Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
Makam yang berada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini lokasinya sangat dekat dengan aliran Sungai Batanghari.
Makam yang berada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini lokasinya sangat dekat dengan aliran Sungai Batanghari.
Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
Makam menjadi tempat persemayaman terakhir manusia yang sudah meninggal dunia.
Di Indonesia, ada banyak makam yang tergolong sakral dan beberapa orang masih melakukan tradisi melantunkan doa di makam tersebut.
(Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
Makam yang berada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini lokasinya sangat dekat dengan aliran Sungai Batanghari. Selain makam, di kompleks ini juga terdapat peninggalan lainnya berupa 2 bangunan candi.
Siapa Orang Kayo Hitam?
Dikutip dari berbagai sumber, Orang Kayo Hitam adalah putra dari pendiri Kerajaan Melayu Jambi, Datuk Paduko Berhalo atau yang memiliki nama asli Ahmad Barus II. Sang ayah yang merupakan pedagang Arab ini datang ke Jambi lalu menikah dengan wanita setempat.
Momen pernikahan tersebut menjadi jalan untuk masuknya agama Islam di Jambi pada waktu itu. Orang Kayo Hitam pun kemudian melanjutkan penyebaran Islam dan membentuk suatu kerajaan yang berlandaskan agama Islam.
Pada masanya, ia dikenal sebagai sosok yang pemberani dan sakti. Bahkan, kesaktiannya ini sampai sekarang terkenal di masyarakat Kota Jambi. Semua itu dibuktikan dalam berbagai kisah dan bait lagu daerah.
Orang Kayo Hitam pernah menjabat sebagai raja Melayu Jambi ke-4 pada tahun 1500 hingga 1515 menggantikan kakaknya yaitu Orang Kayo Kedataran.
Ada Empat Makam
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, dalam kompleks ini terdiri dari 4 makam yaitu makam Orang Kayo Hitam, makam istrinya bernama Putri Mayang Mangurai, makam kucing peliharaannya, dan sebuah makam baru.
Uniknya, makam baru ini khusus untuk orang-orang yang dikuburkan pada saat terjadi banjir. Hal tersebut dikarenakan hanya wilayah ini saja yang tidak terkena banjir.
Makam kuni ini terbuat dari batu andesit dan berukuran cukup besar. Bentuknya persegi dengan bagian atasnya berbentuk Kurawal.
Bangunan Luas
Kompleks makam Orang Kayo Hitam ini berukuran 8,2 m x 6,5 m dengan bentuk persegi panjang. Dalam bangunan tersebut langsung dihadapkan dengan makam Orang Kayo Hitam, sang istri, dan hewan peliharaannya.
Jirat makam Orang Kayo Hitam berbentuk persegi panjang berukuran 5,2 m x 1,5 m. Terdapat 2 buah nisan berbentuk kurawal di arah utara sampai selatan. Dari ukuran tersebut bisa kita nilai bahwa tubuhnya memang jauh dari rata-rata makam manusia saat ini.
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Menistakan Agama dan Hina Ulama, Pria Asal Gowa Ditangkap
- Terdapat Makam Pejabat Penting Era Hindu-Buddha, Begini Kisah Makam Ledek di Kota Salatiga
- Arti Mimpi Digigit Ular di Kaki Kanan dalam Islam, Bisa Jadi Pertanda Baik dan Buruk