Manfaat Kesehatan Duduk Bersila yang Boleh Disepelekan
Duduk bersila di lantai merupakan kebiasaan orang Asia yang memiliki sejumlah manfaat.
Duduk bersila di lantai mungkin terdengar seperti kebiasaan yang sederhana, bahkan biasa saja, tetapi ternyata ada banyak manfaat kesehatan yang tersembunyi di balik posisi ini. Dalam beberapa budaya, duduk di lantai adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Namun, di era modern, kebiasaan ini mulai ditinggalkan, terutama di negara-negara yang lebih sering menggunakan kursi untuk berbagai aktivitas. Apakah kita perlu kembali ke kebiasaan lama ini? Dilansir dari Huffington Post, para ahli mengungkapkan bahwa duduk bersila di lantai memiliki manfaat besar, terutama untuk mobilitas, fleksibilitas, dan kesehatan secara keseluruhan, terutama seiring bertambahnya usia.
-
Apa itu "angin duduk" dalam konteks kesehatan? Angin duduk, atau yang lebih dikenal sebagai angina pectoris, adalah kondisi medis yang menyebabkan nyeri dada akibat kurangnya pasokan darah dan oksigen ke jantung.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa berlibur penting bagi kesehatan? Tahukah kamu kalau meluangkan waktu untuk berlibur ternyata sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
-
Bagaimana Nunung menjaga kesehatannya? Lebih berhati-hati soal makanan "Kalau makanan lebih hati-hati, nggak kayak dulu daging merah, bakar-bakaran terus kayak makanan bahan pengawet, agak dikurangi. Manis, juga karena itu pemicu," tuturnya.
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
-
Apa saja dampak duduk terlalu lama terhadap kesehatan? Duduk terlalu lama dapat menyebabkan lemak menumpuk dalam darah dan menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung atau gagal jantung. Duduk terlalu lama dapat menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu kondisi yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Duduk terlalu lama dapat membuat tubuh membakar lebih sedikit kalori dan lemak, sehingga berat badan dapat naik. Jika dibarengi dengan pola makan yang tidak sehat, hal ini dapat menyebabkan obesitas, yaitu kelebihan berat badan yang berbahaya bagi kesehatan. Duduk terlalu lama dapat memengaruhi otot dan sendi, terutama di punggung dan pinggul. Hal ini dapat menyebabkan otot dan sendi menjadi pegal dan nyeri. Jika postur duduk tidak benar, hal ini juga dapat menekan tulang belakang dan menyebabkan nyeri kronis. Duduk terlalu lama dapat membuat otot menjadi lemah karena kurang digunakan. Hal ini dapat menyebabkan atrofi otot, yaitu pengecilan dan penurunan massa otot. Otot yang lemah juga lebih mudah cedera. Duduk terlalu lama dapat menurunkan kepadatan tulang karena kurang mendapatkan tekanan dari aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis, yaitu kondisi tulang yang menjadi rapuh dan mudah patah. Duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah di dalam pembuluh darah vena bagian dalam, biasanya di kaki. Hal ini disebut sebagai deep vein thrombosis atau DVT. Jika gumpalan darah tersebut lepas dan masuk ke paru-paru, hal ini dapat menyebabkan emboli paru, yaitu penyumbatan pembuluh darah paru-paru yang berpotensi fatal. Duduk terlalu lama dapat mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen ke otak. Hal ini dapat memengaruhi fungsi otak, seperti daya ingat, konsentrasi, dan kreativitas.
1. Duduk Bersila Mendukung Mobilitas dan Fleksibilitas Tubuh
Sebagian besar orang dewasa mungkin jarang duduk di lantai, apalagi dalam posisi bersila. Namun, kebiasaan ini ternyata baik untuk kesehatan tubuh.
“Saya benar-benar percaya bahwa dari sudut pandang manfaat kesehatan atau kondisi muskuloskeletal, posisi duduk bersila membantu dengan rentang gerak pada pinggul, punggung bawah, dan lutut,” kata Dr. Christopher Bise, asisten profesor di Department of Physical Therapy di University of Pittsburgh. Posisi ini juga membantu menjaga fleksibilitas tubuh bagian bawah, tambahnya.
