Mengenal Ayam Kukuak Balenggek, Hewan Endemik Sumatera Barat yang Punya Suara Merdu
Salah satu jenis unggas yang sudah menjadi satwa endemik ini memiliki suara yang panjang dan merdu.
Salah satu jenis unggas yang sudah menjadi satwa endemik ini memiliki suara yang panjang dan merdu.
Mengenal Ayam Kukuak Balenggek, Hewan Endemik Sumatera Barat yang Punya Suara Merdu
Di Sumatera Barat terdapat jenis ayam yang berbeda dari ayam-ayam lainnya bernama Kukuak Balenggek. Ayam ini merupakan ayam lokal yang berasal dari Kecamatan Payung Sakaki dan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.
(Foto: muri.org) Bagi sebagian masyarakat Indonesia, ayam jenis ini mungkin sangat jarang bahkan asing di telinga. Namun, bagi masyarakat Solok ayam ini merupakan sebuah kebanggaan dan menjadi ikon.
Tak hanya itu, Kukuak Balenggek juga tidak kalah menarik dan unik dari jenis ayam hias lainnya. Hewan yang kerap disebut Ayam Balenggek ini ternyata juga mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sejarah Ayam Balenggek
Melansir dari situs sumbarprov.go.id, ayam ini sudah cukup mendunia sejak tahun 1981. Rupanya, jenis ayam ini sudah pernah dibawa oleh seorang Insinyur Belanda ke tanah kelahirannya karena memiliki suara yang merdu.
-
Kenapa ayam goreng selimut banyak disukai? Daging ayam memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang gurih, membuatnya menjadi pilihan favorit di dapur.
-
Kapan nasi bakar ayam matang? Bakar sampai daunnya kecokelatan.
-
Kenapa ayam kalau berkokok, matanya merem? Kenapa ayam kalau berkokok, matanya merem?karena sudah hafal teksnya.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Soto Ayam khas Nusantara? Nggak bisa dipungkiri, soto ayam adalah salah satu makanan favorit yang nagih banget. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah di Nusantara punya versi soto ayamnya sendiri yang bikin lidah bergoyang.
-
Kenapa Ayam Ingkung disajikan utuh? Ayam Ingkung yang disajikan secara utuh dan terlihat sedang bersungkur menggambarkan tunduknya manusia ketika berada di hadapan Sang Pencipta.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
Beberapa waktu kemudian, ayam ini sudah menjadi minat oleh orang-orang asing, salah satunya saat pemberian cinderamata kepada pangeran Askishinonomiya Fumihito dari Jepang berupa Ayam Balenggek. (Foto: Wikipedia)
Pemerintah Kabupaten Solok pun begitu antusias dan senang dengan respons dan ketertarikan orang asing terhadap Ayam Kukuak Balenggek. Hingga pada akhirnya unggas ini dijadikan maskot fauna di Solok.
Irama Bertingkat
Mengutip dari beberapa sumber, masyarakat Minang kerap menyebut unggas ini dengan Ayam Kukuak Balenggek, hal ini karena kata 'Balenggek' berarti irama yang bertingkat mulai dari 3 lenggak sampai 12 lenggak.
Namun, berbeda dengan Ayam Kukuak Balenggek memiliki kokok terdiri dari 6 sampai 15 suku kata, tergantung faktor genetis maupun latihan.
Harganya Mahal
Keunikan kokok yang dimiliki Ayam Balenggek ini juga memiliki tingkatan sendiri di telinga para penggemarnya. Misalnya disebut Balenggek 3 yang berarti ayam ini memiliki 3 lenggek.
Apabila semakin lenggek yang dimiliki oleh ayam tersebut, maka harganya akan semakin mahal. Tentu saja, ayam dengan lenggek yang banyak menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri.
Ciri-ciri lain yang menandakan ayam ini berkualitas tinggi yaitu pada bentuk sisi kaki, jumlah bulu sayap, kondisi pernapasan, panjang jari kaki, warna bulu, bentuk jengger, dan bentuk badan.