Tersinggung Dibilang Ganteng, Pria Asal Sumut Tega Bunuh Teman Kosnya
Tersinggung dibilang ganteng, seorang pria asal Sumatra Utara (Sumut) tega membunuh teman satu kosnya dengan cara membacok korban.
Dipicu oleh persoalan sepele, seorang pria asal Sumatra Utara (Sumut) tega membunuh teman satu kosnya dengan sadis. Kasus pembunuhan ini berhasil diungkap oleh Kepolisian Resor Siak, Riau pada Selasa (19/1).
Pelaku berinisial KS (45) alias Kuna alias Bai tega menganiaya temannya, Yanto, hanya karena merasa tersinggung dengan ucapan korban yang menyebutnya ganteng.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Mengapa Serumbung Sumur penting? Ini karena selain sebagai penjernih air, serumbung sumur juga mampu mendistribusikan air melalui pipa-pipa tanah liat yang disambungkan sampai ke sumber air warga.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
"Tumben, kok ganteng kali, mau ke mana? Itu yang disampaikan korban ke pelaku. Ucapan itu membuat pelaku tersinggung," kata Kepala Polres Siak AKBP Gunar Rahadyanto dalam konferensi persnya pada Kamis (21/1).
Melansir dari ANTARA, berikut kronologi selengkapnya.
Tersinggung Dibilang Ganteng
Kapolres menjelaskan, baik pelaku maupun korban sama-sama berasal dari Sumut dan merantau di Siak. Meski begitu, keduanya tak saling mengenal dan bertemu di kosan tersebut.
Korban yang saat itu menginap di salah satu kos-kosan di KM 11 Kecamatan Koto Gasib pada 15 Desember 2020, menyebut pelaku tak seperti biasanya terlihat ganteng. Akibat dari ucapan tersebut, pelaku diduga sakit hati sehingga membuntuti korban dan temannya yang bernama Soni Syah Dalimunthe.
Dibacok Hingga Tewas
Kronologi pembunuhan tersebut berawal saat korban dan temannya, Soni, berangkat kerja berjualan peralatan rumah tangga menuju ke Desa Maredan Kecamatan Tualang. Keduanya dibuntuti pelaku dengan sepeda motor.
Sampai di tempat kejadian perkara di Jalan Bakal Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, pelaku langsung membacok korban menggunakan parang dan mengenai perut korban.
Ia pun sempat mengarahkan bacokan ke Soni namun berhasil menyelamatkan diri. Setelah itu, Soni pun meminta bantuan warga untuk mengantarkan Yanto yang sudah meninggal dunia ke Puskesmas Koto Gasib.
Sementara itu pelaku melarikan diri ke arah Kota Pekanbaru. Soni pun melaporkan peristiwa itu ke Polres Siak.
Pelaku Terancam Pidana Mati atau Seumur Hidup
Pada Senin (18/1) tim Opsnal Polres Siak mendapat informasi dari masyarakat, tentang keberadaan pelaku di wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Siak AKP Noak Aritonang memimpin tim langsung berangkat ke lokasi tujuan keesokan harinya. Pada Selasa (19/1) pelaku berhasil diamankan di Desa Batang Kumu Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana jo pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.