Batasi Screentime Bisa Jadi Cara Tingkatkan Kualitas Tidur di Bulan Ramadan
Membatasi screentime atau waktu penggunaan gawai sangat penting bagi kondisi tidur kita terutama pada bulan Ramadan ini.
Membatasi screentime atau waktu penggunaan gawai sangat penting bagi kondisi tidur kita terutama pada bulan Ramadan ini.
-
Kenapa kualitas tidur penting di bulan Ramadan? Jangan sampai hal ini mempengaruhi produktivitas sehari-hari, begini caranya menjaga kualitas tidur di bulan Ramadan!
-
Mengapa umat muslim berpuasa di bulan Ramadhan? Umat muslim diwajibkan puasa di bulan Ramadan. Bahkan, puasa merupakan satu di antara rukun Islam yang ke-4.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas tidur di bulan Ramadan? Tidur lebih awal jadi kunci utama supaya kualitas istirahat tetap terjaga di bulan Ramadan. Kalau biasanya baru bisa tidur sekitar jam 11-12 malam, coba deh selama puasa ini tidur lebih awal sebelum jam 10 malam. Coba untuk langsung persiapkan diri istirahat begitu selesai berbuka dan salat Tarawih. Hindari aktivitas yang bisa bikin terjaga, misalnya main gadget. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman yang bisa membantu kamu agar mudah terlelap.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Kenapa pola tidur kita terganggu setelah Ramadan? Setelah melewati bulan Ramadan yang penuh dengan ibadah dan aktivitas, banyak orang mengalami perubahan pola tidur karena bangun lebih awal untuk sahur dan menjalankan kegiatan ibadah hingga larut malam.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
Batasi Screentime Bisa Jadi Cara Tingkatkan Kualitas Tidur di Bulan Ramadan
Menurut praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melihat layar perangkat elektronik dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas tidur selama menjalankan ibadah puasa dalam bulan Ramadan.
"Kurangi screen time dan jauhkan ponsel di malam hari ya, termasuk juga cahaya dari televisi, laptop, dan lain-lain," katanya
Ketika menjalankan ibadah puasa, waktu tidur malam cenderung berkurang karena aktivitas sahur yang mengharuskan untuk bangun lebih awal. Oleh karena itu, penting untuk memberikan kesempatan tubuh untuk beristirahat dengan cukup selama tidur malam.
- Ini Bahaya Screen Time Bagi Anak di Bawah Usia Satu Tahun, Para Orangtua Harus Waspada!
- Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun
- Tak Hanya Berdampak pada Anak, Ketahui Batasan Screentime yang Aman dan Sehat bagi Orang Dewasa
- Bagaimana Cara Mengurangi Screen Time pada Anak, Atasi Kecanduan Menatap Layar
Menurut Ngabila, kegiatan yang dapat menenangkan pikiran seperti mandi air hangat sebelum tidur dan mematikan lampu saat tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Hal ini juga ditekankan dengan menyarankan untuk mengurangi penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, televisi, dan laptop di malam hari.
Aktivitas yang melibatkan penggunaan komputer, pekerjaan rumah, atau aktivitas lainnya sebaiknya dihindari menjelang waktu tidur malam karena dapat mengganggu kualitas tidur. Terutama, dalam bulan Ramadan ketika kurang tidur telah menjadi hal yang umum, menghindari begadang di akhir pekan akan membantu menjaga jadwal tidur agar tetap teratur.
"Karena puasa sudah membuat kita kurang tidur, hindari begadang di akhir pekan agar jadwal tidur kita tetap terjaga," katanya.
Ngabila menekankan bahwa manusia membutuhkan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap harinya. Tidur yang cukup akan meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang penting untuk sistem kekebalan tubuh serta membantu mengurangi tingkat stres.
"Jadi, usahakan maksimal pada pukul 21.00 atau 22.00 kita sudah tidur agar bisa terpenuhi kebutuhan tidurnya minimal tujuh jam dalam sehari," kata Ngabila.
Oleh karena itu, disarankan untuk berusaha tidur sebelum pukul 21.00 atau 22.00 agar kebutuhan tidur harian minimal tujuh jam terpenuhi. Namun, jika tidak memungkinkan, tidur selama enam jam per hari dengan menambah waktu tidur di siang hari juga dapat menjadi alternatif.
Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, hilangnya ingatan, dan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang hari. Lebih jauh lagi, dalam jangka panjang, kurang tidur dapat menjadi pemicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, serta dapat meningkatkan risiko depresi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
"Kalau untuk jangka panjangnya, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis misalnya seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imunitas," tuturnya.