Begini Cara Bisa Tidur Nyenyak saat Perjalanan Jauh di Pesawat
Pada perjalanan panjang seperti saat umroh atau naik haji, mengetahui cara tidur yang nyaman di pesawat sangat penting untuk dilakukan.
Tidur selama penerbangan panjang sering kali menjadi tantangan besar. Kursi yang sempit, posisi tegak yang tidak nyaman, dan suara bising kabin membuat tidur terasa hampir mustahil. Namun, dengan strategi yang tepat, Anda tetap bisa mendapatkan istirahat yang cukup, meskipun tidak dalam kursi kelas bisnis.
Dilansir dari CNA, berikut adalah beberapa tips yang telah diuji untuk membantu Anda merasa lebih segar saat tiba di tujuan.
-
Mengapa telinga sakit saat naik pesawat? Telinga sakit ketika naik pesawat dapat disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara antara bagian dalam telinga dan luar tubuh.
-
Bagaimana cara menghindari dehidrasi saat naik pesawat? Udara di dalam kabin pesawat cenderung kering, sehingga ibu hamil harus minum air yang cukup selama perjalanan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh dengan tidur? Waktu tidur yang ideal bagi orang dewasa adalah 7-8 jam per malam untuk menjaga kesehatan tubuh.
-
Mengapa penumpang pesawat harus selalu mengenakan sabuk pengaman saat duduk? “Kalau saya sarankan, kalau kita duduk, kita harus mengenakan seatbelt, biarpun tidak diminta/tidak diharuskan oleh pilot,” Ia menegaskan turbulensi bisa terjadi kapan saja dan secara tiba-tiba, meskipun pesawat sedang tidak melewati awan.
-
Apa manfaat tidur cukup? Menurut penelitian, tidur enam sampai sembilan jam semalam bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
-
Apa saja kebiasaan bangun tidur yang baik untuk kesehatan? Berikut beberapa kebiasaan yang bisa membantu mencapai tujuan diet Anda: Kebiasaan Bangun Tidur yang Baik untuk Kesehatan 1. Minum Air Putih 2. Sarapan Sehat dan Bergizi 3. Berolahraga Ringan 4. Meditasi atau Teknik Relaksasi 5. Menghindari Gula dan Karbohidrat Olahan 6. Mempersiapkan Hari Anda dengan Baik 7. Tidur Cukup dan Berkualitas 8. Paparan Cahaya Matahari
1. Berangkat dalam Kondiri Sedikit Kurang Tidur
Sebagian besar penerbangan malam lintas zona waktu melibatkan kebutuhan untuk tidur lebih awal dari biasanya. Jamie Zeitzer, co-director Center for Sleep and Circadian Sciences di Stanford University, menyarankan untuk sedikit mengurangi waktu tidur Anda sebelum terbang.
“Cobalah tidur lebih larut dari biasanya malam sebelum penerbangan dan bangun lebih pagi keesokan harinya,” katanya. Ketika Anda sudah lelah saat naik pesawat, rasa kantuk itu bisa mengalahkan ketidaknyamanan kursi dan membantu Anda tidur pada waktu yang tidak biasa.
2. Lewatkan Makanan di Pesawat
Makan sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur Anda. “Kami tidur lebih baik jika tidak makan tepat sebelum tidur,” kata Dr. Virginia Skiba dari Henry Ford Medical Group Sleep Laboratories.
Kristin Luna, seorang penulis perjalanan yang telah mengunjungi lebih dari 130 negara, berbagi kebiasaannya: “Saya selalu makan sebelum keberangkatan dan membawa camilan seperti kacang atau protein bar untuk dimakan sebelum mendarat. Jika harus memilih antara tidur tambahan atau bangun untuk sarapan kabin, saya selalu memilih tidur.”
3. Buat Rutinitas Tidur di Pesawat
Begitu Anda berada di pesawat, cobalah menyesuaikan diri dengan zona waktu tujuan Anda. Jika Anda terbang dari New York ke Paris, anggaplah waktu sudah tengah malam ketika pesawat lepas landas, bukan pukul enam sore.
