5 Jenis Senjata Tradisional Sumatera Utara, Sarat Makna Filosofis
Beberapa senjata tradisional Sumatera Utara konon juga digunakan oleh para raja-raja terdahulu untuk berperang dan senjata tersebut memiliki kekuatan di luar nalar manusia
Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai ragam senjata tradisional yang digunakan sebagai alat berburu dan bahkan untuk berperang. Lebih dari itu, senjata tradisional juga sarat akan makna filosofis dan nilai-nilai yang sakral.
Beberapa senjata tradisional Sumatera Utara konon juga digunakan oleh para raja-raja terdahulu untuk berperang dan senjata tersebut memiliki kekuatan di luar nalar manusia. Berikut jenis-jenis senjata tradisional Sumatera Utara yang sarat makna filosofis dirangkum dari kanal youtubeRomauli Edukasi dan berbagai sumber lainnya.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Apa yang dilakukan warga dalam tradisi Sedekah Merapi? Ribuan warga lereng Gunung Merapi mengikuti ritual Sedekah Merapi dengan melabuhkan kepala kerbau untuk menyambut malam 1 Suro (kalender Jawa) atau 1 Muharram 1445 Hijriyah di Joglo Merapi 1, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jateng.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Manten Sapi? Salah satu tradisi unik waktu perayaan Iduladha adalah manten sapi. Tradisi ini dilakukan masyarakat Pasuruan Jawa Timur sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan pada hewan kurban yang akan disembelih. Sesuai namanya, sapi yang akan dikurbankan didandani secantik mungkin seperti pengantin. Sapi-sapi tersebut akan diberi kalung bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah.
-
Di mana tradisi Bakar Gunung Api dilakukan? Kegiatan bakar gunung api ini biasa dilakukan di depan rumah warga.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa itu Tradisi Nengget? Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam. HAl ini bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
1. Senjata Piso Halasan
Keluyuran.com ©2022 Merdeka.com
Piso Halasan merupakan senjata yang berasal dari Tapanuli Utara. Senjata ini berbentuk parang atau pedang yang menjadi simbol kebesaran dari Suku Batak Hasangapon.
Senjata ini pedang bermata tunggal dengan bentuk sedikit melengkung pada ujungnya. Panjangnya 50 cm untuk mata pisaunya, sedangkan panjang seluruhnya 76 cm. Gagangnya terbuat dari tanduk rusak atau logam dengan ukiran yang indah.
Pedang ini sebagai lambang kebesaran Suku batak Hasangapon. Selain itu, melambangkan penegakan hukum dan keadilan yang akan memberi kehidupan bagi masyarakat. Piso ini juga mengandung makna pembatasan diri agar terhindar dari keinginan diri sendiri.
2. Senjata Piso Gaja Dompak
Keluyuran.com ©2022 Merdeka.com
Selanjutnya ada senjata Piso Gaja Dompak, senjata ini digunakan oleh pahlawan nasional Indonesia, yaitu Sisingamangaraja XII. Senjata ini beliau pergunakan ketika melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda di Tanah Batak.
Piso Gaja Dompak berukuran kecil, lebih kecil dari pedang seperti Piso Halasan, tetapi lebih panjang sedikit dari belati. Konon, Piso Gaja Dompak diyakini memiliki kekuatan supranatural dan akan memberikan kekuatan spiritual kepada pemiliknya.
Piso Gaja Dompak cenderung digunakan untuk perantara manusia dengan kekuatan supranatural dan tidak dibuat untuk membunuh orang. Senjata ini juga mempunyai makna pantangan yaitu tidak boleh marah atau dengki.
3. Tongkat Tunggal Panaluan
Youtube/Romauli Edukasi©2022 Merdeka.com
Senjata berikutnya yaitu Tongkat Tunggal Panaluan, berbentuk seperti tongkat atau tungkot yang panjangnya kurang lebih 170 cm. Biasanya, tongkat ini dimiliki oleh seorang dukun besar atau Datu Bolon.
Perlu diketahui, Tongkat Tunggal Panaluan ini juga termasuk hasil seni yang diukir bergambar wajah yang tersusun ke atas.
Pada Tongkat Tunggal Panaluan ini terdapat ukiran-ukiran wajah yang diyakini memiliki kesaktian. Masyarakat Suku Batak juga mempercayai Tongkat Tunggal Panaluan ini memiliki kekuatan supranatural. Seperti meminta hujan, menahan hujan, menolak bala, menghindari wabah dan menyembuhkan orang sakit.
4. Piso Silima Sarung
Youtube/Romauli Edukasi©2022 Merdeka.com
Piso Silima Sarung merupakan senjata yang unik dan tentunya memiliki nilai luhur yang tinggi. Dulunya, senjata ini juga dipergunakan untuk peperangan dan uniknya, di dalam sarung tersebut terdapat 5 mata pisau.
Konon, Piso Silima Sarung melambangkan tantangan kehidupan manusia. Menurut masyarakat Batak manusia memiliki empat roh dan yang kelimanya adalah tubuh.
Senjata ini termasuk berbahaya apabila tertancap pada tubuh manusia.
5. Piso Gading
Youtube/Romauli Edukasi©2022 Merdeka.com
Terakhir, senjata tradisional Sumatera Utara ialah Piso Gading. Senjata ini berasal dari Tanah Toba. Biasanya senjata ini hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu seperti para raja-raja.
Piso Gading berbentuk pedang dengan bilah yang sangat tajam. Senjata ini terbilang cukup langka, dan saat ini hanya tersisa satu saja yakni peninggalan dari raja Batak Toba yang dibuat pada abad 19.
Material yang digunakan Piso Gading terbilang juga cukup langka, yaitu terdiri dari kayu, rotan, dan gading. Panjangnya sekitar 66 cm dan panjang pisaunya 48 cm.