Sukanto Tanoto, Crazy Rich Asal Medan Pendiri Kelompok Usaha Berbasis Sumber Daya
Orang dengan kekayaan yang tak ada habisnya ini lahir dan besar di Sumatra Utara.
Orang dengan kekayaan yang tak ada habisnya ini lahir dan besar di Sumatra Utara.
Sukanto Tanoto, Crazy Rich Asal Medan Pendiri Kelompok Usaha Berbasis Sumber Daya
Sosok Crazy Rich asal Medan itu bernama Sukanto Tanoto.
Ia adalah salah satu pengusaha kaya raya yang memulai karir bisnisnya di industri pengolahan kayu.
Pada tahun 2013, ia berhasil dinobatkan menjadi pengusaha terkaya di Indonesia!
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Bagaimana Si Kantan mendapatkan kekayaan? Benar adanya, bambu-bambu tersebut dijual dengan harga selangit, membuat diri Si Kantan jadi kaya raya. Ia pun sudah pasti lupa dengan kedua orang tuanya di kampung.
-
Siapa saja yang punya utang, selain orang kaya? Mulai dari orang terkaya, perusahaan besar, sampai negara terbesar di dunia sekalipun tetap memiliki utang.
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Profil Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto diketahui lahir pada 25 Desember 1949 di Belawan, Kota Medan. Ia adalah anak sulung dari tujuh bersaudara. Ayahnya merupakan seorang imigran dari kota Putian, Provinsi Fujian, Tiongkok.
Pada tahun 1966, Tanoto harus berhenti mengenyam pendidikan di sekolah Tiongkok karena ditutup oleh rezim Orde Baru. Ia tidak bisa meneruskan pendidikannya karena sang ayah masih memegang kewarganegaraan Tiongkok.
Tanoto yang juga anak tertua di keluarga harus melanjutkan bisnis warisan ayahnya setelah meninggal dunia. Mulai dari berdagang hingga memenangkan kontrak bisnis jaringan pipa gas internasional.
Usaha Kayu
Pada tahun 1972, harga minyak melambung akibat krisis minyak yang justru membuat Tanoto bernasib mujur sehingga bisnisnya berkembang pesat. Setahun setelahnya, Tanoto mengalihkan bisnis ke pengolahan kayu.
Tanoto melihat peluang saat berbisnis kayu setelah Indonesia menjadi negara pengekspor kayu log ke Jepang dan Taiwan untuk diolah menjadi Plywood, sebelum diimpor lagi ke Indonesia dengan harga yang lebih tinggi.
Melihat sistem bisnis yang tidak menguntungkan, Tanoto berencana untuk membuka pabrik di Indonesia.
Namun, banyak sekali syarat yang harus di penuhi ketika membangun sebuah bisnis atau usaha di masa Orde Baru.
Ia pun kemudian menggandeng seorang Jenderal yang mengizinkannya untuk mendirikan pabrik kayu Plywood pertama di Indonesia.
Lebarkan Sayap
Setelah sukses menjalankan bisnis kayu di Indonesia, melansir dari beberapa sumber Tanoto mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan kelompok usaha bisnis.
Saat ini, ada beberapa bisnis komoditi yang Sukanto Tanoto jalankan, yaitu industri Pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, serat viscose, selulosa khusus, dan pengembangan sumber daya energi.
Cabang kelompok usaha miliknya sudah tersebar di beberapa negara seperti Tiongkok, Spanyol, hingga Brazil.
Grup bisnis miliknya kini sudah memiliki karyawan lebih dari 50.000 orang di seluruh dunia.
Dari bisnis ini, ia bisa meraup total aset mencapai lebih dari 15 miliar dolar AS.
- Irfan Hakim Sampai Bengong Melihat Kado-kado untuk Ultah Soimah dari Para Crazy Rich
- Ekonomi Kian Membaik, Total Tabungan Crazy Rich Indonesia Tembus Rp4.245 Triliun
- Toko Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Dibobol Satu Keluarga Asal Pakistan, Uang di Mesin Kasir Ludes Dikuras
- Punya Aset Triliunan Rupiah, Segini Isi Dompet 'Crazy Rich Surabaya' Bos Avian
Dirikan Sekolah
Memiliki banyak bisnia, Tanoto menyadari pentingnya program tanggung jawab sosial di wilayah sekitar perusahaannya berdiri. Melaui Riau Andalan Pulp & Paper, ia membangun sekolah-sekolah hingga mendirikan program pertanian terpadu.
Program pertanian terpadu yang diusungnya mengajarkan para petani untuk melakukan praktik penanaman alternatif dan tidak melakukan penebangan dan pembakaran lahan.
Selain itu, ia juga mendirikan Tanoto Foundation yang bertujuan untuk memberikan professorship kepada dua peniliti Indonesia untuk melaksanakan serangkaian penelitian kewajiban sosial.