Asyiknya Bermain Galah Hadang, Gobak Sodor Ala Masyarakat Kabupaten Sambas
Galah Hadang ini dimainkan secara beregu dengan jumlah anggota sebanyak 8 orang yang terdiri dari 5 orang pemain inti serta 3 orang cadangan
Setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional masing-masing. Permainan tersebut terkadang membuat rindu dengan kenangan masa kecil lantaran seiring berkembangnya zaman, permainan ini kini mulai tersingkirkan.
Di Pulau Kalimantan, terdapat berbagai jenis permainan tradisional yang sampai sekarang masih terus dilestarikan. Mereka biasa menyebut permainan ini dengan nama Galah Hadang atau Hadang.
-
Permainan tradisional apa saja yang dilombakan di Festival Permainan Tradisional di Banyuwangi? Seperti halnya enggrang bambu, enggrang batok, balap karung, congklak, gobak sodor yang dimainkan dalam festival ini.
-
Apa itu permainan tradisional Sunda, Patipung Tipung Balung? Patipung Tipung Balung terbilang unik lantaran si pemain harus bisa menahan senyum agar tidak mendapat hukuman. Hukumannya juga lucu, yakni diberi tepung terigu atau bedak putih menggunakan jari.
-
Di mana olahraga tradisional akan diterapkan di kurikulum sekolah? Nantinya ini akan menjadi mata pelajaran tambahan lokal di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
-
Kapan permainan tradisional banyak dimainkan oleh anak-anak? Bahkan di era 90-an atau awal tahun 2000an, berbagai jenis permainan tersebut sangat digandrungi oleh anak-anak.
-
Kapan Badia Batuang dimainkan? Badiang batuang ini tidak hanya menjadi permainan anak-anak ketika menjelang waktu berbuka puasa, melainkan juga dimainkan ketika waktu sahur untuk membangunkan penduduk sekitar.
-
Kapan tradisi Gamelan Sekaten dimainkan? Dikutip dari Indonesia.travel.id, Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan. Rangkaian Gamelan dibunyikan sesaat setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Permainan yang satu ini masih dimainkan oleh masyarakat Melayu tepatnya di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Galah Hadang rupanya juga cukup populer hingga ke berbagai daerah yang berada di Kalimantan Barat.
Dimainkan Beregu
Dikutip dari berbagai sumber, Galah Hadang ini dimainkan secara beregu dengan jumlah anggota sebanyak 8 orang yang terdiri dari 5 orang pemain inti serta 3 orang cadangan. Permainan ini disebut juga dengan gobak sodor.
Umumnya Galah Hadang ini dimainkan pada saat perayaan 17 Agustus atau ketika perayaan hari jadi sebuah kabupaten. Tetapi di daerah perkampungan Kalimantan Barat, permainan ini masih kerap dijumpai ketika sore hari di tanah lapang yang luas.
Bermain Area yang Luas
Dikutip dari indonesiakaya.com, permainan Galah Hadang ini perlu lapangan yang cukup luas, minimal panjang 15 meter dan lebar 9 meter. Kemudian dibagi area sebanyak 6 petak dengan ukuran masing-masing 4,5 meter x 5 meter. Sebagai penanda batas, disarankan menggunakan kapur agar terlihat jelas.
Garis permainan ditandai dengan garis selebar 5 cm, dan diusahakan dibuat dengan bahan yang tidak mudah luntur atau hilang. Waktu permainannya dilakukan dalam 2 x 15 menit. Pemenang dalam permainan ini ditentukan dari besarnya nilai yang diperoleh salah satu regu, setelah permainan berakhir.
- Uniknya Gacle, Seni Sulap ala Nenek Moyang Sukabumi yang Bikin Pemainnya Berubah Wujud
- Hangatkan Suasana, Kaesang Bermain Kuis Bareng Anak di Panti Yatim
- Serunya Bermain Mancik-Mancik, Petak Umpet Ala Anak Minang yang Kini Mulai Dilupakan
- Perjuangan Haru Gadis Cilik Banting Tulang di Pinggir Jalan Demi Keluarga, Kemampuan Tambal Bannya Tuai Pujian
Penilaian ini diambil dari setiap pemain yang berhasil melewati dari garis depan sampai belakang akan diberi nilai 1, begitu juga sebaliknya. Permainan ini bisa dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan.