Benteng Kuta Lubok, Titik Penting Pertahanan Tentara Portugis di Ujung Barat Nusantara
Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.
Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.
Benteng Kuta Lubok, Titik Penting Pertahanan Tentara Portugis di Ujung Barat Nusantara
Pulau Sumatra menjadi salah satu basis penting bagi jalur perdagangan. Tak heran jika terdapat beberapa benteng peninggalan penjajah di pinggir pantai Sumatra.
Salah satu bangunan pertahanan peninggalan penjajahan di Sumatra yaitu Benteng Kuta Lubok. Secara administratif benteng ini berdiri di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.
Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai. (Foto: Wikipedia)
-
Bagaimana Museum Benteng Heritage menampilkan kejayaan Cina Benteng di masa lampau? Mengutip kanal Benteng Heritage, gaya bangunan museum ini menghadirkan visual kejayaan Tionghoa di Kota Tangerang masa silam. Terlihat gaya jendela, pintu sampai dinding bangunan yang dibuat dengan desain arsitektur khas negeri Tiongkok.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Dimana letak Pelabuhan Buleleng yang memiliki nilai historis? Karena terletak di ujung utara, pelabuhan tersebut menjadi pusat lalu lintas Pulau Bali dari luar pulau bahkan luar negeri.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Apa yang menjadi bukti perluasan kekuasaan Belanda di Sumatra Barat? Tak hanya menjadi saksi Perang Padri, Benteng de Kock juga menjadi bukti bahwa Belanda telah menduduki tanah Sumatra Barat yang meliputi Bukittinggi, Agam, dan Pasaman.
-
Apa yang menjadi bukti kejayaan Kota Pasuruan pada masa lampau? Beberapa ahli Rumah Daroessalam sebagai Chinese Architecture of Pasuruan. Bangunan ini jadi bukti kejayaan Kota Pasuruan sebagai Kota Bandar di Timur Jawa pada masa lampau.
Selama benteng ini berdiri, bangunan ini berperan penting dalam pertahanan militer milik Portugis dan angkatan laut Kerajaan Aceh serta menjaga keamanan perdagangan maritim.
Sejarah Berdiri
Melansir dari situs atapoeaindatu.id, benteng ini dibuat tahun 1600 silam oleh Peep asal Portugis.
Ia kemudian meminta Sultan Aceh untuk menggunakan benteng ini dengan imbalan Portugis membantu Aceh mengalahkan Johor.
Namun negosiasi tersebut tidak berjalan baik sebab Sultan Aceh meminta Portugis agar menyerahkan Johor terlebih dahulu. Portugis kemudian memutuskan menyerang Aceh pada tahun 1606 di bawah pimpinan Castro.
Pihak Portugis pun sempat berhasil menguasai Benteng Kuta Lubok, tetapi tidak berselang lama pihak militer Kerajaan Aceh menyerbu benteng tersebut dan berhasil merebutnya kembali. Pasukan Portugis pun diusir dari wilayah Aceh.
Bekas Wilayah Perdagangan
Sebelum berdirinya bentang kokoh ini, lokasi ini berupa permukiman besar yang begitu aktif di bidang perdagangan di bawah naungan Kerajaan Lamuri.
Warisan mereka pun masih berlanjut hingga Benteng Kuta Lubok ini berdiri.
Selain berperan penting untuk pertahanan perang, benteng ini juga menjadi lokasi armada Angkatan Laut Kerajaan Aceh yang bertugas menjaga keamanan laut serta garis pantai dari gangguan para musuh.
- Pesona Pantai Tanjung Tinggi Belitung, Dipenuhi Hamparan Bebatuan Granit yang Unik hingga Jadi Tempat Syuting Laskar Pelangi
- Menilik Uniknya Kotta mara, Benteng Apung Milik Orang Kalimantan yang Digunakan saat Perang Banjar
- Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
- Pelaku Bentrok Brimob-TNI AL di Pelabuhan Sorong Bakal Dijatuhi Sanksi Tegas
Bangunan Luas dan Kokoh
Dari sisi bangunan, benteng ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 94 meter x 31,50 meter. Kemudian bangunan ini dilengkapi tembok setinggi 3,5 meter dengan ketebalan 2 meter yang tandanya jika benteng ini besar dan kokoh.
Tembok yang mengelilingi benteng ini bukanlah tembok biasa, melainkan menggunakan batu berbentuk bulat yang disusun secara satu per satu. Ukuran batunya bervariasi, ada yang 15 cm ada juga yang 35 cm.
Bagian yang menarik perhatian dari benteng ini adalah adanya sebuah bastion berbentuk "O" di sudut Timur dan Utara. Dua bastion ini didesain langsung menghadap ke arah laut agar para prajurit bisa memantau keberadaan musuh di lautan luas.
Beberapa bagian bangunan sudah rusak akibat termakan usia. Bastion menjadi salah satu bagian yang rusaknya cukup parah. Namun secara keseluruhan bangunan masih terjaga.