Konsumsi Berlebihan Gorengan: Pemicu Kenaikan Berat Badan dan Masalah Kesehatan
Konsumsi gorengan bisa jadi penyebab berbagai masalah kesehatan dan naiknya berat badan.
Naiknya berat badan secara tiba-tiba bisa disebabkan oleh berbagai macam hal termasuk karena konsumsi gorengan.
Konsumsi Berlebihan Gorengan: Pemicu Kenaikan Berat Badan dan Masalah Kesehatan
Kenaikan berat badan dapat menjadi sinyal peringatan terhadap pola makan yang tidak sehat, terutama terlalu banyak mengonsumsi hidangan goreng. Dokter spesialis gizi klinik, dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, menyoroti pentingnya memperhatikan asupan gorengan dalam pola makan sehari-hari.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Apa saja nutrisi yang baik untuk menjaga kesehatan mata? Beberapa nutrisi spesifik yang esensial untuk kesehatan mata meliputi vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti seng dan omega-3.
-
Bagaimana cara mendapatkan nutrisi penting untuk kenari? Pakan yang tepat untuk burung kenari harus mengandung beberapa nutrisi penting, seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
-
Kenapa mengunyah makanan dengan benar penting untuk kesehatan? Orang yang tidak mengunyah makanan dengan baik sebelum menelan sering kali mengalami masalah pencernaan dan berisiko lebih tinggi untuk tersedak, aspirasi, malnutrisi, dan dehidrasi.
-
Bagaimana cara meningkatkan berat badan dengan menjaga asupan nutrisi? Anda bisa mencukupi kebutuhan kalori dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, seperti kentang, telur, alpukat, selai kacang, dan susu.
-
Makanan apa yang baik buat menjaga kesehatan usus? Makanan fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang memang dibutuhkan di dalam saluran cerna untuk membantu proses mencerna makanan. Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan tinggi serat. Bukan rahasia lagi kalau jenis makanan yang satu ini sangat penting untuk membantu kelancaran sistem pencernaan manusia.
"Pastinya kalau mulai ada penambahan berat badan, maka mungkin gorengannya kebanyakan karena ada karbohidrat juga di gorengan dan ada minyak," ungkapnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Yohan menjelaskan bahwa minyak mengandung kalori yang hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram karbohidrat dan protein memiliki total empat kalori, sementara satu gram minyak memiliki total sekitar sembilan kalori.
Tidak hanya berdampak pada penambahan berat badan, konsumsi berlebihan makanan yang digoreng atau tinggi minyak dan lemak juga dapat memunculkan masalah metabolik seperti kolesterol tinggi, diabetes, dan hipertensi.
Namun, Yohan menyoroti bahwa kolesterol LDL yang tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, tidak menunjukkan gejala khusus. Pemeriksaan laboratorium menjadi langkah penting untuk memantau kadar kolesterol dalam tubuh.
"Enggak ada gejala yang khas untuk kolesterol tinggi. Kalau misalnya LDL tinggi, maka sudah pasti, lemak atau minyak yang jelek yang kebanyakan. HDL atau High Density Lipoprotein banyak maka lemak yang kita konsumsi cukup baik kondisinya atau pilihannya (lemak tak jenuh)," jelasnya.
Yohan merujuk pada studi yang menyebutkan Indonesia sebagai negara dengan pengonsumsi minyak goreng terbesar. Tingginya konsumsi minyak ini berhubungan dengan masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan asam urat.
Minyak goreng memiliki kandungan lemak jenuh dan tak jenuh di dalamnya. Keberadaan lemak tak jenuh sendiri dinilai lebih sehat.
Lemak jenuh dalam jumlah besar dapat meningkatkan LDL yang berisiko pada penyakit jantung. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk membatasi asupan lemak jenuh dan sebaliknya, mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh dalam pola makan sehari-hari.