Mengenal Babako, Cerminan Sifat Gotong Royong dalam Upacara Pernikahan Suku Minangkabau
Dalam perkawinan adat Minangkabau, sebelum pernikahan berlangsung akan diadakan sebuah upacara adat yang diselenggarakan oleh kerabat dari pihak ayah.
Dalam perkawinan adat Minangkabau, sebelum pernikahan berlangsung akan diadakan sebuah upacara adat yang diselenggarakan oleh kerabat dari pihak ayah.
Mengenal Babako, Cerminan Sifat Gotong Royong dalam Upacara Pernikahan Suku Minangkabau
Minangkabau terkenal dengan sistem kekerabatan Matrilineal yang menganut sistem garis keturunan ibu. Tak heran jika kebanyakan anak-anak dari Minangkabau memiliki hubungan dekat dengan ibunya. Akan tetapi, dalam acara pernikahan terdapat sebuah acara yang justru berkaitan dengan sang ayah, kegiatan tersebut dinamakan Babako. Selain melestarikan tradisi, Babako ini juga menjadi bagian dari cerminan hidup gotong royong.
Penasaran dengan tradisi Babako khas Minangkabau? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Rasa Kasih Sayang Ayah
Mengutip berbagai sumber, acara Babako adalah pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (Bako) ingin memperlihatkan rasa kasih sayangnya dengan cara memikul biaya sesuai kemampuannya.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi "pabetot betot bakakak hayam" di pernikahan Sunda? Dalam tradisi pernikahan Sunda terdapat salah satu prosesi bernama pabetot betot bakakak hayam. Pabetot betot diartikan sebagai tarik menarik atau berebutan lauk ayam utuh oleh mempelai laki-laki dan perempuan.
-
Kenapa tradisi "pabetot betot bakakak hayam" dilakukan dalam pernikahan Sunda? Konon hasil potongan yang diperoleh akan melambangkan rezeki setelah berumah tangga.
-
Apa itu Pengadangan dalam tradisi pernikahan Suku Ogan? Dalam tradisi pernikahan masyarakat Suku Ogan, pengadangan dilakukan dengan cara menghalang-halangi pengantin pria dengan menggunakan selendang panjang.
-
Kapan tradisi "pabetot betot bakakak hayam" dilakukan dalam pernikahan Sunda? Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa (Kemdikbud), prosesi berebut lauk ayam ini ada di urutan paling akhir dari tradisi pernikahan adat Sunda saat resepsi.
-
Bagaimana tradisi Marpege-pege membantu dalam pernikahan di masyarakat Batak Angkola? Maka dari itu, Marpege-pege merupakan salah satu bentuk dari rasa solidaritas, saling membantu dan toleransi antar anggota keluarga dan masyarakat khususnya dalam upacara perkawinan. Pemberian Mahar Dalam upacara perkawinan Batak Angkola, setiap mempelai laki-laki wajib memberikan mahar yang menjadi alat yang dibayarkan kepada pihak keluarga perempuan yang akan dinikahi.
-
Kapan Bakakak Hayam biasanya disajikan dalam acara pernikahan? Bakakak hayam juga jadi simbol utama dari pernikahan adat Sunda.
Selain membantu pernikahan dalam bentuk nominal uang, bisa juga dengan memberikan barang antaran yang terdiri dari seperangkat kebutuhan wanita yang disusun dalam baki-baki sesuai dengan jumlah barang yang diantar.
Perlengkapan yang diperlu dibawa saat acara Babako ini terdiri dari sirih lengkap, nasi kuning singgang ayam (makanan adat), barulah antaran barang keperluan wanita seperti busana, perhiasan emas, dan lain sebagainya.
Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan Babako dilakukan beberapa hari sebelum acara akad tiba. Prosesnya diawali dengan menjemput anak gadis yang akan menikah oleh pihak ibu atau kerabat ayah lalu diajak menginap di rumah keluarga ayah.
Ketika sang gadis berada di rumah, biasanya akan diberikan petuah atau nasihat yang berguna bagi Anak Daro. Kemudian, mempelai wanita atau Anak Daro tadi diarak pulang ke rumah dengan iringan musik tradisonal yang ditabuh sepanjang jalan.
Tidak Wajib Dilaksanakan
Acara Babako ini bukan sebuah rangkaian acara yang wajib dilakukan karena tergantung keputusan pihak Bako yang mengadakan kegiatan tersebut. Selain itu, kondisi ekonomi dari Bako sendiri juga perlu menjadi pertimbangan utama.
Maka dari itu, acara Babako adalah upacara yang tidak diwajibkan dalam rangkaian pernikahan adat Minangkabau.
Tradisi Sarat Makna
Dalam rangkaian acara Babako mengandung makna yang begitu mendalam dan bisa kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika mengantarkan mempelai wanita ke rumahnya, tentu rasa kekeluargaan akan sangat terasa.
- Meriahnya Pernikahan Anak Danko Brimob, Gelar Upacara Pedang Pora Dihadiri Para Rekan Seangkatan Sang Jenderal
- Mengenal Malam Bakupas, Simbol Kebersamaan Masyarakat Minahasa yang Masih Terawat
- Tetanggaku Jodohku, Momen Pernikahan Adat Sunda di Kampung Terpencil Bawa Seserahannya Bikin Melongo
- Uniknya Tradisi Arak Bako, Prosesi Perkawinan Adat Minangkabau yang Libatkan Ratusan Orang
Kemudian dari acara ini bisa mempererat tali silaturahmi dan bisa mengenal keluarga dari pihak ayah. Bahkan, dengan diselenggarakannya acara ini kerabat dari perantauan pun juga ikut bergabung.
Bagi sanak keluarga yang memang jarang kumpul keluarga, momen Babako ini sendiri bisa menjadi salah satu media untuk mengumpulkan keluarga lagi. Karena bagi mempelai wanita, acara seperti ini hanya sekali seumur hidupnya.