Menelusuri Sejarah Jembatan Tertua di Pulau Sumatra, Diresmikan oleh Wapres RI Pertama
Jembatan yang satu ini konon menjadi jembatan tertua yang ada di Pulau Sumatera.
Jembatan yang satu ini konon menjadi jembatan tertua yang ada di Pulau Sumatera.
Menelusuri Sejarah Jembatan Tertua di Pulau Sumatra, Diresmikan Oleh Wapres RI Pertama
Jembatan merupakan sarana yang begitu penting untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya. Sebelum adanya transportasi modern, jembatan menjadi satu-satunya akses yang selalu digunakan oleh masyarakat untuk mobilisasi.
Di Sumatera Utara, tepatnya di Hulu Sungai Asahan, terdapat jembatan yang konon usianya sudah puluhan tahun dan dinobatkan menjadi jembatan tertua di Pulau Sumatera. Jembatan tersebut bernama Jembatan Parhitean.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Apa yang ditampilkan dalam Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke? Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke adalah sebuah pertunjukan megah dan kolosal yang disajikan dengan cara yang menarik, melibatkan rangkaian musik dari daerah dan nasional. Kolaborasi antara para seniman akan menghiasi keindahan yang akan memperkaya aksi pertunjukan teatrikal, tarian dari berbagai daerah serta tarian kontemporer, parade busana etnik Indonesia, serta 31 lagu daerah dan nasional yang akan dibawakan di atas panggung.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Bagaimana menara tersebut di gambarkan dalam sumber sejarah? Menara ini memiliki empat sisi yang tergambar dengan jelas dalam ilustrasi kuno.
-
Di mana letak situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Situs tersebut berada di tengah pemukiman penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari tepi Sungai Pawan.
Meski infrastruktur ini sudah cukup tua, jembatan ini masih terlihat cukup kokoh dan masih mampu dilewati oleh berbagai jenis kendaraan setiap harinya.
Simak penelusuran Jembatan Parhitean yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Berdiri Tahun 1936
Jembatan Parhietan ini memiliki panjang hampir 100 meter yang membentang di hulu Sungai Asahan ini konon pembangunan ini dimulai pada tahun 1936.
Dulunya seluruh proses pembangunan jembatan ini masih menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana. Tak heran jika pembangunan memakan waktu hingga 13 tahun lamanya dan selesai pada tahun 1949.Walaupun seluruh pengerjaannya dengan teknologi yang belum secanggih sekarang, buktinya Jembatan Parhietan sampai detik ini masih berdiri kokoh dan masih digunakan oleh masyarakat untuk mobilitas sehari-hari ke Tobasa, Tapanuli Utara, Humbahas, dan Samosir.
Diresmikan Wapres
Saat jembatan ini rampung dikerjakan pasca Kemerdekaan, bangunan ini akhirnya diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1950 yang didampingi oleh Gubernur Sumatera, TM Hassan.
Tidak seperti jembatan-jembatan pada umumnya, Jembatan Parhitean ini dikelilingi oleh lanskap perbukitan sekaligus ada aliran Sungai Asahan yang cukup deras.
Kedua daya tarik itulah yang menjadi unsur tambahan dari jembatan tersebut. (Foto: instagram/anak.travellingasahan)
Menurut pantauan dari akun Youtube Bonapasogit Channel, akses menuju jembatan ini sangatlah mudah. Hanya saja jalanannya masih kurang baik karena kerap di lewati truk-truk muatan. Namun, pemandangan di sekitar jembatan sangatlah indah dan memanjakan mata.
- Menilik Sejarah Tambang Salido Sumatra Barat, Tambang Emas Tertua di Indonesia yang Dikelola VOC
- Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan
- Berawal dari Keinginan Masyarakat Setempat, Ini Sejarah Kabupaten Batu Bara di Sumatra Utara
- Sejarah Pesantren NU Tertua di Pulau Sumatera, Didirikan oleh Ulama Tersohor Berdarah Batak
Arung Jeram
Di bagian bawah jembatan, terdapat aliran Sungai Asahan yang cukup deras. Tak heran banyak masyarakat dan wisatawan yang mencoba aktivitas arung jeram yang tentunya seru dan menantang adrenalin.
Deras arus sungai ini menjadi daya tarik masyarakat ketika berada di jembatan tertua di Pulau Sumatera ini. Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen dengan latar belakang jembatan dan hijaunya perbukitan.
Jembatan ini memiliki ciri khas yang terletak di bagian sisi jembatan. Terdapat lekukan yang cukup tinggi dan panjang, kemudian dipasangi tiang-tiang untuk menopang lekukan tersebut. (Foto: Liputan6)