Cerita Polisi di Padang Peduli Stunting, Rela Sisihkan Gaji Demi Beri Makanan Bergizi ke Anak yang Membutuhkan
Kepeduliannya terhadap stunting di Padang berangkat dari pengalaman masa kecil yang hidup berkekurangan. Ia ingin anak-anak bisa mendapatkan makanan bergizi
Seorang anggota kepolisian dari Polsek Lubuk Begalung (Lubeg), Padang, Sumatera Barat, Aipda Dian Wihendro Ratno, menjadi sosok yang menginspirasi. Ia semangat memberantas stunting pada anak-anak, dengan membagikan makanan yang sehat dan bergizi.
Mimpinya menekan penyebaran stunting di wilayah kerjanya tak main-main. Aipda Dian, rela menyisihkan gajinya untuk alokasi makanan dan mengedukasi ke keluarga dengan anak yang mengalami gangguan pertumbuhan.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
Buah kerjanya pun tak sia-sia, karena angka anak yang mengalami hambatan pertumbuhan di Kecamatan Lubuk Begalung berhasil ditekan secara signifikan.
Kepeduliannya ini ternyata berangkat dari pengalaman Aipda Dian saat masih kecil yang hidup di tengah keluarga dengan kondisi ekonomi di Bawah. Berikut kisah inspiratifnya.
Berangkat dari Kehidupan Masa Kecil yang Serba Kekurangan
Kepedulian Aipda Dian Wihendro Ratno terhadap tingginya angka stunting di Padang ternyata berangkat dari pengalaman masa kecilnya. Dahulu, ia hidup dalam kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan.
Orang tuanya hanyalah buruh bangunan dan pekerja kasar di kapal laut, sehingga penghasilannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi seimbang.
“Kita kan dari keluarga susah juga ya sebelumnya, orang tua itu kan tukang dan buruh kapal di muara Padang,” kata dia, mengutip Youtube Liputan6 SCTV, Selasa (16/10).
- VIDEO: Fakta Polisi, Detik-detik Remaja di Cilandak Sebelum Bunuh Ayah & Nenek, Sempat Makan Tertawa Bersama
- Masih Berseragam Lengkap, Polisi ini Jualan Roti Bakar di Pinggir Jalan Alasannya Menyentuh Hati
- Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Cerita Lengkap Anak Panti Asuhan Dilecehkan Polisi di Kantor Polsek Saat Lapor Kasus Pencabulan
- Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Ingin Anak-anak di Kecamatannya Bisa Mengkonsumsi Makanan Bergizi
Dari keadaan prihatin di masa kecil inilah, dirinya kemudian berkeinginan untuk memerangi angka stunting yang ternyata cukup tinggi di wilayahnya.
Aipda Dian kemudian memulainya dengan sederhana, yakni dengan menyisihkan pendapatannya sebagai anggota kepolisian untuk membelikan makanan sehat seimbang.
“Setelah itu, rasanya punya hati yang keras untuk membantu anak-anak yang kurang gizi dengan memberikan makanan-makanan bergizi,” terangnya.
Mendatangi Rumah-rumah Warga yang Memiliki Anak Stunting
Untuk penyediaan makanan, Aipda Dian biasa membelikan beberapa makanan dan minuman mulai dari telur, daging yang diolah menjadi sup serta sayur mayur.
Kemudian, ia membagikannya ke rumah-rumah warga yang tercatat memiliki anak dengan kondisi gangguan pertumbuhan atau stunting.
“Setelahnya, kami bagikan ke rumah-rumah warga dengan anak stunting yang ada di bawah naungan pihak kita,” katanya.
Angka Stunting Turun Drastis
Setelah berjalan 9 tahun sejak 2015, langkahnya memberantas stunting mulai membuahkan hasil. Meski belum maksimal, namun dirinya percaya upaya kecil ini bisa mengembalikan kondisi anak-anak sehingga menjadi lebih sehat di masa pertumbuhannya.
Mengutip RRI, seorang ibu rumah tangga bernama Yusma di Lubuk Begalung turut merasakan bantuan dari Aipda Dian. Kondisi keuangan keluarga yang berkekurangan, membuatnya tak mampu memenuhi gizi bagi anak-anknya.
Dirinya sangat berterima kasih, terlebih selama ini ia tak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah Program Keluarga Harapan (PKH).
Membuahkan Penghargaan
Kerja kerasnya lantas berbuah penghargaan dari Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Provinsi Sumatera Barat serta dari Pemerintah Daerah setempat.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, kemudian mengucapkan terima kasih atas upaya pihak kepolisian dari Aipda Dian untuk terus mengayomi masyarakat dengan memberikan bantuan makanan bagi anak-anak stunting.
Kemudian, apresiasi juga disampaikan oleh Camat Lubuk Begalung, Andi Amir, yang merasa terbantu dengan adanya Aipda Dian dalam mengatasi permasalahan gizi di wilayahnya. Aipda Dian kini diganjar penghargaan dari BKKBN Nasional sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).