Menilik Museum Kota Langsa, Dulunya Kantor Percetakan Uang "Bon Kontan" pada Masa Pendudukan Belanda
Bangunan kuno yang berada di Kota Langsa, Provinsi Aceh ini menjadi saksi bisu lahirnya alat tukar sebelum adanya mata uang rupiah.
Bangunan kuno yang berada di Kota Langsa, Provinsi Aceh ini menjadi saksi bisu lahirnya alat tukar sebelum adanya mata uang rupiah.
Menilik Museum Kota Langsa, Dulunya Kantor Percetakan Uang "Bon Kontan" pada Masa Pendudukan Belanda
Provinsi Aceh tidak hanya kental dengan kebudayaan Islam yang kental. Akan tetapi, nilai-nilai sejarah di daerah ini juga tidak kalah penting dan berharga. Salah satu bukti peninggalannya berada di Kota Langsa yang bernama Balee Juang.
Bangunan ikonik ini dari bagian luar begitu jelas gaya arsitektur yang kental dengan benua Eropa. Namun, di kawasan ini terdapat sebuah museum yang bisa dikunjungi. Kini, museum tersebut telah mengoleksi beragam jenis benda bersejarah yang bernilai tinggi.
(Foto: Wikipedia)
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Apa yang ada di dalam Museum Kenangan Semeru? Museum ini berisi barang-barang kenangan, seperti foto dokumentasi, peralatan rumah tangga, tempat tidur, sofa, dan lain-lainnya.
-
Bagaimana koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama dikumpulkan? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
-
Kenapa Museum Kenangan Semeru dibangun? Museum yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Sumberwuluh bersama mahasiswa KKN Universitas Jember itu dapat menjadi media edukasi tentang bencana erupsi.
-
Bagaimana Museum Benteng Heritage menampilkan kejayaan Cina Benteng di masa lampau? Mengutip kanal Benteng Heritage, gaya bangunan museum ini menghadirkan visual kejayaan Tionghoa di Kota Tangerang masa silam. Terlihat gaya jendela, pintu sampai dinding bangunan yang dibuat dengan desain arsitektur khas negeri Tiongkok.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
Mengutip berbagai sumber, sebelum dikenal sebagai Balee Juang, museum ini bernama Het Kantoorgebouw Der Atjehsche Handel-Maatschappij Te Langsar. Tak hanya itu, bangunan ini dulunya juga menjadi saksi sejarah lahirnya alat pertukaran sebelum adanya Rupiah.
Penasaran dengan sejarah dari museum ini? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Dulunya Kantor Milik Belanda
Sebelum Balee Juang menjadi dikenal sebagai museum, pada zaman kolonial Belanda bangunan ini digunakan sebagai kantor atau gedung dagang Belanda. Mengutip Liputan6.com, bangunan ini diperkirakan berdiri pada tahun 1920 dan berada di pusat Kota Langsa yang menjadi kantor perdagangan Hindia-Belanda.
Kantor Percetakan Uang
Selain digunakan sebagai kantor atau gedung dagang milik Belanda, bangunan ini juga pernah menjadi kantor percetakan uang bernama Bon Kontan. Saat itu, Kota Langsa merupakan wilayah yang cukup strategis, sehingga menjadi daerah basis pemerintahan di Aceh.
Kemudian, ketika Belanda berhasil dipukul mundur alat tukar Belanda juga turut dihapuskan. Sembari menunggu dikeluarkannya alat tukar rupiah, maka pada saat itu diterbitkan Bon Kontan bernilai 100 dan 250 sebagai alat tukar.
Mengutip disbudpar.acehprov.go.id, Bon Kontan ini diproduksi pada tahun 1949. Uang ini dicetak langsung di Balee Juang, Kota Langsa. Dengan adanya Bon Kontan, tentu menjadi sebuah momen penting dalam mempertahankan kemerdekaan.
Dalam satu Bon Kontan terdapat sebuah tulisan "Sekali merdeka, tetap merdeka". Maka, peran Kota Langsa terhadap perekonomian masyarakat sangatlah besar. Lebih dari itu, kota ini juga mencatatkan sejarah penting dalam kemerdekaan Indonesia.
(Foto: Liputan6.com)
- Arkeolog Temukan Harta Karun Timbunan Koin Perak Berusia 2.000 Tahun di Celah Batu, Berasal dari Dinasti Kuno
- Menggali Sampai 7 Meter, Arkeolog Temukan 500 Koin dan Cetakan Emas di Bengkel Kuno 2.500 Tahun
- Menengok Jejak Sejarah Perkeretaapian di Museum Lawang Sewu, Kini Jadi Tempat Wisata Favorit di Semarang
- Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
Gedung Juang
Setelah Belanda berhasil dipukul mundur, lalu tentara Jepang mulai menguasai beberapa wilayah NKRI termasuk Kota Langsa sekitar tahun 1942-1945. Gedung ini kemudian dikuasai tentara Jepang lalu dijadikan sebagai markas militer.
Gedung ini pernah menjadi pusat kegiatan pejuang-pejuang kemerdekaan dan diberi nama Balee Juang atau Balai Juang. Tahun 2001, gedung ini menjadi kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Timur.
(Foto: museum.co.id)
Koleksi Museum
Mengutip berbagai sumber, kini Museum Kota Langsa telah memiliki berbagai macam koleksi benda bersejarah yang bernilai tinggi. Contohnya saja, banyak sekali benda bersejarah dari peradaban Islam.
Adapun beberapa koleksi tersebut meliputi peralatan rumah tangga, artefak kerajaan seperti keramik kuno, piring saladon, dan guro saladon, serta benda-benda sejarah lainnya.
Selain benda bersejarah, museum ini juga menyimpan berbagai arsip kuno berupa naskah, qur'an kuno serta beberapa alat rumah tangga. Kolesi yang paling istimewa yaitu Bon Kontan serta senjata yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan.