9 Cara Menyiapkan Anak Remaja Menjelang Menstruasi Pertama
Menyiapkan anak untuk menjelang menstruasi pertama merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh orangtua.
Menyiapkan anak remaja untuk menghadapi menstruasi pertama mereka adalah tugas yang penting namun sering kali menakutkan bagi para orang tua. Pubertas saja sudah cukup menantang, dan menstruasi sering kali menambah kecemasan. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membuat pengalaman ini jauh lebih mudah dan kurang menakutkan bagi anak.
Dilansir dari Parents, berikut adalah sembilan cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk membantu anak mereka menghadapi menstruasi pertama dengan tenang dan percaya diri.
-
Apa pengertian dari parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
-
Bagaimana orang tua bisa menjelaskan tentang menstruasi kepada anak perempuan? Daripada menciptakan stereotip negatif, orang tua harus menjelaskan bahwa menstruasi adalah tanda bahwa seorang anak perempuan dapat hamil jika melakukan hubungan seksual dengan penetrasi.
-
Apa yang dimaksud dengan menstruasi atau datang bulan? Datang bulan atau menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada wanita sebagai penanda masa ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Selama proses ini, dinding rahim bersiap untuk menerima sel telur yang dapat dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi, dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina.
-
Bagaimana cara orang tua menghindari kesalahan meremehkan perasaan anak remaja? Sebaliknya, cobalah untuk memahami perasaan mereka dan memberikan dukungan. Bertanyalah tentang bagaimana perasaan mereka dan bantu menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.
-
Bagaimana ibu menunjukkan kasih sayangnya pada anak perempuannya? "Seberat apa pun masalah yang ibu hadapi, tidak ada halangan yang bisa menghentikan kasih ibu pada anaknya."
-
Kenapa wanita sering pusing saat menstruasi? Selama siklus menstruasi, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron berubah secara drastis. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi pembuluh darah di otak dan memicu sakit kepala, yang dikenal sebagai migrain menstruasi. Selain itu, perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala ringan atau tegang pada fase pra-menstruasi.
1.Ubah Pandangan Anda tentang Menstruasi
Pandangan dan sikap kita terhadap menstruasi dapat memengaruhi bagaimana anak kita melihat dan menghadapi menstruasi mereka. "Dalam sejarah percakapan tentang menstruasi, ada begitu banyak kata-kata seperti 'kutukan' dan 'mengerikan'," ujar Julie Metzger, R.N., M.N., salah satu pendiri Great Conversations, sebuah organisasi yang menawarkan kelas untuk orang tua dan pra-remaja tentang pubertas dan seksualitas.
Sebelum berbicara dengan anak, penting untuk merenungkan bagaimana kita sendiri memandang menstruasi. Alih-alih menceritakan pengalaman negatif, sampaikan bahwa menstruasi adalah bagian normal dan sehat dari pertumbuhan.
2. Jelaskan Detail Fisiknya dengan Jelas
Sering kali, anak remaja menganggap bahwa menstruasi adalah sesuatu yang menakutkan, terutama karena mereka membayangkan aliran darah yang deras. Cara Natterson, M.D., seorang dokter anak dan penulis The Care and Keeping of You menjelaskan bahwa penting untuk menekankan bahwa menstruasi bukanlah penyakit.
"Pesan terbesar tentang menstruasi adalah Anda bisa melakukan hampir semua hal yang bisa dilakukan pada hari-hari lain," jelasnya. Dengan mengurangi ketakutan mereka terhadap darah dan menjelaskan secara ilmiah bahwa jumlah darah yang keluar biasanya hanya sekitar tiga sendok makan, anak akan merasa lebih tenang dan siap.
