Lebih Sehat Mana antara Ikan Air Tawar atau Ikan Air Laut untuk MPASI?
Dalam memilih ikan untuk MPASI, ketahui mana yang lebih baik antara ikan air tawar atau ikan air laut.
Dalam memilih ikan untuk MPASI, ketahui mana yang lebih baik antara ikan air tawar atau ikan air laut.
-
Bagaimana ikan bernapas di air? Ikan bernafas di air dengan?Jawab: Tenang
-
Bagaimana cara mengolah ikan untuk MPASI? Potong ikan tilapia menjadi potongan kecil, rebus hingga empuk, dan pastikan tidak ada tulang.
-
Kenapa ikan penting untuk MPASI? Kandungan nutrisi dari ikan menjadikannya sangat cocok sebagai pilihan makanan termasuk pada bayi.
-
Bagaimana Ikan Pari Jawa punah? Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi yang tersedia tentang spesies yang mengungkapkan bahwa Ikan Stingaree Jawa telah punah.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
-
Kapan air laut mulai terasa asam? Keasaman laut telah meningkat dalam 250 tahun terakhir.
Lebih Sehat Mana antara Ikan Air Tawar atau Ikan Air Laut untuk MPASI?
Salah satu sumber protein penting yang bisa diberikan untuk bayi sebagai makanan pendamping ASI adalah ikan. Dalam memilih ikan yang tepat, pilihan yang bisa dipilih antara ikan air tawar atau ikan air laut.
Memperkenalkan ikan sebagai bagian dari Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan langkah penting dalam memastikan asupan nutrisi yang seimbang bagi bayi. Ikan adalah sumber protein berkualitas tinggi, omega-3, vitamin D, dan mineral esensial lainnya yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.
Namun, sering muncul pertanyaan di kalangan orang tua: jenis ikan mana yang lebih sehat untuk MPASI, ikan air tawar atau ikan air laut?
Ikan secara umum dikenal sebagai sumber protein tanpa lemak yang baik. Konsumsi ikan secara teratur dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Ikan juga kaya akan vitamin D, asam lemak omega-3, yodium, dan selenium. Studi telah menemukan bahwa konsumsi ikan yang tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Kemampuan ikan untuk mengurangi risiko penyakit jantung terutama disebabkan oleh kandungan asam lemak omega-3 mereka1.
Ikan Air Tawar vs Ikan Air Laut
Secara nutrisi, ikan air tawar dan ikan air laut memiliki profil nutrisi yang sangat mirip. Namun, para ahli merekomendasikan konsumsi ikan air laut atau ikan laut untuk kesehatan yang lebih baik. Salah satu alasan utama rekomendasi ini adalah kandungan asam lemak omega-3 yang lebih tinggi pada ikan laut.
Beberapa perbedaan lain meliputi:
Ikan air laut memiliki kandungan natrium dan kalium yang lebih tinggi, sedangkan ikan air tawar memiliki kandungan kalsium, besi, dan mangan yang lebih tinggi.
Ikan air tawar (terutama salmon dan bass) memiliki kandungan vitamin A dan B9 yang lebih tinggi.
Pertimbangan untuk MPASI
Dalam konteks MPASI, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan ketika memilih antara ikan air tawar dan ikan air laut:
Kontaminan: Ikan air laut cenderung memiliki risiko lebih tinggi terpapar merkuri dan polutan lainnya dibandingkan ikan air tawar. Oleh karena itu, penting untuk memilih ikan laut dengan kadar merkuri yang rendah untuk MPASI.
Alergen: Beberapa bayi mungkin lebih sensitif terhadap jenis ikan tertentu. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memperkenalkan ikan baru dalam MPASI.
Ketersediaan: Ketersediaan ikan lokal juga menjadi faktor penting. Ikan yang ditangkap atau dibudidayakan secara lokal cenderung lebih segar dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah.
Variasi: Memberikan variasi jenis ikan dalam MPASI dapat membantu memastikan bayi mendapatkan berbagai nutrisi yang mereka butuhkan.
Baik ikan air tawar maupun ikan air laut dapat menjadi tambahan yang sehat untuk MPASI, asalkan dipilih dengan bijak. Ikan air laut memiliki keunggulan dalam hal kandungan omega-3, tetapi ikan air tawar juga menyediakan nutrisi penting dan mungkin memiliki risiko kontaminan yang lebih rendah. Yang terpenting adalah memastikan ikan tersebut dimasak dengan benar dan diperkenalkan dengan aman ke dalam diet bayi.