- Saking Lelahnya, Cerita Jemaah Haji Tidur Beralas Kardus di Muzdalifah Nyenyak Banget
- MUI Minta Kemenag Tindak Biro Perjalanan Haji Nakal
- Pesawat Rusak hingga Telat Belasan Jam, Jemaah Haji SOC-43 Akhirnya Tiba di Mekkah
- Pensiunan TNI AU Berpangkat Kapten Panik Tersesat saat Umrah, Ditolong Seorang Wanita 'Ibu ini Malaikat Apa'
Dr. Oren Cohen, asisten profesor di Icahn School of Medicine, merekomendasikan untuk meniru rutinitas malam Anda di rumah. “Otak Anda menyukai asosiasi yang membantu menciptakan rasa kantuk,” katanya. Anda bisa mematikan semua layar, menyikat gigi, atau melepas lensa kontak sebelum mencoba tidur.
Luna menambahkan bahwa ia selalu membawa masker mata blackout, headphone peredam bising, dan bantal leher. “Saya juga memakai pakaian santai seperti piyama dan kardigan panjang yang bisa berfungsi ganda sebagai selimut,” ujarnya.
4. Pertimbangkan dengan Cermat Penggunaan Obat Tidur
Para ahli menyarankan untuk berhati-hati dalam menggunakan obat tidur selama penerbangan. Alicia Roth, psikolog tidur di Cleveland Clinic, memperingatkan, “Jangan pernah mencoba obat atau suplemen untuk pertama kalinya di pesawat.” Ia merekomendasikan untuk mencobanya di rumah terlebih dahulu agar Anda tahu efeknya.
Durasi penerbangan juga menjadi faktor penting. “Sebagian besar obat tetap berada dalam sistem tubuh selama setidaknya delapan jam,” kata Dr. Cohen. “Jika waktu tidur Anda di pesawat kurang dari itu, sebaiknya hindari penggunaannya, karena dapat menyebabkan rasa lemas saat Anda tiba.”
5. Ciptakan Posisi Tidur yang Nyaman di Kursi Pesawat
Memilih kursi yang tepat dapat membuat perbedaan besar. Kursi di dekat jendela sering kali menjadi favorit karena memungkinkan Anda bersandar pada dinding kabin. Namun, beberapa pelancong memiliki preferensi lain.
Drew Hudon, seorang direktur pemasaran yang sering bepergian antara Colorado dan Australia, memilih kursi lorong di bagian tengah pesawat. “Biasanya, kursi ini diambil oleh pasangan yang bepergian bersama, jadi jika salah satu dari mereka perlu keluar, mereka akan membangunkan pasangannya, bukan saya,” jelasnya.
Jika Anda terbang bersama orang yang dikenal, Dr. Cohen menyarankan “stacking head.” Ia menjelaskan, “Saya menyandarkan kepala saya pada bahu pasangan saya, dan mereka menyandarkan kepala mereka di atas kepala saya.”
6. Tetap Terjaga Saat Tiba
Setelah mendarat, melawan jet lag menjadi prioritas utama. Dr. Roth merekomendasikan untuk merencanakan aktivitas di luar ruangan selama hari pertama Anda. “Paparan cahaya pagi membantu mengatur melatonin dan menyesuaikan jam biologis Anda dengan zona waktu baru.”
Selain itu, tetap aktif akan membuat Anda lelah dan lebih mudah tidur pada malam hari di lokasi tujuan. “Waktu tidur di lokasi baru mungkin tidak terasa seperti waktu tidur,” kata Dr. Zeitzer, “tetapi rasa lelah bisa membantu Anda mengatasi sinyal tubuh yang ingin tetap terjaga.”
Meski tidur di pesawat jauh dari ideal, penerapan strategi ini dapat membuat perjalanan panjang terasa lebih ringan. Dengan persiapan dan trik sederhana, Anda bisa tiba di tujuan dalam kondisi lebih segar, siap menikmati liburan atau menghadapi jadwal Anda dengan energi penuh.