Sejumlah Mitos Salah Mengenai Kanker yang Terlanjur Beredar di Masyarakat
Sebagai sebuah penyakit kronis yang mampu menyerang berbagai bagian tubuh manusia, banyak hal yang perlu diketahui mengenai penyakit yang satu ini. Perhatian banyak orang mengenai penyakit ini membuat mereka sangat rentan termakan berbagai berita hoax mengenai kanker ini.
Sebagai sebuah penyakit kronis yang mampu menyerang berbagai bagian tubuh manusia, banyak hal yang perlu diketahui mengenai penyakit yang satu ini. Perhatian banyak orang mengenai penyakit ini membuat mereka sangat rentan termakan berbagai berita hoax mengenai kanker ini.
Berbagai mitos mengenai penyakit kanker ini kerap kali beredar di masyarakat dan mengumbar rasa takut. Dilansir dari Medical Daily, berikut berbagai mitos salah yang beredar di masyarakat mengenai kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Apa itu kanker sarkoma? Kanker sarkoma adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari jaringan ikat tubuh, seperti otot, tulang rawan, lemak, pembuluh darah, atau jaringan yang mendukung organ-organ tubuh.
1. Hanya Wanita yang Memiliki Risiko Kanker Payudara
Pada dasarnya, pria juga memiliki kelenjar payudara dengan jumlah sangat sedikit yang berarti mereka memiliki risiko kanker payudara juga. Jumlah pria yang mengalami kanker payudara cukup rendah dan hanya kurang dari satu persen dari seluruh kasus yang ada.
Pria dengan usia di atas 60 tahun memiliki peluang lebih besar mengalami kanker payudara ini. Faktor risiko lain yang menyebabkan meningkatnya peluang pria memiliki kanker payudara adalah kerana penyakit hati, memiliki riwayat penyakit kanker di keluarga, kegemukan, mengonsumsi obat-obatan yang mengandung estrogen, dan lain sebagainya.
2. Menggunakan Antiperspiran dapat Meningkatkan Risiko Kanker
National Cancer Institute mengungkapkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan penggunaan antiperspiran dengan kanker payudara. Kandungan alumunium yang terdapat di antiperspiran dapat menimbulkan racun bila dalam jumlah besar. Namun pada antiperspiran, jumlahnya terlalu sedikit sehingga tak dapat menimbulkan masalah ini.
"Kulitmu secara biologis diciptakan untuk menjaga hal-hal buruk tetap di luar, dan hal itu berfungsi sangat baik padanya. Kulit merupakan pembatas yang sangat baik," ungkap Teri Greiling, ahli dermatologi di Oregon Health & Science University.
3. Pasien Kanker Harus Terus Beristirahat Selama Perawatan
Pasien dan survivor kanker sangat disarankan untuk terus beraktivitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu menolak efek fisik dan psikologis kanker sebaik perawatan.
Olahraga dapat dilakukan sebagai sebuah upaya untuk menekan rasa lelah dan meningkatkan kualitas hidup. Penderita kanker yang tak sedang menjadi pasien harus melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2016 menghubungkan olahraga dengan rendahnya risiko sebanyak 13 jenis kanker.
4. Orang Berkulit Gelap Lebih Aman dari Kanker Kulit
Walaupun kanker kulit lebih rentan dialami oleh orang-orang berkulit cerah, namun memiliki lebih banyak melanin tak berarti lebih aman dari kanker. Kamu perlu untuk menggunakan tabir surya serta mengenali berbagai masalah pada kulit. Dengan memahami hal ini dan mengetahui gejalanya dapat membuat lebih mudah dalam menentukan jenis perawatan.
"Banyaknya dokter dan pasien percaya orang-orang kulit berwarna lebih tahan dengan kanker kulit, membuat diagnosis sering terlambat hingga kadang penyakit sudah parah dan berpotensi fatal," ungkap Dr. Maritza Perez, profesor dermatologi di Columbia University.
Empat mitos yang kerap diyakini orang mengenai kanker ini perlu diluruskan untuk membuat kita lebih waspada dengan bahayanya. Oleh karena itu, penting mengetahui mengenai hal ini secara lebih benar dan sesuai kenyataan.
(mdk/RWP)