MSG Bisa Jadi Alternatif Pengganti Garam Asal Dilakukan secara Tepat
Bagaimana cara mempertahankan cita rasa makanan tanpa menambah garam? Salah satu alternatif yang bisa dipilih adalah menggunakan monosodium glutamate (MSG).
Dalam dunia kuliner, rasa adalah elemen krusial untuk memuaskan selera konsumen. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, banyak individu mulai memperhatikan asupan garam mereka. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Lantas, bagaimana cara mempertahankan cita rasa makanan tanpa menambah jumlah garam? Salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah penggunaan monosodium glutamate atau MSG.
Kenapa Penting Mengurangi Garam?
Garam, yang menjadi sumber utama natrium, memiliki peranan penting dalam fungsi tubuh. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi natrium tidak melebihi 2.000 mg per hari. Angka tersebut setara dengan satu sendok teh garam untuk setiap orang dalam sehari. Sayangnya, banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia, masih mengonsumsi garam melebihi batas yang ditetapkan. Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi natrium masyarakat Indonesia mencapai sekitar 3.000 mg per hari. Menurut Kementerian Kesehatan RI, konsumsi garam yang berlebihan akan meningkatkan kadar natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penyempitan diameter pembuluh darah arteri, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang pada akhirnya akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini dapat berkontribusi pada peningkatan beban kerja jantung, yang berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke. Konsumsi garam berlebih juga dapat merusak fungsi ginjal dengan menambah beban pada organ tersebut, sehingga meningkatkan risiko gangguan ginjal, bahkan batu ginjal.
-
Siapa yang membagikan tips kuat dan sehat di media sosial? Seorang jenderal bintang 3 TNI AD, Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa membagikan tips kuat dan sehat fisik. Letjen yang menjabat sebagai Panglima Kostrad itu mengunggah tips tersebut dalam sebuah unggahan foto di media sosial Instagram @salehmustafa91.
-
Bagaimana cara mendapatkan lemak sehat? Namun, penting untuk memilih lemak yang sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak, dan minyak zaitun.
-
Bagaimana cara mengobati sakit hati secara sehat? Untuk mengobati sakit hati secara sehat dan efektif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah penampilan. Merubah penampilan dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan membangkitkan semangat baru.
-
Apa saja tips sehat ala Letjen Muhammad Saleh Mustafa? Tips Meningkatkan Kemampuan Fisik Ala Letjen Saleh Letjen Muhammad Saleh Mustafa memberikan 4 latihan yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani. Latihan pertama adalah latihan otot. Latihan otot berguna untuk meningkatkan daya tahan otot. Beberapa latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan otot adalah push up, sit up, plank, pull up, dan squat Latihan kedua adalah jogging. Jogging berguna untuk menjaga kebugaran kardiovaskular dan dapat membantu meningkatkan daya tahan. Letjen Saleh menyarankan untuk jogging selama 15 sampai 30 menit.Latihan ketiga adalah bersepeda. Latihan ini bermanfaat untuk melatih otot kaki. Selain itu, bersepeda juga dapat meningkatkan stamina, konsentrasi, dan kekuatan jantung. Latihan keempat adalah aerobik. Senam aerobik adalah senam yang populer dan telah dilakukan oleh banyak orang.Senam yang dilakukan dengan intensitas tinggi berguna untuk melatih otot jantung dan stamina. Pasalnya, ketika melakukan gerakan senam aerobik maka semua otot tubuh ikut bergerak.
-
Bagaimana cara terbaik untuk menjaga kesehatan sendi? Mesti aktif, lakukan gerakan-gerakan atau aktivitas yang menguatkan otot-otot sendi, harus banyak menggerakkan sendinya karena sendi itu makannya enggak bisa dari darah tapi dari cairan sendi
-
Apa saja tips penting yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan saraf? Menjaga kesehatan saraf sangat penting untuk memastikan fungsi optimal sistem saraf kita. Berikut adalah enam tips yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan saraf: 1. Konsumsi Nutrisi yang Seimbang, 2. Rutin Berolahraga, 3. Tidur yang Cukup, 4. Manajemen Stres, 5. Hindari Toksin, 6. Tetap Aktif Secara Mental.
MSG Bisa Bantu Kurangi Garam
MSG adalah garam natrium dari asam glutamat yang dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bahan makanan seperti tomat, keju, dan daging. MSG sering digunakan sebagai penambah rasa yang berasal dari ekstrak tetes tebu yang difermentasi hingga menjadi kristal putih. Sebagai penguat rasa, MSG memberikan cita rasa gurih umami yang khas. Salah satu manfaat utama MSG adalah kandungan natriumnya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan garam meja biasa. Garam mengandung sekitar 39 persen natrium, sementara MSG hanya mengandung 12 persen. Dengan demikian, penggunaan MSG dapat mengurangi penggunaan garam hingga 30 persen dalam masakan tanpa mengorbankan cita rasa yang dihasilkan.
MSG mengandung tiga komponen utama, yaitu asam glutamat sebesar 78 persen, natrium 12 persen, dan air 10 persen. Asam glutamat, yang merupakan komponen utama MSG, adalah asam amino yang serupa dengan asam amino yang terdapat dalam makanan sehari-hari. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa penggunaan MSG dapat membantu menurunkan kadar natrium dalam makanan tanpa mengurangi kepuasan rasa. Responden yang mengonsumsi makanan yang mengandung MSG melaporkan tingkat kepuasan rasa yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang memiliki kandungan garam yang lebih banyak.
Batas Aman Konsumsi MSG
Walaupun penggunaan MSG dalam batas yang dianjurkan memberikan manfaat, masih ada mitos yang beredar mengenai efek samping negatif dari penguat rasa ini. Banyak orang yang merasa khawatir bahwa MSG dapat memicu sakit kepala atau reaksi alergi. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) serta WHO telah menyatakan bahwa MSG aman untuk digunakan dalam makanan. Di Eropa, masyarakat umumnya mengonsumsi MSG dalam jumlah stabil, berkisar antara 5-12 gram per hari.
WHO juga menetapkan bahwa asupan harian MSG yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-120 mg/kg berat badan. Di Indonesia, MSG diakui sebagai salah satu bahan tambahan pangan penguat rasa yang paling aman dan diperbolehkan untuk dikonsumsi. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.033 Tahun 2012 yang menyatakan penggunaan MSG dalam takaran secukupnya. Selain itu, terdapat juga Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.23 Tahun 2013 yang mengatur batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa. Inti dari semua peraturan ini menegaskan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi asalkan dalam takaran yang tepat.