Pria Ini Lakukan Penipuan Modus Janjikan Kerja di PT KAI, Korban Rugi Hampir Rp1 M
Pria asal Labuhanbatu, Sumatra Utara, ditangkap polisi usai terbukti melakukan penipuan berkedok menawarkan lowongan kerja palsu di PT KAI dengan syarat menyetorkan sejumlah uang. Pelaku berhasil meraup untung hingga mencapai Rp1 miliar.
Polres Labuhanbatu mengungkap adanya praktik penipuan yang dilakukan oleh seorang pria di Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut). Dalam aksi penipuannya, pelaku bermodus menawarkan lowongan kerja palsu di PT KAI tanpa melalui tes persyaratan masuk.
Pelaku berinisial ME alias Erwin (27), yang berprofesi sebagai wiraswasta, berhasil ditangkap oleh petugas Tim Satreskrim Polres Labuhanbatu pada Jumat (3/12) lalu. Saat itu pelaku diamankan petugas kepolisian saat sedang berada di RSU Santa Maria, Riau, ketika sedang menjenguk temannya yang sedang sakit.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Bagaimana cara petani di Desa Sukomakmur memperoleh pupuk? Lihun mengeluhkan pembelian pupuk yang harus menggunakan kartu tani. Kalau tidak menggunakan kartu itu, petani harus membeli pupuk eceran yang harganya sangat mahal.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki pada Rabu (8/12) menjelaskan, petugas melakukan penangkapan terhadap pelaku usai mendapatkan laporan dari delapan orang korban.
Tak tanggung-tanggung, pelaku melancarkan aksi penipuannya dengan menawarkan para korban untuk bisa bekerja di PT KAI dengan syarat menyetorkan uang yang hasilnya cukup fantastis, yakni Rp80 juta hingga Rp100 juta untuk masing-masing korban. Dari praktik penipuan tersebut, pelaku sudah meraup keuntungan hampir Rp1 miliar.
Melansir dari unggahan akun Instagram @poldsumaterautara pada Rabu (8/12), berikut informasi selengkapnya.
Pelaku Raup Untung Rp996 Juta
Dari hasil interogasi, pelaku mengaku sudah melakukan praktik penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan palsu tersebut lebih dari 20 kali. Aksi tersebut Ia lakukan sejak Mei 2020.
Namun, hingga kini kepolisian baru mendapatkan data 8 orang yang sudah membuat laporan pengaduan ke Polres Labuhanbatu. Dari 8 korban tersebut, total kerugian sudah mencapai Rp996 juta.
Kepada petugas, pelaku mengaku uang ratusan juta itu Ia pakai untuk berfoya-foya. Petugas kepolisian pun mengimbau bagi masyarakat yang merasa menjadi korban penipuan pelaku untuk bisa melapor ke Polres Labuhanbatu dengan membawa bukti-bukti.
Pelaku Terancam 4 Tahun Penjara
Selain berhasil mengamankan pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang bukti dari pelaku, berupa dua unit handphone, uang tunai sebesar Rp5,9 juta, satu unit minibus bernomer polisi BK 1257 YD warna hitam untuk transportasi penipuan dan sejumlah slip setoran dari bank.
Akibat perbuatannya tersebut, pelaku pun dijerat dengan pasal 378 Sub 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan. Pelaku kini terancam hukuman penjara selama 4 tahun.
Terkait kasus ini, AKP Rusdi pun menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan janji palsu maupun tipu muslihat. Masyarakat diminta untuk selalu hati-hati dan waspada serta mengcek kebenaran setiap mendapatkan informasi dari orang yang tak dikenal maupun orang terdekat.