Cara Efektif Mencegah Gondongan, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Gondongan lebih sering terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga memiliki risiko tertular.
Pencegahan gondongan merupakan langkah penting untuk menghindari penyakit menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Virus ini menyerang kelenjar ludah di area rahang dan leher. Gondongan lebih sering terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga memiliki risiko tertular.
Penyakit ini dapat menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, serta kontak dengan benda yang telah terkontaminasi.Karena sifat penularannya yang mudah, diperlukan tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi penyebaran, terutama di lingkungan rumah dan sekolah. Salah satu cara paling efektif adalah dengan melakukan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella).
-
Apa saja gejala gondongan pada anak? Gejala gondongan pada anak biasanya muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gejala utama adalah pembengkakan kelenjar ludah di bawah telinga, yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah. Gejala lain yang bisa timbul adalah:Demam hingga 39°CNyeri saat mengunyah atau menelan makananMulut keringSakit kepalaNyeri sendiNyeri perutMudah lelahHilang nafsu makan
-
Apa itu penyakit langka? Penyakit langka adalah penyakit yang jumlah penderitanya sangat sedikit, yaitu kurang dari lima orang dari 100.000 orang penduduk. Ada banyak jenis penyakit langka yang telah diidentifikasi, yang sebagian besar bersifat genetik, kronis, dan mengancam jiwa.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan indra penciuman? Bagi sebagian orang, gangguan ini bersifat sementara dan bisa membaik dengan pengobatan, tetapi ada juga yang mengalaminya secara permanen.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Bagaimana penyakit Leishmaniasis menular? Leishmaniasis adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan lalat pasir betina yang telah ada selama ribuan tahun.
-
Bagaimana gorengan bisa menyebabkan rambut rontok dan kusam? Kandungan lemak trans yang tinggi dalam gorengan dapat mengganggu aliran darah ke folikel rambut dan menyebabkan kerusakan pada rambut. Lemak trans juga dapat mengurangi produksi kolagen, yang merupakan protein penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan rambut.
Selain itu, menjaga kebersihan tangan serta mengisolasi penderita ketika terinfeksi juga merupakan langkah penting.Berikut adalah penjelasan tentang penyebab, gejala, cara pencegahan, dan pengobatan gondongan.
Penyebab Gondongan dan Mekanisme Penularannya
Gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyerang kelenjar ludah di area bawah telinga dan rahang. Virus ini sangat mudah menular melalui:
- Percikan air liur yang terhirup, seperti saat batuk atau bersin.
- Kontak langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi, misalnya gagang pintu, mainan, atau alat makan.
Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi ini karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sepenuhnya. Selain itu, virus memiliki masa inkubasi sekitar 2–3 minggu sebelum gejala muncul, sehingga sering kali sulit dideteksi sejak awal.Pencegahan melalui kebiasaan menjaga kebersihan dan vaksinasi sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit ini.
Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai
Gondongan umumnya diawali dengan gejala ringan yang tidak mudah dikenali. Gejala utama adalah pembengkakan pada kelenjar ludah, yang sering disertai:Nyeri di sekitar rahang.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Kelelahan.
Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami kesulitan mengunyah, berbicara, atau hilangnya nafsu makan. Gejala ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama pada anak-anak yang lebih sensitif terhadap rasa sakit.Sebagian penderita mungkin menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Namun, jika tanda-tanda gondongan mulai terlihat, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mencegah komplikasi serius.
Langkah-Langkah Pencegahan Gondongan
Pencegahan yang paling efektif adalah dengan vaksinasi MMR, yang diberikan dalam dua tahap:
- Dosis pertama: usia 12–15 bulan.
- Dosis kedua: usia 4–6 tahun.
Vaksin ini memberikan perlindungan yang signifikan, dengan tingkat efektivitas mencapai 88–95% setelah kedua dosis. Selain vaksinasi, tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mencegah gondongan meliputi:
- Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun.
- Membersihkan benda-benda yang sering disentuh dengan disinfektan.
- Tidak berbagi alat makan atau minum.
- Mengisolasi penderita untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Mengajarkan anak untuk menutup mulut saat batuk atau bersin juga dapat membantu memutus rantai penyebaran virus.
Diagnosis dan Pengobatan Gondongan
Untuk mendiagnosis gondongan, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, seperti analisis air liur atau urine. Karena gondongan disebabkan oleh virus, antibiotik tidak efektif dalam mengobatinya. Pengobatan lebih difokuskan pada peredaan gejala, seperti:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri.
- Memberikan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan.
- Memastikan penderita mendapat cairan yang cukup.
- Istirahat total.
Obat seperti acetaminophen atau ibuprofen dapat digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Dengan perawatan yang tepat, gondongan biasanya sembuh dalam waktu 7–10 hari.
Risiko Komplikasi Gondongan
Jika tidak ditangani dengan baik, gondongan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Orchitis (peradangan testis) pada pria.
- Oophoritis (peradangan ovarium) pada wanita.
- Meningitis atau ensefalitis jika virus menyerang sistem saraf.
Komplikasi ini dapat memengaruhi kesuburan atau menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf. Oleh karena itu, deteksi dini dan vaksinasi menjadi langkah penting untuk mencegah risiko tersebut.
Apakah gondongan bisa sembuh tanpa pengobatan?
Ya, gondongan dapat sembuh sendiri dalam waktu 7–10 hari, namun pengobatan tetap diperlukan untuk meredakan gejala.
Apakah vaksin MMR benar-benar efektif?
Vaksin ini sangat efektif, dengan tingkat perlindungan mencapai 88–95% setelah dosis kedua.
Bagaimana cara mencegah penularan gondongan di rumah?
Langkah yang bisa dilakukan adalah mengisolasi penderita, menjaga kebersihan tangan, dan mendisinfeksi benda-benda yang sering disentuh.