Menyusuri Indahnya Gunung Ranai, Kawasan Geosite yang Miliki 3 Puncak di Kabupaten Natuna
Sebuah gunung yang tergolong jenis dataran rendah di Kabupaten Natuna ini cukup kaya akan keindahan alamnya serta memiliki keunikan lain yang menarik diulas.
Sebuah gunung yang tergolong jenis dataran rendah di Kabupaten Natuna ini cukup kaya akan keindahan alamnya serta memiliki keunikan lain yang menarik diulas.
Menyusuri Indahnya Gunung Ranai, Kawasan Geosite Hingga Memiliki 3 Puncak di Kabupaten Natuna
Pulau Sumatera memiliki deretan gunung-gunung dengan berbagai macam jenis dan tipenya. Tak sedikit juga gunung tersebut masih aktif dan menjadi incaran para pencinta alam untuk menaklukkan sampai ke puncak.
Gunung Ranai adalah salah satunya, gunung yang secara geografis berada di Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau ini masih tergolong gunung dataran rendah yang ketinggiannya hanya 1.035 mdpl. (Foto: Wikipedia)
-
Apa yang dibahas dalam Munas Badan Pengelola Geopark se-Indonesia? Dalam munas tersebut dibahas sejumlah agenda. Antara lain penguatan kelembagaan dan jejaring Geopark Indonesia, serta pembahasan program pendukung konservasi Geopark.
-
Bagaimana bentuk Gunung Guntur? Gunung berapi berbentuk kerucut ini masih tergolong aktif.Memiliki tinggi 2.249 mdpl, gunung ini letaknya cukup dekat dengan gunung-gunung lain yang ada di Kabupaten Garut, seperti Gunung Putri, Gunung Cikuray, hingga Gunung Papandayan.
-
Apa itu Gunungan Ketupat? Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.
-
Apa yang tertulis di situs batu kuno Gunung Singkil? Di batu pertama terdapat tulisan aksara China kuno bertuliskan “Chao zhou jie yang xi qi xii dao guang er shi ba nian zhi qing kao ya xiao xii gong mu bi zii men lin she xiao nan qian wan (cheng – jian) ying deng tong,” Jika diartikan tulisan tersebut berbunyi “Makam ayahanda Bapak Xii Ya Xiao dari dinasti Qing yang berasal dari Desa Xi Qi Xii. Kabupaten Jie Yang. Karesidenan Chao Zou dan makam Ibunda Kelaurga XII dari suku (marga) Lin diletakkan bersama-sama oleh putera-puteranya yang berbakti yaitu Qian Wan, Qian Jian, Qian Cheng, Qian Ying padatahun ke-28 Pemerintahan Dao Guang”
-
Bagaimana karakteristik Gunung Slamet? Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan".
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
Selain itu, para pendaki akan bertemu dengan beberapa jenis vegetasi yang berbeda dan pastinya memperlihatkan ciri-ciri utama dari gunung tersebut.
Meski demikian, gunung ini menyimpan potensi alam yang begitu luar biasa besar.
Masih ada fakta menarik lainnya tentang Gunung Ranai, penasaran? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com (5/6) dari berbagai sumber berikut ini.
Pesona "Batu Tersusun"
Melansir dari situs geoparknatuna.com, di kawasan Gunung Ranai ini tidak hanya sekedar menjadi objek pendakian bagi para pemula.
Namun, di sini juga bisa camping dan trekking untuk menyaksikan keindahan alam di sekitar gunung.
Gunung ini terdapat bebatuan granit yang berukuran besar tepatnya berada di bawah air terjun. Ketika sudah sampai puncak, pendaki akan bisa melihat pesona "Batu Bersusun" yang konon sudah berusia lebih dari 100 juta tahun.
Uniknya dari batu ini sudah terlihat dari namanya, beberapa bebatuan tersebut memiliki bentuk yang simetris dan pastinya tersusun dengan rapi. Pemandangan ini seperti layaknya bebatuan tersebut di tumpuk dengan hati-hati dan pastinya presisi.
Memiliki 3 Puncak
Keunikan selanjutnya dari Gunung Ranai ini adalah memiliki 3 puncak yang berbeda.
