Mengenal Rajah, Metode Pengobatan Tradisional Khas Aceh Ketika Terkena Penyakit Magis
Rajah, metode pengobatan tradisional berbau magis khas masyarakat Aceh.
Ragam metode pengobatan berbau magis tentunya terdapat di beberapa daerah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Aceh.
Mengenal Rajah, Metode Pengobatan Tradisional Khas Aceh Ketika Terkena Penyakit Magis
Daerah di Indonesia tentunya memiliki metode pengobatan yang masih terikat dengan unsur-unsur magis. Di Aceh, salah satu praktik pengobatan tersebut dinamakan Rajah.
Rajah merujuk pada praktik pengobatan lisan dengan mengucapkan doa-doa. Pasiennya bukan menderita penyakit biasa, melainkan penyakit yang bersifat magis atau menggunakan kekuataan gaib.
-
Mengapa Tradisi Panah Kasumedangan menjadi budaya penting di Sumedang? “Ini mulanya berawal dari raja pertama yakni Prabu Geusan Ulun yang membawa Panah Kasumedangan,” kata Ketua Wadah Endong Panah Kasumedangan Bayu Gustia Nugraha, menguntip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.
-
Di mana tradisi Meugang dirayakan di Aceh? Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Mengapa tradisi Meugang dilakukan di Aceh? Tradisi Meugang merupakan tradisi Iduladha yang sangat populer di Aceh. Tradisi yang sudah ada di Aceh sejak ratusan tahun lalu identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama beraneka makanan olahan lainnya. Tradisi ini pertama kali muncul pada masa Kerajaan Aceh. Saat itu hewan kurban dipotong dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh.
-
Apa makna dari tradisi Seumuleung Raja di Aceh Jaya? Mengutip bbg.ac.id, arti Seumuleung Raja artinya menyulang atau menyuapi yang merupakan upacara khusus oleh Sultan Inayat Syah untuk menobatkan anaknya sebagai sultan Kerajaan Daya.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
Apa itu Rajah
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Rajah merujuk pada satu makna yaitu digunakan sebagai azimat untuk menolak penyakit.
Adapun yang mengartikan Rajah sebagai mantra atau doa, simbol-simbol seperti tato masyarakat suku Maya dan Anca di Amerika.
Dalam bentuk lisan, Rajah cukup populer di kalangan masyarakat setempat yang diajarkan secara turun-temurun atau diwariskan kepada keluarga atau orang terdekat. Selain dari kerabat dekat, Rajah juga bisa dipelajari melalui seorang "Guru".
Tak Sembarang Orang
Dalam praktiknya, Rajah yang populer di masyarakat Aceh ini tak bisa sembarang orang bisa menjadi Ureung Meurajah atau orang yang merajah.
Rajah yang bertujuan untuk mengobati penyakit yang tidak biasa, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang yang bisa merajah. Di Aceh, terdapat media bernama Penutoh, semacam pendidikan diploma yang menyatakan seseorang layak menjadi Ureung Meurajah atau tidak.
Penutoh sendiri adalah orang yang menjadi tempat mereka berguru. Ilmu yang diamalkan melalui semedi di gunung atau tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh sang guru serta menjalani amalan tertentu.
Serangan Penyakit Magis
Rajah yang ada di Aceh cenderung digunakan sebagai metode pengobatan yang terkena serangan magis dan berbau klenik, seperti teluh, guna-guna, santet, dan sebagainya. Bahkan, nama-nama penyakit yang berkembang di masyarakat Aceh disebut Peunyaket Donya atau penyakit dunia.
Selain mengobati penyakit magis, Rajah lainnya lazim digunakan sebagai penangkal atau pelindung dari gangguan jin. Rajah jenis ini biasa dipraktikkan dengan mantra dan jimat yang harus dibawa oleh penggunanya kecuali ke tempat tertentu yang diharamkan.
Doa-Doa dalam Ayat Al-Quran
Rajah dalam bentuk lisan atau mengucapkan doa-doa ini ditentukan menurut jenis penyakit yang diderita oleh pasien. Orang yang merajah pun bisa menentukan dalam penggunaan mantra dan doa dari berbagai sumber.
Secara garis besar, orang yang merajah biasanya menggunakan doa-doa yang bersumber langsung dari ayat-ayat Al-Qur'an. Masyarakat Aceh percaya bahwa ada orang yang mampu memanggil roh penjaga yang dikenal dengan Pari.
Selain itu, mereka percaya pada seseorang yang telah memiliki kelebihan dan diwariskan dari pendahulunya yang diyakini bisa menyembuhkan atau menjadi Ureung Meurajah.
Macam Penyakit yang Dirajah
Ada beberapa jenis-jenis penyakit magis yang bisa disembuhkan dengan Dirajah, seperti Sijundai, Seureubok, Burong, Teukeunong, Reuhat, adn Teumeungu.
Jenis Sijundai biasa dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap seorang perempuan akibat putus cinta atau rasa sakit hati yang menyebabkan sang wanita menjadi gila.
Seureubok adalah ramuan yang bertujuan untuk mencelakai orang lain. Sementara Burong adalah penyakit yang disebabkan oleh jin dengan cara menempul di tubuh korban (kerasukan).
Teukeunong masih mirip dengan Meurampot atau jin yang menempel di tubuh korban hanya saja penyakit yang timbul masih terbilang wajar. Sedangkan Reuhat adalah penyakit berupa rasa gatal yang menyiksa dari kulit hingga ke daging tubuh manusia.
Terakhir, Teumeungu adalah jenis penyakit disebabkan oleh setan yang berasal dari roh orang meninggal secara mengenaskan.