Kondisi pada Mata ini Bisa Tunjukkan Risiko Kematian Diri pada Seseorang
Sejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
Sejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mata agar tetap terjaga? Dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, Anda dapat menjaga penglihatan tetap tajam dan mengurangi risiko gangguan mata.
-
Apa saja kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan mata? Karena sering menganggap remeh akan kesehatan mata, pada akhirnya banyak yang belum tahu kalau beberapa kebiasaan yang dilakukan bisa jadi membahayakan penglihatan dan menyebabkan kerusakan pada mata.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa khasiat semangka untuk kesehatan mata? Buah semangka memiliki senyawa fitokimia, seperti likopen, yang memiliki kemampuan untuk menghambat degenerasi pada makula mata. Likopen dikenal sebagai senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan dalam mencegah berbagai gangguan peradangan.
-
Sayuran apa aja yang bagus buat kesehatan mata? Sayuran hijau sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Oleh karena itu, kamu wajib untuk mengonsumsi banyak sayuran hijau serta wortel dan minyak ikan.
-
Bagaimana cara merawat sendi lutut agar tetap sehat? Dengan aktivitas sendi, dia akan merawat sendi itu. Otot-otot sendi yang terjaga akan menjaga kestabilan sendi. Sehingga, dengan aktivitas yang lebih baik, gaya hidup yang aktif, itu akan merawat persendiannya,” jelasnya.
Kondisi pada Mata ini Bisa Tunjukkan Risiko Kematian Diri pada Seseorang
Sebuah penelitian menarik menunjukkan bahwa kondisi pada mata seseorang mungkin bisa menjadi indikator risiko kematian dini. Pemindaian cepat pada bola mata manusia dapat membantu dokter mengidentifikasi 'penuaan cepat', yang berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini.
Para peneliti menemukan bahwa retinal retina, yaitu jaringan di bagian belakang mata, bisa memberikan gambaran tentang kesehatan masa depan seseorang. Dilansir dari Science Alert, hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada Journal of Ophthalmology.
Penelitian ini didasarkan pada model pembelajaran mesin yang telah diajarkan untuk memprediksi tahun hidup seseorang hanya dengan melihat retina mereka. Algoritma ini sangat akurat, mampu memprediksi usia hampir 47.000 orang dewasa pertengahan dan lanjut usia di Inggris dalam kisaran 3,5 tahun. Setelah lebih dari satu dekade, 1.871 individu yang retina mereka terlihat lebih tua lebih mungkin meninggal.
Misalnya, jika algoritma memprediksi retina seseorang satu tahun lebih tua dari usia sebenarnya, risiko kematian dari segala penyebab dalam 11 tahun berikutnya naik sebesar 2 persen. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kematian dari penyebab selain penyakit kardiovaskular atau kanker juga meningkat sebesar 3 persen.
Meskipun hasil penelitian ini bersifat observasional, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab hubungan ini secara biologis.
Namun, temuan ini mendukung teori bahwa retina sangat sensitif terhadap kerusakan akibat penuaan. Jaringan retina yang mengandung pembuluh darah dan saraf dapat memberikan informasi penting tentang kesehatan vaskular dan otak seseorang.
Penelitian ini menyoroti pentingnya peran retina dalam memprediksi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Retina bisa menjadi "jendela" dari penyakit neurologis, seperti yang ditulis oleh para peneliti dalam makalah mereka.
Meskipun penelitian ini tidak menemukan hubungan langsung antara gangguan otak tertentu dengan kesehatan retina, hal ini menunjukkan bahwa retina bisa menjadi lensa penting dalam mengamati kesehatan kardiovaskular.
Meskipun terdapat prediktor usia biologis lainnya, seperti neuroimaging, metilasi DNA, dan transkriptom penuaan, tidak seakurat retina dalam memprediksi risiko kematian. Metode-metode ini juga lebih mahal, memakan waktu, dan invasif. Sebaliknya, retina dapat dengan mudah dipindai dalam waktu kurang dari 5 menit, membuatnya menjadi alat yang potensial untuk pengamatan kesehatan yang cepat dan akurat.
Studi ini, yang dipublikasikan dalam British Journal of Ophthalmology, memberikan wawasan baru tentang bagaimana kondisi pada mata seseorang dapat mencerminkan risiko kesehatan secara keseluruhan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara retina dan kesehatan tubuh, kita dapat memiliki alat baru yang berguna dalam upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit.