Dulunya Kayu yang Tersambar Petir, Intip Cerita Batu Basiha Peninggalan Nenek Moyang Toba yang Diakui UNESCO
Batu Basiha merupakan Global Geopark yang terletak di Desa Aek Bolon, Balige, Kabupaten Toba.
Batu Basiha merupakan Global Geopark yang terletak di Desa Aek Bolon, Balige, Kabupaten Toba.
Dulunya Kayu yang Tersambar Petir, Intip Cerita Batu Basiha Peninggalan Nenek Moyang Toba yang Diakui Unesco
Keindahan Sumatera Utara dihiasi dengan ragam kearifan lokal yang menarik untuk disimak. Salah satu di antaranya adalah Batu Basiha yang saat ini telah diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Batu Basiha merupakan Global Geopark yang terletak di Desa Aek Bolon, Balige, Kabupaten Toba. Lokasi ini menjadi salah satu destinasi sejarah favorit di sana, karena memiliki cerita sejarah tentang nenek moyang Toba,
-
Apa yang menjadikan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia UNESCO? Tambang ini diakui sebagai salah satu contoh terbaik dari pertukaran teknologi antara Eropa dan lokal dalam bidang pertambangan batu bara pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
-
Apa yang terkenal dari Situ Batu Karut? Keindahan Situ Batu Karut di Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memang telah dikenal luas. Dikelilingi hutan bambu dan perbukitan hijau, lokasi ini selalu jadi destinasi andalan warga setempat untuk menghilangkan penat.
-
Apa saja tempat wisata di Banda Aceh yang terkenal dengan sejarahnya? Banda Aceh menyimpan khazanah budaya, monumen, tempat-tempat bersejarah, dan makam raja-raja seperti makan Sultan Iskandar Muda dan makam Syekh Abdurrauf Syiah Kuala.
-
Bagaimana asal-usul nama Situ Batu Karut? Terkait asal-usul nama Batu Karut, warga memercayai jika ini terkait dari legenda sebuah pohon beringin besar yang memiliki akar kuat. Suatu ketika, pohon mengalami fenomena alam sehingga akar besarnya muncul dari tanah dan mengangkat batu-batu besar di sana.
-
Apa saja tempat wisata populer di Surabaya yang bisa dikunjungi untuk merasakan sejarah kota? Tempat wisata di Surabaya yang menyajikan bangunan yang ikonik dan bersejarah adalah kawasan kota tua. Wisata kota tua ini menjadi saksi sejarah perjuangan muda-mudi dalam merebut kemerdekaan.Meskipun bangunan di Kota Tua sudah kuno dan berumur, bangunan ini masih memancarkan kemegahannya yang karismatik.
-
Apa saja tempat wisata menarik yang ada di Batang? Batang adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal, Wonosobo, Banjarnegara, dan Pekalongan. Sebagaimana kota kabupaten lainnya, Batang juga memiliki spot wisata menarik yang menjadi daya tarik wilayahnya.
Berdasarkan cerita turun temurun, bebatuan yang bertumpuk di lokasi tersebut dahulu merupakan kayu yang tersambar petir. Konon, kayu-kayu ini tidak direstui untuk dijadikan bahan bangunan rumah.
Kisah itu kemudian dipercaya oleh segenap warga Aek Bolon, dan terus dilestarikan secara turun temurun kepada anak cucu masyarakat Toba. Berikut informasi selengkapnya.
Batu yang Tersambar Petir
Mengutip Disbudpar Toba, asal usul nama Basiha berasal dari bahasa setempat yakni “Batu Sian Hau”.
Foto: Youtube Lake Toba 360
Dalam bahasa Indonesia, Batu Sian Hau memiliki arti batu yang terbuat dari kayu.
Ini terkait mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat, bahwa batu ini dahulunya meruapakan kayu untuk mendirikan rumah adat. Namun, tiba-tiba terdapat petir yang menyambar kayu hingga seketika berubah menjadi bebatuan.
Tidak diketahui secara persis kapan peristiwa ini berlangsung, namun pendirinya dipercaya merupakan nenek moyang orang Toba yakni opung Manggak Napitupulu.
Tidak Direstui untuk Mendirikan Rumah
Konon sambaran petir ini tidak secara tiba-tiba menyambar, melainkan karena di lokasi tersebut tidak boleh didirikan sebuah bangunan rumah adat.
Beberapa sumber mengatakan jika sebelum kejadin, opung Manggak Napitupulu sempat didatangi seekor harimau yang memberi sebuah peringatan. Namun, karena tidak diindahkan akhirnya terjadilah sambaran petir yang mengenai kayu untuk membangun rumah adat.
Setelah terjadi peristiwa itu, nenek moyang Toba lantas mengurungkan niatkan dan pembangunan rumah adat tidak jadi dilaksanakan.
- Ada Bebatuan Purba Berusia Ratusan Tahun, Intip Sejarah Geopark Silokek di Sumatra Barat
- Berkunjung ke Pulau Sibandang, Pulau Terbesar Kedua di Danau Toba yang Punya Hasil Bumi Melimpah
- Ada Tulisan Aksara Tionghoa di Situs Batu Kuno Gunung Singkil Cirebon, Ini Kisah di Baliknya
- Asal Usul Geopark Kaldera Toba, Wisata Alam yang Kini Jadi Warisan Dunia
Berasal dari Pijaran Lava Gunung Toba Purba
Sementara itu, versi keilmuan didapatkan fakta bahwa tumpukan bebatuan tersebut bukanlah bahan bangunan kayu yang tersambar petir.
Namun, tumpukan batu ini berasal dari guguran lava pijar erupsi Gunung Toba Purba jutaan tahun silam. Ini dikuatkan dari struktur dan bahan batu, yakni batuan beku andesit. Walau demikian, cerita ini tetap dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu warisan kearifan lokal setempat.
"Dulu ceritanya ini memang dari mitos, tapi sesuai dengan penelitian bahwa ini berasal dari letusan Gunung Toba. Rencana ke depannya lokasi ini akan dikembangkan jadi daerah wisata Aek Bolon," Kepala Desa Aek Bolon, Dapot Simanjuntak, mengutip ANTARA.
Dibangun Taman yang Nyaman
Untuk saat ini, kawasan wisata tersebut telah ditata dan diberikan sejumlah fasilitas seperti tangga, taman hingga gazebo untuk bersantai.
Dengan adanya tangga, wisatawan bisa dengan mudah mengunjungi lokasi bersejarah tersebut sekaligus menikmati keindahannya.
Ditambahkan Dapot Simanjuntak, adanya kearifan lokal turun temurun ini belakangan menjadi salah satu peringatan agar masyarakat bisa menjaga alam, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Kawasan tersebut sebelumnya diakui sebagai Global Geopark UNESCO sejak 7 Juli 2020 lalu.