7 Ikan yang Tidak Cocok Dijadikan Bahan MPASI Bayi
Walau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.
Walau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.
-
Mengapa MPASI diperlukan? Saat bayi tumbuh, ada saatnya ketika ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
-
Kapan ikan boleh diberikan sebagai MPASI? Pada saat memberi makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi, penting untuk memastikan keseimbangan nutrisinya.
-
Buah apa yang bagus untuk MPASI? Sejumlah buah yang ada di sekitar kita bisa jadi bahan MPASI yang tepat bagi buah hati.
-
Kenapa ikan penting untuk MPASI? Kandungan nutrisi dari ikan menjadikannya sangat cocok sebagai pilihan makanan termasuk pada bayi.
-
Apa saja contoh makanan yang bisa jadi MPASI? Beragam buah dan sayuran dapat diperkenalkan pada bayi mulai usia enam bulan. Memberikan variasi buah dan sayur meningkatkan peluang bayi menyukainya di masa dewasa. Walaupun mungkin bayi menolak pada awalnya, tetaplah sabar dan berikan menu MPASI lainnya sebelum mencoba lagi.
-
Bagaimana cara mengolah ikan untuk MPASI? Potong ikan tilapia menjadi potongan kecil, rebus hingga empuk, dan pastikan tidak ada tulang.
7 Ikan yang Tidak Cocok Dijadikan Bahan MPASI Bayi
Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi selain ASI atau susu formula. MPASI biasanya diperkenalkan kepada bayi ketika usianya mencapai sekitar enam bulan.
Pemilihan jenis makanan untuk MPASI sangat penting karena dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Salah satu jenis makanan yang sering diperkenalkan dalam MPASI adalah ikan. Meskipun ikan mengandung nutrisi penting, tidak semua jenis ikan cocok untuk diberikan kepada bayi sebagai bagian dari MPASI.
Beberapa jenis ikan, seperti salmon, tuna, atau ikan makarel, mengandung tingkat lemak yang tinggi. Lemak ini penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi, namun, terlalu banyak lemak dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya pada bayi.
Beberapa jenis ikan memiliki kadar merkuri yang tinggi atau mengandung zat-zat beracun lainnya, seperti arsenik atau dioksin. Kandungan toksin ini dapat berbahaya bagi bayi karena sistem metabolisme dan detoksifikasi mereka belum sepenuhnya berkembang.
Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah jenis ikan yang tidak cocok dijadikan bahan MPASI:
Ikan Hiu
Ikan hiu merupakan predator laut yang memiliki posisi tinggi dalam rantai makanan laut. Sebagai predator puncak, ikan hiu cenderung mengandung konsentrasi merkuri yang tinggi. Merkuri dapat menjadi racun bagi tubuh manusia, terutama bagi perkembangan sistem saraf bayi yang sensitif.
Ikan Marlin
Ikan marlin, meskipun memiliki daging yang lezat dan kaya akan protein, juga termasuk dalam daftar ikan yang mengandung tingkat merkuri yang tinggi. Merkuri adalah logam berat yang dapat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi bayi yang sedang dalam tahap perkembangan.
Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah adalah ikan laut yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, ikan ini juga cenderung mengandung tingkat merkuri yang tinggi, terutama pada bagian tubuh tertentu seperti dagingnya.
Ikan Pindang
Ikan pindang merupakan ikan yang diawetkan dengan cara diasinkan atau diberi bumbu khusus. Proses pengawetan ini dapat meningkatkan kadar garam dalam ikan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bayi merasa haus setelah mengonsumsinya. Karena itu, sebaiknya ikan pindang tidak diperkenalkan kepada bayi sebagai bagian dari MPASI, terutama karena risiko kelebihan garam yang tidak baik bagi kesehatan bayi.
Ikan Asin
Ikan asin adalah ikan yang diawetkan dengan cara diberi garam. Kandungan garam yang tinggi dalam ikan asin dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi dan membuatnya merasa haus setelah mengonsumsinya.
Ikan Gabus
Ikan gabus adalah ikan air tawar yang sering dimasak menjadi berbagai hidangan lezat. Namun, ikan gabus juga dapat mengandung tingkat merkuri yang tinggi, terutama jika berasal dari perairan yang terkontaminasi. Kandungan merkuri yang tinggi dapat membahayakan perkembangan sistem saraf bayi.
Ikan Buntal
Ikan buntal adalah ikan laut yang dikenal dengan duri-duri beracunnya. Konsumsi ikan buntal dapat berbahaya bagi kesehatan bayi karena risiko terkena racun dari duri-duri tersebut. Untuk menghindari risiko keracunan, ikan buntal sebaiknya tidak diperkenalkan kepada bayi sebagai bagian dari MPASI.
Sejumlah jenis ikan tersebut sebaiknya dihindari sebagai bahan MPASI bayi karena dampak yang mungkin dimunculkannya.