Selain itu, Dr. Jennifer O’Connell, seorang spesialis rehabilitasi di Hospital for Special Surgery, New York, menjelaskan bahwa duduk di kursi cenderung membuat otot hamstring menjadi kaku. Duduk bersila dapat membantu mengurangi ketegangan tersebut.
Namun, jika Anda kesulitan untuk duduk di lantai, ada alternatifnya. “Posisi ini tidak harus dilakukan di lantai. Anda bisa duduk bersila di sofa, atau mencoba posisi duduk lain yang mendukung rentang gerak Anda,” kata Dr. Bise.
2. Menjaga Rentang Gerak Penting Seiring Bertambahnya Usia
Kemampuan tubuh untuk bergerak dengan bebas sangat penting untuk aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, melakukan pekerjaan rumah, atau bermain bersama anak dan cucu.
- 5 Manfaat Kesehatan yang Bisa Diperoleh dari Makan Sambil Duduk Bersila
- Sejumlah Manfaat Kesehatan dari Menggendong Bayi, Berdampak pada Orangtua dan Buah Hati
- Manfaat Kesehatan yang Bisa Diperoleh dari Memiliki Hobi, Penting untuk Kesehatan Mental
- 6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
“Salah satu hal yang sering terjadi ketika kita bertambah tua adalah kita menjadi kurang fleksibel karena cenderung memperlambat aktivitas fisik — tetapi kita tidak harus menjadi kurang fleksibel,” ujar Dr. Bise.
Ketika seseorang berkonsultasi dengan terapis fisik, salah satu hal pertama yang diperiksa adalah mobilitas sendi dan fleksibilitas otot. “Ketika tulang, sendi, dan otot menjadi kaku, kita tidak akan bergerak seefisien yang seharusnya,” tambahnya.
Kemampuan untuk duduk di lantai dan bangkit kembali juga menjadi indikator penting kesehatan mobilitas. Dr. Bise mencatat bahwa orang tua cenderung lebih rentan jatuh. Namun, jika mereka terbiasa dengan gerakan bangkit dari lantai, mereka lebih mampu mencegah jatuh atau bangkit kembali jika terjadi.
3. Melatih Otot Inti Secara Alami
Duduk di lantai ternyata juga melatih otot inti secara efektif. “Duduk di lantai mengaktifkan otot inti dengan cara yang tidak terjadi saat Anda duduk di kursi,” kata Dr. O’Connell.
Karena lantai tidak memberikan penyangga untuk punggung, otot-otot inti otomatis bekerja untuk menjaga postur tubuh tetap tegak. “Selain itu, hanya dengan bangkit dari posisi duduk di lantai, Anda sudah melatih otot pinggul, lutut, dan otot inti,” jelasnya.
Jangan Terlalu Lama Duduk di Lantai
Meskipun bermanfaat, bukan berarti Anda harus duduk di lantai sepanjang hari. Duduk terlalu lama dalam satu posisi, baik itu di kursi atau di lantai, tetap dapat menyebabkan ketegangan pada tubuh.
“Ada alasan mengapa Apple Watch mengingatkan Anda untuk bergerak setiap 60 menit,” kata Dr. Bise. Ia menjelaskan bahwa perubahan postur dan gerakan sederhana membantu meningkatkan sirkulasi serta mengurangi tekanan pada otot dan sendi.
Dr. O’Connell juga menyarankan agar orang yang bekerja di meja mengambil waktu untuk berdiri dan bergerak. “Sebelum Anda menyadarinya, satu hingga dua jam berlalu tanpa Anda bergerak, dan meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya karena fokus pada pekerjaan, punggung Anda akan merasakan dampaknya,” tambahnya.
Tidak Cocok untuk Semua Orang
Walau memiliki banyak manfaat, duduk bersila di lantai bukan pilihan yang ideal untuk semua orang.
“Salah satu alasan mengapa duduk di lantai mungkin tidak cocok adalah jika Anda memiliki masalah sendi,” kata Dr. O’Connell. Misalnya, individu dengan keterbatasan mobilitas pada pinggul atau lutut mungkin merasa kesulitan untuk duduk bersila.
Selain itu, mereka yang baru pulih dari operasi atau cedera tertentu juga perlu berhati-hati. Dr. O’Connell menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter atau terapis fisik sebelum memulai kebiasaan baru seperti ini.