Dokter Sarankan untuk Konsumsi Obat Hipertensi Hingga Tekanan Darah Normal
Pada pasien hipertensi, dokter menyarankan untuk konsumsi obat hingga tekanan darah normal.
Pada pasien hipertensi, dokter menyarankan untuk konsumsi obat hingga tekanan darah normal.
-
Buah apa yang membantu mengendalikan tekanan darah dan menurunkan risiko hipertensi? Pisang mengandung kalium yang efektif menurunkan tekanan darah. Sehingga konsumsi yang teratur dapat menurunkan risiko hipertensi yang menjadi penyebab sakit jantung.
-
Bagaimana cara mengatasi hipertensi? Pengobatan hipertensi sendiri biasanya akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan pasien. Namun, ada beberapa hal yang penting diperhatikan setiap pasien jika ingin menurunkan tekanan darah, yakni:1. Kurangi asupan garam2. Tidak merokok3. Lakukan latihan fisik secara teratur4. Hindari stres5. Hindari konsumsi alkohol6. Terapkan pola makan yang seimbang7. Jaga berat badan8. Minum obat penurun tekanan darah sesuai resep dokter
-
Mengapa hipertensi berbahaya? Jika dibiarkan, hipertensi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa.
-
Apa saja gejala hipertensi yang dirasakan? Dilansir dari Halodoc, seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:1. Sakit kepala2. Mimisan3. Masalah penglihatan4. Nyeri dada5. Telinga berdengung6. Sesak napas7. Aritmia
-
Bagaimana cara mengatasi hipertensi pada anak? Pengelolaan hipertensi pada anak melibatkan perubahan gaya hidup seperti diet seimbang, peningkatan aktivitas fisik, dan pengurangan asupan garam. Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diperlukan.
-
Kenapa tapai singkong dapat mengurangi risiko terkena hipertensi? Konsumsi kalium secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko terkena hipertensi.
Dokter Sarankan untuk Konsumsi Obat Hipertensi Hingga Tekanan Darah Normal
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Untuk itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Prima Almazini, SpJP, Subsp Eko (K), FIHA, menganjurkan agar pasien hipertensi meminum obat penurun tekanan darah sesuai dosis harian hingga mencapai tekanan darah normal, yaitu di bawah 140/90 mmHg.
"Cara menurunkannya bisa dengan dua cara, pertama menerapkan intervensi gaya hidup seperti mengurangi garam dan gula, hingga melakukan aktivitas fisik. Kalau sudah tidak bisa terkontrol juga, maka harus dengan obat-obatan, obat-obatan itu diminum terus-menerus untuk menurunkan tekanan darah sampai batasnya normal 140 per 90," jelas Prima beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan pembentukan plak di pembuluh darah, yang pada gilirannya bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan akhirnya penyakit jantung koroner.
- Tekanan Darah Tetap Tinggi Meski Pasien Hipertensi Rutin Mengonsumsi Obat, Ini Solusinya
- Dokter Ingatkan Agar Tidak Mengonsumsi Obat Nyeri Selama Lebih dari 15 Hari
- 11 Obat Tekanan Darah Tinggi yang Aman Dikonsumsi dan Bisa Dibeli di Apotek
- Rentan Terjadi Tanpa Disadari, Kenali Ciri dan Penanganan Hipertensi Tersembunyi Menurut Dokter Penyakit Dalam
"Tapi kalau tekanan darah tinggi dibiarkan saja, tidak diobati atau diterapi, maka akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah ya, penyempitan, dan lama-lama bisa menyebabkan penyakit jantung koroner," kata Prima.
Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
"Sehingga kita perlu melakukan upaya-upaya untuk menangani dan juga yang penting adalah untuk mencegah ya. Selain dari angka kematiannya yang tinggi, efeknya terhadap pembiayaan kesehatan juga sangat tinggi," kata Prima.
Ia juga menyarankan agar masyarakat secara rutin mengecek tekanan darah, terutama bagi mereka yang berusia 35 hingga 40 tahun ke atas dan memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi.
"Contoh ada ayah ibu atau ada kakek-nenek yang darah tinggi. Maka keturunannya bisa jadi juga menderita darah tinggi sehingga perlu dicek terutama dalam usia 35 sampai 40 tahun ke atas ya, perlu dicek secara rutin untuk mengantisipasi secara dini," kata Prima.
Dalam rangka pencegahan hipertensi, Prima menyarankan masyarakat untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan makanan berlemak. Ia juga menekankan pentingnya mengurangi konsumsi makanan olahan dan cepat saji serta meningkatkan asupan ikan, buah-buahan, dan sayuran.
"Kurangi garam dan gula saat memasak, batasi makanan olahan dan cepat saji, makan ikan sedikitnya tiga kali per minggu, dan konsumsi lima porsi buah-buahan dan sayuran per hari," kata Prima.
Sebagai gambaran, satu porsi buah setara dengan satu buah jeruk, apel, mangga, atau pisang, sedangkan satu porsi sayur setara dengan tiga sendok makan sayuran yang sudah dimasak.
Dalam rangka menjaga tekanan darah tetap normal, Prima menegaskan pentingnya memadukan intervensi gaya hidup dengan obat-obatan sesuai kebutuhan. Dengan demikian, risiko penyakit jantung koroner dapat diminimalisir, dan kualitas hidup pasien hipertensi bisa lebih baik.