Ketiganya sendiri memiliki nama masing-masing, yaitu Puncak Serendit pada ketinggian 968 mdpl, lalu Puncak Erik Samali di ketinggian 999 mdpl, dan terakhir, puncak Datuk Panglima Husin yang ada di ketinggian 1.035 mdpl.
- Luas dan Ketinggiannya Kian Menyusut, Gumuk Pasir Parangtritis Segera Direstorasi demi Wujudkan Geopark Nasional
- Disiapkan Jadi Cagar Budaya, Ini Fakta Menarik Situs Prasejarah Gunung Srobu
- Melihat Keunikan Geosite Kali Ngalang di Gunungkidul, Bekas Pantai Purba yang Tersembunyi di Bawah Jembatan
- Menjelajahi Kekayaan Alam di Geopark Meratus, dari Hutan Hujan hingga Mata Air Panas Non Vulkanik
Puncak pertama atau Puncak Serendit ini berupa gugusan tebing dengan tinggi mencapai 100 meter. Kemudian puncak tertingginya berada di Datuk Panglima Husin juga menyuguhkan tebing-tebing yang menjulang tinggi hingga 200 meter.
Indahnya Air Terjun
Setelah para pendaki memasuki ketinggian 282 mdpl, akan menemukan sebuah hutan dan ada jalan setapak untuk menuju ke dalam hutan yang sebenarnya. Namun harus hati-hati dan waspada karena di hutan ini bisa bertemu dengan lintah.
Ketika berada di ketinggian 292 mdpl, akan ada jalur yang mengarah ke air terjun dan juga naik ke puncak gunung. Nah, momen yang tepat untuk mengunjungi air terjun ini ketika pendaki hendak turun, tentunya sebagai spot untuk beristirahat sejenak.
Tak perlu khawatir, meski treknya sedikit curam tetapi sebagian besar medannya masih bisa didaki dengan cukup mudah.
Rumah Bagi Spesies Langka
Bagi yang ingin mengunjungi kawasan ini cukup menempuh perjalanan 4,5 jam dari pusat kota Ranai untuk mencapai titik pendakian. Kawasan gunung ini pastinya tidak membuat kecewa, karena cocok untuk healing sejenak.
Selain itu, Gunung Ranai sudah menjadi rumah bagi sebagian besar flora dan fauna. Contohnya saja seperti tanaman kantong semar Nepenthes ampullaria yang merupakan spesies yang tersebar luas di Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
Habibat Kepiting Darat
Letaknya yang terpencil tidak mengherankan jika beberapa flora dan fauna menarik bisa ditemukan di Natuna. Di gunung ini tepatnya pada ketinggian 600 sampai 700 meter terdapat populasi besar kepiting darat kecil berwarna merah.
Menurut pakar dari Inggris, Richard Hartnoll, bahwa kepiting ini tergolong dalam spesies Geosesarma, genus kepiting kecil yang hidup di air tawar atau di darat namun masih berbeda dengan kepiting darat.
Uniknya dari kepiting ini adalah mereka tidak harus kembali ke laut untuk berkembang biak. Setelah melewati proses larva dan telur, langsung berkembang menjadi kepiting.
Mitos Misteri Keberadaan Orang Bedung
Setiap gunung di Indonesia tentu memiliki cerita yang berbau mistis dan sudah menjadi tradisi lisan di lapisan masyarakat sekitar. Begitu pula Gunung Ranai ini yang terdapat misteri keberadaan Orang Bedung.
Melansir dari berbagai sumber, pada zaman dahulu terdapat satu masyarakat kampung yang hidup di sekitar kaki Gunung Ranai. Mereka kemudian terancam serangan Lanun yang benar-benar ganas.
Beberapa masyarakat yang tidak ingin adanya pertumpahan darah, telah memanjatkan doa pada tuhan agar diberi keselamatan. Singkat cerita, doa mereka pun terpenuhi namun harus membayar mahal karena harus berubah menjadi makhluk kasat mata.
Sampai saat ini masyarakat sekitar masih mempercayai Orang Bedung yang masih hidup disekitar gunung. Mereka tumbuh seperti manusia biasa, membuat kota serta bala tentara.