Mengenal Fondrako, Forum Penetapan Hukum Adat Masyarakat Nias
Fondrako, penetapan hukum adat masyarakat Nias yang terkenal paling ditakuti dan penuh mistis
Setiap suku di Indonesia pasti memiliki sistem hukum adatnya masing-masing. Di Nias, hukum itu bernama Fondrako
Mengenal Fondrako, Forum Penetapan Hukum Adat Masyarakat Nias
Asal Usul Fondrako
Mengutip dari Jurnal Ilmiah IKIP Gunung Sitoli (2007), Fondrako merupakan sebuah forum musyawarah, penetapan, dan pengesahan adat serta hukum yang berlaku di masyarakat. Menurut kepercayaan mereka, apabila salah satu masyarakat melanggar Fondrako akan mendapatkan sanksi dan juga kutukan. Begitu juga sebaliknya, apabila mematuhinya, akan mendapat berkat.
-
Mengapa tradisi Nyawalan di Ciamis melibatkan berbagai kesenian tradisional? Dalam bahasa Sunda, nyawalan artinya merayakan bulan Syawal atau bulan kemenangan di Hari Raya Idulfitri. Sisi menarik dari nyawalan adalah seluruh pengisi acaranya berasal dari warga setempat dengan memakai dandanan ala masyarakat tradisional Sunda.
-
Apa itu Tradisi Adang? Tradisi ini diartikan sebagai memasak bersama yang terkadang diiringi ritus-ritus untuk nenek moyang. Biasanya adang diadakan untuk membantu warga yang tengah melakukan hajatan.
-
Apa itu Tradisi Saptonan? Tradisi ini memiliki atraksi yang serupa ala koboi di Amerika, dengan nuansa kearifan lokal Sunda yang kental.Penunggangnya akan memacu kuda agar berlari cepat menuju garis yang ditentukan. Bukan senapan yang digunakan, melainkan tombak panjang yang kemudian akan dilemparkan ke titik tertentu. Saat pengguna kuda berhasil menombak dengan tepat sasaran, seketika para penontong langsung bersorak.
-
Apa itu Tradisi Nengget? Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam. HAl ini bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
-
Apa yang dilakukan warga dalam tradisi Gusaran dan Ngadokdok? Suara angklung dan kendang gendong mengalun nyaring siang itu. Beberapa warga tampak berkeliling Kampung Cikiray, Desa Salawu, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, sembari membunyikan alat musik tradisional.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tamat Qur'an di Betawi? Tradisi yang juga dikenal dengan nama Tamat Qur'an ini populer di kalangan warga pinggiran Jakarta, terutama yang masih kental dengan budaya Betawi. Biasanya, acara ini dirayakan oleh anak-anak yang mampu menyelesaikan sebanyak 30 juz. Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
Memiliki Kekuatan Magis
Fondrako konon katanya memiliki kekuatan magis, maka dari itu bagi yang melanggar aturan dipercaya akan mengalami kutukan yang telah ditetapkan oleh tetua adat. Hukuman bagi yang melanggar seperti membayar denda emas dan babi, sampai hukuman pancung atau penggal leher. Fondrako juga diterapkan di beberapa daerah seperti Nidanoi dan Laraga (sebuah daerah Gunungsitoli Idanoi dan Gunungsitoli Selatan).
Berasaskan Lima Nilai Dasar
Dalam prinsipinya, Fondrako bukanlah aturan yang tertulis, namun dalam mengesahkan peraturan tersebut berdasarkan asas lima nilai dasar masyarakat Nias. Pertama 'Fo'adu' (perbuatan baik), Fangaso (kekayaan yang berhubungan dengan mata pencaharian), 'Fo'olo-olo hao-hao' (sopan santun), 'Fabarahao' (tata pemerintahan dan stratifikasi sosial), dan 'Bowo masi-masi' (adil dan saling mengasihi).
Aturan Paling Ditakuti
Dalam menetapkan segala peraturan harus dilaksanakan di rumah raja atau tempat permusyawaratan yang dikenal dengan nama "Aro Gosali". Saat proses penetapan Fondrako sendiri terkesan sangat mistis, hal ini dikarenakan melibatkan binatang atau benda yang diumpamakan sebagai bentuk siksaan atau kutukan yang akan dialami oleh pelanggarnya. Dalam menetapkan Fondrako menggunakan ayam, lidi, dan bahkan timah panas. Seorang tetua akan mematahkan lidi atau kaki dan sayap ayam bahkan menuangkan timah panas ke mulut ayam.