Seberapa Sering Seseorang Harus Bercinta untuk Memperlambat Penuaan
Melakukan hubungan seksual atau bercinta bisa berdampak baik terhadap penuaan. Ketahui seberapa sering kita harus melakukannya.
Melakukan hubungan seksual atau bercinta bisa berdampak baik terhadap penuaan. Ketahui seberapa sering kita harus melakukannya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Kapan perubahan dalam interaksi seksual menjadi tanda selingkuh? Perubahan dalam interaksi seksual, baik berupa penurunan maupun peningkatan yang tidak biasa, dapat menjadi indikasi adanya perselingkuhan dalam sebuah hubungan. Apabila pasangan tiba-tiba menunjukkan kurangnya minat atau sebaliknya, menunjukkan gairah yang berlebihan, ini bisa menjadi petunjuk adanya orang ketiga.
-
Dimana kekerasan seksual itu terjadi? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
Seberapa Sering Seseorang Harus Bercinta untuk Memperlambat Penuaan
Hubungan intim memiliki banyak manfaat yang lebih dari sekadar kenikmatan fisik. Selain membakar kalori, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperkuat hubungan emosional, aktivitas seksual juga dapat memperlambat proses penuaan.
Dilansir dari The Healthy, berdasarkan penelitian tahun 2017 yang dipublikasikan dalam jurnal Psychoneuroendocrinology, bercinta setidaknya sekali dalam seminggu dikaitkan dengan telomere yang lebih panjang—struktur pelindung pada DNA yang menentukan usia sel. Telomere yang lebih panjang terkait dengan penuaan sel yang lebih lambat dan harapan hidup yang lebih tinggi.
Penelitian ini melibatkan 129 ibu dalam hubungan romantis. Para wanita ini memberikan laporan harian tentang kepuasan mereka dalam hubungan, serta seberapa sering mereka berhubungan intim dengan pasangan mereka.
- 8 Cara Menjaga Hubungan dengan Pasangan Agar Awet Seumur Hidup, Penting Diketahui
- 9 Manfaat Luar Biasa Bercinta yang Tak Bisa Dikesampingkan, Tak Hanya untuk Kesenangan dan Meneruskan Keturunan
- 10 Tips Bercinta yang Perlu Diketahui dan Diterapkan oleh Pasangan Pengantin Baru
- Mengapa Berhubungan Intim Begitu Nikmat? Inilah Alasan dan Cara Menciptakannya
Selain itu, peneliti mengambil sampel darah dari para partisipan untuk menganalisis indikator penuaan seluler. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang berhubungan intim dalam minggu sebelumnya memiliki telomere yang lebih panjang dibandingkan dengan mereka yang tidak berhubungan intim.
Meskipun studi ini hanya menunjukkan adanya hubungan dan tidak membuktikan bahwa aktivitas seksual menyebabkan telomere yang lebih panjang, peneliti percaya bahwa panjang telomere penting bagi kesehatan kita. Seiring waktu, telomere akan memendek saat sel-sel kita membelah.
Faktor-faktor tertentu, seperti pola makan yang buruk, konsumsi alkohol berlebihan, dan proses alami penuaan, dapat mempercepat pemendekan telomere. Temuan ini menunjukkan bahwa seks mungkin bermanfaat dalam melindungi telomere, yang berarti sel-sel kita bisa hidup lebih lama.
Dampak Telomere Terhadap Kesehatan
Telomere yang lebih pendek telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Sebaliknya, telomere yang lebih panjang tampaknya membantu mencegah penyakit.
Meskipun penelitian ini berskala kecil dan hasilnya perlu dikonfirmasi dengan penelitian lebih lanjut, temuan ini memberikan harapan bahwa aktivitas seksual dapat memainkan peran dalam memperlambat penuaan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Frekuensi Seks dan Kebahagiaan dalam Hubungan
Meskipun tidak ada angka pasti untuk kebahagiaan seksual pasangan, sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior mengungkapkan bahwa rata-rata orang dewasa berhubungan intim sebanyak 54 kali dalam setahun—sekitar sekali seminggu.
Meskipun angka ini menurun sedikit sejak tahun 1990-an, studi lain yang dipublikasikan dalam Social Psychological and Personality Science yang melibatkan lebih dari 30.000 orang Amerika selama lebih dari 40 tahun menemukan bahwa pasangan yang berhubungan intim lebih dari sekali seminggu tidak lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang melakukannya hanya sekali seminggu.
Menjaga Hubungan Intim
Secara keseluruhan, penting bagi pasangan untuk menjaga koneksi intim dengan pasangan mereka. Namun, Anda tidak perlu berhubungan intim setiap hari untuk menjaga koneksi tersebut.
Seperti yang dijelaskan oleh Tia Jackson-Bey, MD, yang melakukan peninjauan medis terhadap penelitian ini, "Menjaga hubungan yang intim dan memuaskan lebih penting daripada frekuensi hubungan seksual itu sendiri."
Selain itu, variasi dalam aktivitas dan cara berhubungan intim juga dapat membantu menjaga kebahagiaan dan kepuasan dalam hubungan. Bercinta tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas dari interaksi yang terjadi.
Oleh karena itu, mencari cara-cara baru untuk menjaga hubungan tetap segar dan menarik juga bisa membantu memperlambat persepsi penuaan dan meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.