Mengupas Mitos Orang Bunian, Makhluk Bertubuh Pendek yang Dipercaya Tinggal di Kaki Gunung Kerinci
Keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Mengupas Mitos Orang Bunian, Makhluk Bertubuh Pendek yang Dipercaya Tinggal di Kaki Gunung Kerinci
Setiap daerah di Indonesia memiliki mitos atau legenda yang sudah menjadi tradisi lisan yang diwariskan secara turun-temurun. Di Pulau Sumatra, Orang Bunian menjadi salah satu mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Secara umum, cerita-cerita tentang Orang Bunian ini selalu dikaitkan dengan hutan rimba dan gunung-gunung, salah satunya di Gunung Kerinci, Provinsi Sumatra Barat.
Namun hingga kini, keberadaan sosok orang bertubuh mungil ini sampai saat ini masih menjadi misteri.
-
Kenapa banyak cerita mistis di Gunung Ciremai? Cerita-cerita mistis tentang gunung ini telah merajalela dan bahkan mencapai tingkat viralitas di media sosial, menambah daya tarik dan aura misteri yang melekat pada Gunung ini.
-
Apa arti dari mitos menurut konteks ini? Mitos artinya cerita kepercayaan, yang tidak hanya berupa narasi fantastis semata, melainkan juga cerminan dari keyakinan, nilai, dan pengalaman suatu masyarakat.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan cerita mitos? Ceria mitos adalah cerita fiktif atau khayalan yang dianggap benar oleh masyarakat.
-
Siapa saja yang terlibat dalam cerita mitos? Tokoh dalam cerita mitos seringkali merupakan dewa, makhluk gaib, atau tokoh-tokoh legenda yang memiliki kekuatan luar biasa dan memainkan peran penting dalam menciptakan alam semesta dan kehidupan manusia.
-
Apa arti dari mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang.
-
Di mana mitos biasanya muncul? Mitos menceritakan tentang terjadinya alam semesta dan bentuk topografi, keadaan dunia dan para makhluk penghuninya, serta deskripsi tentang para makhluk mitologis.
Melansir dari beberapa sumber, Orang Bunian kadang dikaitkan dengan istilah 'dewa' di Minangkabau. Sebutan 'dewa' ini berbeda dengan pengertian dalam ajaran Hindu atau Buddha.
Dalam istilah Minangkabau, mereka juga disebut 'kucing' yang berarti makhluk halus sebangsa peri yang tinggal di sebagian besar wilayah hutan rimba, bukit, hingga gunung-gunung.
Pernah Dilakukan Penelitian
Melansir dari liputan6.com, keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Para peneliti tersebut datang jauh-jauh dari Eropa untuk melakukan penelusuran terhadap Orang Bunian.
Ia melihat sosok mahluk penuh bulu, matanya merah menyala, dan secara fisik terlihat gemuk mirip kingkong.
Dipercaya Kerap Keluar saat Maghrib
Zakaria sudah hampir 20 tahun mencari jejak keberadaan Orang Bunian ini. Bahkan, ia kerap diajak oleh peneliti dari luar negeri untuk mencari dan menguak keberadaan mereka.
Selama itu, Zakaria sama sekali tidak menemukan sosok Orang Bunian secara utuh. Ia hanya mendapatkan puluhan bukti jejak kaki dengan ukuran 25 sampai 30 centimeter. Berdasarkan pencariannya, tinggi mereka rata-rata 80 centimeter dengan tangan panjang melampau panjang lutut.
Melansir dari beberapa sumber, beberapa orang Sumatra Barat percaya bahwa Orang Bunian atau Uhang Pandak ini kerap keluar hutan saat waktu maghrib tiba. Anak-anak pun dilarang untuk berkeliaran di luar rumah pada jam tersebut.
Menyesatkan Manusia
Dalam beberapa kesaksian, Orang Bunian dipercaya hobi menyesatkan manusia ketika berada di tengah hutan. Biasanya, kehadiran mereka ini terutama pada waktu maghrib akan tercium aroma masakan.
Aroma masakan itu adalah sebuah 'umpan' kepada manusia untuk mengundangnya masuk ke dalam perkampungan mereka. Orang-orang yang disesatkan itu biasanya merasa diterima oleh penghuni desa yang ramah. (Foto: liputan6.com)
Mengerikannya, setiap orang yang masuk ke desa itu disebut mustahil akan kembali.
Apabila kembali, kondisi orang tersebut sudah seperti orang sakit jiwa.