Makna Tari Tatak Garo-garo dari Suku Pakpak Bharat Sumut, Ceritakan Kehidupan Burung Garo
Berbagai macam tarian tradisional yang berasal dari Sumatra Utara memiliki makna dibaliknya. Berikut ulasan lengkapnya.
Berbagai macam tarian tradisional yang berasal dari Sumatra Utara memiliki makna dibaliknya. Berikut ulasan lengkapnya.
Makna Tari Tatak Garo-garo dari Suku Pakpak Bharat Sumut, Ceritakan Kehidupan Burung Garo
Apa itu Tarian Tatak Garo-garo
Melansir dari laman jurnal di unimed.ac.id, kata “tatak” dalam bahasa suku Pakpak Bharat berarti “tarian”. Sedangkan “garo” sendiri diambil dari nama burung yang berada di daerah Sumatra Utara. Tarian ini menggambarkan kekompakan pada kehidupan manusia yang diambil dari analogi keharmonian tingkah laku burung.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Apa yang dimaksud dengan Surat Tabarok? Mungkin sebagian orang asing dengan nama Surah Tabarok, tapi sebenarnya ini adalah nama lain dari surah yang ada di Al Quran. Surah Tabarok adalah nama lain dari surah Al Mulk, yang merupakan surah ke-67 dalam Al-Qur’an, yang terdiri dari 30 ayat.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
Suku Pakpak Bharat merupakan suku yang berada di Sumatra Utara, yang terbagi di berbagai macam daerah seperti Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kota Madya Subulussalam. Kabupaten Pakpak memiliki berbagai ragam kesenian sebagai wujud bahwa masyarakat Pakpak menghargai peninggalan budaya dan kecintaannya pada seni.
Tarian Garo-garo ini biasanya diiringi lagu pertangis-tangis Menci dan juga instrumen musik seperti esemble, gendering, saga-saga, kecapi, suling, ketuk, lobat, kalondang, gung sada rabaan, gendang sitelu-telu, kalondang dan sebagainya. Tarian Garo-garo ini juga dipertunjukan masyarakat saat pada acara upacara di Sumetra Utara ataupun dipertunjukan pada saat festival.
Melansir dari laman pariwisataindonesia.id, tarian ini biasanya dipentaskan sekitar 5-6 penari saja. Pakaian yang dikenakan pun pakaian khas yang memiliki nuansa warna hitam dan tedapat aksesoris tambahan mulai dari aksesoris untuk kepala dan selendang yang diselampirkan. (Foto : youtube.com/Kingdom Pandiangan)
Biasanya para penari ini membentuk sebuah formasi yang berjajar pada saat pentas.
Makna Tarian Tatak Garo-Garo Pakpak Bharat
Sesuai dengan namanya, tarian ini mengisahkan kehidupan dari kelompok burung bernama garo-garo yang memiliki kehidupan yang bebas serta memperlihatkan keceriaan dan keharmonisan.
Makna Lain Tari Garo-garo
Selain menciptakan sebuah keharmonisan, ternyata burung garo-garo ini juga bersendau-gurau dengan temannya untuk mencari makan.
- Makna Kesederhanaan Tembikar Tradisional Sungai Janiah Sumatra Barat
- Makna Tari Bondan Surakarta, Menyelipkan Nilai Kasih Sayang Ibu untuk Anaknya
- Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur
- Mengulik Tradisi Ulur-Ulur Asal Tulungagung, Ungkap Rasa Syukur Masyarakat
Tarian Garo-garo ini juga memiliki makna lain yang diambil dari kisah seorang “dara” yang pada saat itu ditinggalkan oleh kekasih idamannya dengan alasan untuk mengadu nasib ke negeri orang. Seiring waktu, kekasihnya pulang kekampung halaman dan dibarengi dengan gadis yang menangis bahagia bercampur haru karena sekian lama sudah tidak bertemu.
Tarian Garo-garo ini pun sering dipentaskan pada saat panen mendatang sebagai tanda suka cita dari masyarakat atas panen yang melimpah. Selain itu juga menggambarkan kegembiraan masyarakat pada saat masa proses menanam.