Makan kue kering bisa bikin stres?
Waspadai makanan apa saja yang akan Anda konsumsi, karena 'bom waktu' ada di setiap makanan.
Siapa yang tidak suka dengan kue kering? Teksturnya yang renyah atau mungkin chewy dipadu dengan rasa yang manis membuatnya disukai oleh banyak orang. Bahkan Anda juga suka mengonsumsi kue ini ditemani dengan secangkir teh manis hangat di sore hari.
Namun tahukah Anda bahwa ada bahaya kesehatan di balik kebiasaan mengonsumsi kue kering? Dilansir dari dailymail.co.uk, dikatakan bahwa mengonsumsi kue kering ternyata bisa membuat Anda stres. Bagaimana bisa?
"Lemak tak jenuh yang biasanya di dalam kue kering diketahui justru dapat membuat Anda merasa stres. Hasil ini kami ketahui setelah meneliti sekitar 50.000 orang dengan kebiasaan mereka mengonsumsi kue kering. Alih-alih membuat mereka bahagia, kebiasaan mengonsumsi kue kering justru membuat emosi mereka campur aduk dan meningkatkan stres. Sayangnya, tidak banyak orang yang menyadarinya," jelas Megan Holt, pakar diet dari San Diego University.
"Lemak tak jenuh atau yang juga disebut dengan lemak trans terbentuk melalui serangkaian proses yang disebut dengan hidrogenasi dan membuat lebih solid atau mengeras," tambahnya. "Mengonsumsi lemak ini terlalu banyak selain bisa menyebabkan stres juga mampu meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke."
"Lemak tak jenuh tersembunyi di dalam berbagai macam jenis makanan. Sehingga Anda harus mewaspadai makanan apa saja yang Anda konsumsi. Termasuk makanan favorit Anda yang selama ini Anda anggap sebagai makanan yang aman dan sehat."
Baca juga:
Merica hitam, si kecil penghancur lemak
Lihat gambar ini untuk ukur Anda stres atau tidak
Ingin lebih bahagia? Cobalah untuk menulis buku harian
Sering merasa stres? Mungkin ada masalah dengan usus
Ini 6 keuntungannya menjadi orang yang doyan tidur siang
Ternyata, naik turunnya berat badan ditentukan oleh jam tidur!
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.