Gula dan 56 Nama Lainnya di Label Makanan yang Perlu Kita Ketahui
Pada label makanan, gula kerap kali bisa kita temukan dari sejumlah nama berbeda pada makanan.
Gula tambahan telah menjadi perhatian utama dalam pola makan modern, terutama karena dampaknya terhadap kesehatan. Tidak sedikit orang yang mengonsumsi gula tambahan tanpa sadar, tersembunyi di dalam berbagai produk olahan yang kita temui setiap hari. Rata-rata, seseorang bisa mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan setiap hari, jauh lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
Masalahnya, gula tidak selalu disebut dengan nama "gula" di label makanan. Sebaliknya, ia memiliki lebih dari 56 nama berbeda yang seringkali sulit dikenali. Padahal, konsumsi gula berlebih telah dikaitkan dengan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, resistensi insulin, dan sindrom metabolik.
-
Apa saja nama lain dari "Gula" pada label makanan dan minuman? Gula, zat manis alami yang menjadi bagian tak terpisahkan dari banyak makanan dan minuman kita sehari-hari. Namun, ada begitu banyak nama lain yang digunakan untuk menggambarkan gula pada label makanan dan minuman. Mengetahui nama-nama ini sangat penting agar kita tidak terkecoh oleh kadar gula yang masuk ke dalam tubuh kita.
-
Bagaimana cara mengetahui nama lain gula pada label makanan dan minuman? Berikut adalah 40 nama lain gula yang penting untuk Anda ketahui:
-
Kenapa kita perlu tahu nama lain dari gula di label makanan dan minuman? Mengetahui nama-nama ini sangat penting agar kita tidak terkecoh oleh kadar gula yang masuk ke dalam tubuh kita.
-
Apa saja nama lain gula yang sering ditemukan di minuman kemasan? Rupanya, ada nama lain gula yang biasanya muncul pada label kemasan makanan. Berikut ini nama lain gula pada minuman kemasan: 1. Sukrosa Dilansir dari situs Kesehatan hello sehat, sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit. Tipe gula ini hadir dalam berbagai bentuk, yaitu berbentuk pasir, bubuk, bahkan batu yang disebut gula batu. Satu sendok teh sukrosa mengandung 17 kalori dan konsumsi sukrosa sangat dibatasi untuk penderita diabetes melitus. 2. Sirup jagung tinggi fruktosa (SJFT) atau high fructose corn syrup (HFCS) Gula jagung adalah pemanis dari jagung yang kerap digunakan sebagai pengganti gula biasa. Gula ini biasanya diolah menjadi sirup dengan kandungan fruktosa yang tinggi. Jenis gula jagung yang paling umum digunakan yakni jenis HFCS 55, yang memiliki perbandingan fruktosa 55% dan glukosa 42%. Jenis gula jagung ini paling mirip kandungannya dengan gula biasa. 3. Sirup Agave Sirup agave adalah salah satu produk pemanis pengganti gula yang berasal dari tanaman agave atau sejenis sukulen yang berasal dari Meksiko dan Amerika Latin. Sirup agave sebagian besar terdiri dari fruktosa, sama halnya seperti sirup jagung. Sebagai perbandingan, pemanis ini mengandung sekitar 80% fruktosa dan 20% glukosa. 4. Gula Bit Bit gula adalah sebuah tumbuhan yang akarnya mengandung kadar sukrosa yang tinggi dan ditumbuhkan secara komersial untuk produksi gula yang disebut gula bit. 5. Glukosa Glukosa merupakan kandungan dari sukrosa dan high fructose corn syrup. Dalam satu sendok teh glukosa mengandung sebanyak 16 kalori. Glukosa diketahui berpengaruh dalam kadar gula darah. 6. Fruktosa Pemanis ini dikenal sebagai pemanis pada buah karena kandungannya cukup tinggi pada buah dan madu. Jenis gula alami ini baik untuk penderita diabetes melitus karena tidak menyebabkan kenaikan gula darah. 7. Galaktosa Galaktosa sering ditemukan pada susu dan berbagai produk susu lainnya, seperti yoghurt, keju, dan sebagainya. Jenis gula ini juga memiliki kadar manis yang lebih rendah dibandingkan dengan glukosa. 8. Laktosa Laktosa diketahui sebagai pemanis yang ada di dalam susu dan terdiri dari galaktosa dan glukosa. Gula alami ini memiliki rasa yang kurang manis dan lebih susah untuk dicerna dalam tubuh. Oleh karena itu, laktosa jarang digunakan sebagai tambahan pada produk makanan atau minuman kemasan. 9. Maltosa Maltosa merupakan disakarida dari karbohidrat sederhana yang dibentuk dari dua molekul glukosa. Tipe gula ini juga sering disebut dengan gula malt, yang biasanya terdapat pada sereal, pasta, kentang, beberapa produk minuman beralkohol, dan berbagai produk makanan kemasan lain. 10. Brown Sugar Brown sugar artinya gula cokelat dalam bahasa Indonesia. Brown sugar adalah yang gula berasal dari sari dan air tebu yang dibuat dalam bentuk butiran kristal kecil.
-
Apa saja contoh makanan yang mengandung gula tambahan? Gula tambahan ini bisa terdapat dalam minuman bersoda, permen, dan makanan olahan.
-
Kapan kita harus lebih berhati-hati dengan nama lain gula di label makanan dan minuman? Jangan sampai terkecoh jika makanan atau minuman yang Anda konsumi tidak menuliskan gula pada labelnya. Karena bisa saja ia tersembunyi dalam nama lain gula.
Apa Itu Gula Tambahan?
Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan ke makanan atau minuman selama proses pengolahan untuk meningkatkan rasa, tekstur, atau umur simpannya. Gula ini biasanya berupa campuran glukosa, fruktosa, atau sukrosa.
Dilansir dari Healthline, Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah mewajibkan produsen untuk mencantumkan jumlah gula tambahan di label fakta nutrisi, termasuk persentase dari kebutuhan harian. Meski demikian, tantangan tetap ada: memahami berbagai istilah yang digunakan untuk menyebut gula dalam produk olahan.
Mengapa Gula Memiliki Banyak Nama?
Gula tambahan tidak selalu menggunakan nama "gula" pada daftar bahan. Produsen sering kali menggunakan istilah lain yang terdengar lebih "sehat" untuk menyamarkan kandungan gulanya. Glukosa dan fruktosa, dua komponen utama gula, memiliki efek yang berbeda pada tubuh. Glukosa dapat dimetabolisme oleh hampir semua sel tubuh, sedangkan fruktosa sebagian besar dimetabolisme di hati. Konsumsi fruktosa berlebih diketahui berkontribusi pada penyakit hati berlemak dan resistensi insulin.
Untuk itu, mengenali nama-nama lain dari gula di label makanan menjadi langkah penting bagi siapa saja yang ingin menjaga kesehatannya.
56 Nama Lain untuk Gula
Berikut adalah beberapa nama yang sering digunakan untuk menyebut gula tambahan di label makanan:
- Pastikan Membaca Kandungan Gula di Label Makanan untuk Kesehatan
- 10 Makanan yang Dianggap Kekuatan Sihir pada Masa Lalu, Biasa Digunakan untuk Meramal
- 5 Makanan Enak ini Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, Penting Untuk Dihindari
- 10 Nama Lain Gula pada Minuman Kemasan, Bisa Picu Gagal Ginjal Hingga Harus Cuci Darah
Gula yang Mengandung Glukosa dan Fruktosa
Sukrosa (table sugar) – gula meja yang paling umum, terdiri dari 50% glukosa dan 50% fruktosa.
Sirup jagung tinggi fruktosa (High Fructose Corn Syrup) – sering ditemukan dalam soda, permen, dan makanan olahan lainnya.
Nektar agave – mengandung 70–90% fruktosa, sering digunakan sebagai alternatif gula “sehat.”
Madu
Sirup maple
Molase
Gula cokelat
Gula dengan Kandungan Glukosa dan Fruktosa
Sebagian besar pemanis tambahan memiliki campuran glukosa dan fruktosa. Beberapa contohnya adalah:
Gula bit
Molase blackstrap
Gula cokelat
Sirup mentega
Kristal sari tebu
Gula tebu
Karamel
Sirup carob
Gula kastor
Gula kelapa
Gula bubuk (confectioner's sugar)
Gula kurma
Gula demerara
Kristal Florida
Jus buah
Konsentrat jus buah
Gula emas
Sirup emas
Gula anggur
Madu
Gula icing
Gula invert
Sirup maple
Molase
Gula muscovado
Gula panela
Gula rapadura
Gula mentah
Sirup pemurnian (refiner’s syrup)
Sirup sorgum
Sucanat
Gula treacle
Gula turbinado
Gula kuning
Nama-nama ini menunjukkan pemanis yang memiliki kandungan glukosa dan fruktosa dalam berbagai proporsi.
Gula yang Hanya Mengandung Glukosa
Beberapa pemanis hanya terdiri dari glukosa atau mengandung glukosa bersama dengan gula lain selain fruktosa, seperti galaktosa. Contohnya:
Malt barley
Sirup beras cokelat
Sirup jagung
Padatan sirup jagung
Dextrin
Dextrose
Malt diastatik
Etil maltol
Glukosa
Padatan glukosa
Laktosa
Sirup malt
Maltodekstrin
Maltosa
Sirup beras
Kandungan ini sering digunakan dalam produk olahan untuk memberikan rasa manis, meningkatkan tekstur, atau memperpanjang umur simpan.
Gula yang Jarang Digunakan
Galaktosa
D-ribosa
Selain itu, ada istilah lain seperti "sirup karamel," "gula rapadura," "gula turbinado," dan "sirup sorgum" yang juga mengacu pada gula tambahan.
Tidak Semua Gula Perlu Dihindari
Gula yang secara alami terdapat dalam makanan utuh seperti buah, sayuran, dan produk susu tidak perlu dihindari. Gula alami ini biasanya hadir bersama serat, vitamin, mineral, dan senyawa bermanfaat lainnya yang baik untuk tubuh.
Yang perlu dihindari adalah konsumsi gula tambahan dalam jumlah besar, yang sering kali tersembunyi dalam makanan olahan. Solusi terbaik adalah memilih makanan segar dan meminimalkan konsumsi makanan kemasan.
Tips Mengurangi Konsumsi Gula Tambahan
Periksa Label: Kenali berbagai nama gula tambahan dan baca label makanan dengan cermat.
Pilih Makanan Utuh: Konsumsi makanan segar dan minim olahan.
Batasi Minuman Manis: Soda, jus buah olahan, dan minuman energi sering kali mengandung gula tambahan yang tinggi.
Gunakan Alternatif Sehat: Gunakan pemanis alami seperti buah segar untuk menambah rasa manis.
Memahami berbagai nama gula di label makanan adalah langkah penting dalam menjaga pola makan sehat. Dengan mengurangi konsumsi gula tambahan, kita dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup. Mulailah dari sekarang dengan membaca label secara lebih cermat dan memilih makanan segar sebagai bagian utama dari pola makan Anda.