3. Eksplorasi Bersama Perlengkapan Menstruasi
Libatkan anak dalam memilih perlengkapan menstruasi seperti pembalut, tampon, atau celana menstruasi. Menurut Metzger, "Saya tidak bisa membayangkan membeli sesuatu tanpa melibatkan putri saya." Ajarkan bahwa ada banyak pilihan yang bisa digunakan untuk melindungi pakaian mereka selama menstruasi, dan biarkan mereka memilih mana yang paling nyaman. Jika anak cenderung menghindari pembicaraan ini, sediakan perlengkapan tersebut di tempat yang mudah dijangkau dan berikan mereka kebebasan untuk menjelajahinya sendiri.
4. Ajarkan Cara Menggunakan Perlengkapan dengan Praktis
Perlengkapan menstruasi, seperti pembalut atau tampon, bisa terlihat menakutkan bagi anak-anak. Natterson menyarankan agar anak diajarkan bagaimana menggunakan pembalut dengan benar, kapan harus menggantinya, dan pentingnya menjaga kebersihan. Jika anak merasa siap, mereka juga bisa belajar menggunakan tampon. "Saya selalu ingin anak membaca sesuatu sebelum menggunakan tampon, apakah itu petunjuk dalam kotak atau panduan dalam buku," tambahnya.
5. Biarkan Mereka Mengatur Kebutuhannya
Menjelaskan apa itu menstruasi mungkin hanya memerlukan waktu tiga menit, tetapi mengajari anak bagaimana mengelola menstruasi sehari-hari bisa memakan waktu berjam-jam. Mulai dari bagaimana menghindari kejutan saat menstruasi dimulai di sekolah hingga cara mengatasi kebocoran, semua ini penting untuk diajarkan. Memberikan anak akses ke alat pelacak menstruasi juga dapat membantu mereka mempersiapkan diri dan mengenali gejala yang mengkhawatirkan.
6. Hindari Fokus pada Gejala Negatif yang Mungkin Tidak Dialami Anak
Sebagai orang tua, kita mungkin merasa perlu untuk memberikan daftar panjang gejala menstruasi yang tidak nyaman. Namun, Natterson menyarankan agar kita tidak terburu-buru memberikan informasi tersebut. Lebih baik membicarakan gejala seperti kram atau perasaan tidak nyaman hanya ketika anak mengalaminya. Dengan cara ini, kita bisa memberikan solusi yang relevan tanpa menambah kecemasan.
7. Libatkan Semua Anggota Keluarga dalam Percakapan
Menstruasi bukan hanya urusan ibu dan anak perempuan. Ayah dan anggota keluarga lainnya juga dapat terlibat dalam percakapan ini. "Bahkan jika mereka belum pernah mengalami menstruasi, mereka telah mengalami hampir semua hal lain dalam daftar pubertas—tumbuh lebih tinggi, mengalami jerawat, memiliki bau badan," kata Metzger. Dengan melibatkan semua anggota keluarga, kita menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghilangkan stigma seputar menstruasi.
8. Ajarkan Anak untuk Saling Mendukung
Penting untuk mengajarkan anak bahwa mereka harus saling mendukung dalam menghadapi menstruasi. Jika mereka melihat teman sekelas mengalami kebocoran, ajarkan untuk memberikan bantuan tanpa membuat situasi menjadi canggung. "Lakukan sesuatu yang Anda ingin orang lain lakukan untuk Anda," saran Natterson. Dengan cara ini, kita menanamkan nilai-nilai empati dan saling mendukung sejak dini.
9. Ingatkan Anak Bahwa Banyak Orang Mengalami Menstruasi
Meskipun terdengar sepele, penting untuk mengingatkan anak bahwa banyak orang mengalami menstruasi, termasuk atlet Olimpiade, astronot, selebriti, dan guru. "Menjadi bagian dari cerita ini membuat Anda menjadi manusia—dan itu keren," ujar Metzger. Dengan menyadari bahwa mereka tidak sendirian, anak akan merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menghadapi menstruasi.
Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu anak remaja menghadapi menstruasi pertama mereka dengan tenang dan penuh percaya diri. Membicarakan menstruasi dengan jujur dan positif tidak hanya membantu mereka secara praktis, tetapi juga mendukung mereka secara emosional dalam perjalanan menuju kedewasaan.