Diproses dengan Bantuan Mikroba, Ini Keunikan Cincalok Makanan Tradisional Kepulauan Riau
Cincalok menggunakan bahan dasar udang rebon atau udang berukuran kecil sama seperti yang digunakan pada proses pembuatan terasi.
Cincalok menggunakan bahan dasar udang rebon atau udang berukuran kecil sama seperti yang digunakan pada proses pembuatan terasi.
Diproses dengan Bantuan Mikroba, Ini Keunikan Cincalok Makanan Tradisional Kepulauan Riau
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin tidak begitu mengenal Cincalok.
Makanan khas Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat ini berupa udang berukuran kecil yang diolah melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroba.
-
Kenapa Kue Asidah di Riau bentuknya unik? Namun lain halnya dengan kue Asidah yang memiliki bentuk unik dan lebih beragam. Hal ini dikarenakan bentuk kue tersebut disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembuatnya.
-
Apa ciri khas unik yang dimiliki hiu laut dalam? Hiu laut dalam memiliki ciri-ciri khas yang unik! Hidup di kedalaman ribuan meter, mereka sangat tidak biasa dan tampak primitif.
-
Apa makanan khas yang berasal dari Sulawesi Utara yang terbuat dari ubi? Kudapan yang terbuat dari bahan dasar ubi ini memiliki cita rasa yang manis.
-
Apa yang unik dari spesies katak baru yang ditemukan di Sulawesi? Dengan ukuran sekitar seperempat dari katak bertaring lainnya di Sulawesi, spesies ini memberikan kontribusi unik terhadap ekosistemnya.
-
Apa itu makanan unik yang diyakini membuat penduduk Kampung Adat Miduana awet muda? Salah satu rahasia masyarakat Miduana bisa awet muda dan berumur panjang adalah dengan menyantap payo. Melansir dari beberapa sumber, payo sendiri bentuknya seperti kecebong, hidunya di sungai yang berarus cukup deras.
-
Bagaimana cara memasak Otak-Otak khas Kepulauan Riau yang membedakannya dengan Otak-Otak di daerah lain? Selain bahan utamanya yang berbeda, Otak-Otak khas Kepulauan Riau ini juga dimasak dengan cara yang berbeda. Lazimnya, Otak-Otak dibungkus dengan daun pisang dan di masak dengan cara dikukus. Sementara itu, Otak-Otak Khas Kepulauan Riau dibungkus menggunakan daun kelapa atau nipah sebagai pembungkusnya.
Cincalok juga tersebar di beberapa daerah lainnya seperti di Bangka Belitung yang dikenal dengan nama Kecalok hingga ke negara Malaysia.
Cicalok merupakan salah satu makanan yang memiliki kandungan protein hingga mencapai 19 persen. Penasaran dengan proses fermentasi dalam makanan unik yang satu ini?
Simak informasinya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Bahan Dasar Udang
Cincalok menggunakan bahan dasar udang rebon atau udang berukuran kecil sama seperti yang digunakan pada proses pembuatan terasi. Namun, udang rebon dalam Cicalok ini menggunakan jenis Mysis relicta.
Melansir dari situs hmpg.che.itb.ac.id, udang jenis tersebut dianggap lebih mudah dalam melewati proses fermentasi dibandingkan dengan pengeringan pada sinar panas matahari.
Selain itu, hasil fermentasinya juga memiliki umur simpan yang lama sekitar 1 bulan.
Gunakan Mikroba
Proses fermentasi Cincalok ini juga unik yaitu menggunakan bantuan mikroba dari bakteri asam laktat. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa dengan aroma dan rasa yang khas, meningkatkan nilai cerna makanan, dan mampu menghasilkan senyawa yang membunuh mikroorganisme.
Ada banyak kandungan bakteri yang ditemukan dalam Cincalok ini, salah satunya adalah Lactobacillus sp. dan Streptococcus sp. Tak perlu khawatir, bakteri yang digunakan ini akan memberikan nilai tambah bagi pengawetan dan nilai gizi.
Cincaluk banyak digunakan dalam hidangan wilayah Asia Tenggara. Hidangan ini bermanfaat sebagai pengawet alami dan kultur starter makanan fermentasi.
- Mencicipi Lezatnya Nasi Dagang, Hidangan Khas Kepulauan Riau yang Mirip Nasi Uduk
- Mencicipi Umbut Rotan, Makanan Tradisional Warisan Nenek Moyang Suku Dayak Kalimantan
- Mencicipi Uniknya Kue Lumpur Surga, Kudapan Lezat Perpaduan Wangi Pandan dan Telur Khas Lingga Kepulauan Riau
- Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Proses Pembuatan
Proses pembuatan Cincalok sendiri tidak begitu sulit. Cukup siapkan udang rebon yang dicuci dengan air laut lalu campurkan garam dan nasi. Kemudian, dibiarkan fermentasi dalam wadah tertutup selama 1-2 minggu.
Fermentasi Cincalok ini berhasil jika tekstur udang sudah hancur, berwarna merah muda, rasa asam yang menonjol dan aroma asam yang khas.