Tujuan Gerakan 3A, Simak Kronologi Sejarah dan Penjelasan Lengkapnya
Salah satu propaganda yang dilakukan oleh Jepang dalam menduduki Indonesia adalah dengan adanya semboyan atau gerakan 3A. Ketika itu, Belanda menyerah tanpa syarat melalui Perjanjian Kalijati yang ditandatangani pada 8 Maret 1942, di Subang, Jawa Barat.
Tujuan gerakan 3A merupakan bagian dari propaganda Jepang dalam rangka untuk menduduki Indonesia. Berbeda dengan pendudukan yang dilakukan oleh Belanda, Jepang menduduki Indonesia dengan melakukan propaganda yang dilakukan untuk mengambil hati masyarakat Indonesia.
Salah satu propaganda yang dilakukan oleh Jepang dalam menduduki Indonesia adalah dengan adanya semboyan atau gerakan 3A. Ketika itu, Belanda menyerah tanpa syarat melalui Perjanjian Kalijati yang ditandatangani pada 8 Maret 1942, di Subang, Jawa Barat.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Di mana warugan lemah tercatat dalam sejarah? Dalam catatan sejarah, naskah itu sudah ada sejak 1846 dan dikenalkan oleh Bupati Bandung, Wiranatakusumah IV kepada Masyarakat Batavia. Namun diduga pembuatannya sebelum runtuhnya Kerajaan Padjajaran, sekitar tahun 1400-an masehi.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Kapan keberadaan Suku Kalang tercatat dalam sejarah? Meski dikucilkan, keberadaan Suku Kalang dicatat dalam kitab paling luhur era Kerajaan Majapahit, yakni Kitab Negarakertagama.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
Peristiwa itu sangat penting untuk dikaji dan diketahui lebih lanjut. Jepang melakukan propaganda dan mengakibatkan Indonesia harus terpuruk merasakan penjajahan yang keji. Maka dari itu, kali ini Merdeka.com merangkum tujuan gerakan 3A yang dilakukan oleh Jepang untuk mempropaganda Indonesia untuk melancarkan aksinya.
Latar Belakang Sejarahnya
Dalam sejarahnya, Jepang menjajah Indonesia mulai dari tahun 1942 sampai 1945. Masa-masa itu merupakan masa terberat yang dialami oleh bangsa Indonesia. Pasalnya, masyarakat pribumi Indonesia tidak mendapatkan hak-haknya dan dieksploitasi dengan sangat keji.
Namun, masuknya Jepang ke Indonesia bukanlah peristiwa yang juga menyakitkan. Pasalnya, mereka bisa menjajah Indonesia dengan melakukan propaganda yang dilakukan untuk mengambil hati masyarakat Indonesia. Selain itu Jepang juga memanfaatkan situasi bangsa Indonesia yang tidak menyukai Belanda.
Namun, sebetulnya, propaganda Jepang untuk melakukan kolonisasi terhadap Indonesia sudah dilakukan jauh-jauh hari. Pada tahun 1927, Jepang menjalin kerja sama dengan perusahaan minyak asal Inggris. Kerja sama itu menghasilkan Jepang mendapatkan akses ke beberapa wilayah Indonesia seperti Tarakan dan Borneo bagian utara.
Gerakan 3A
Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, secara singkat, gerakan 3A adalah sebuah gerakan yang dilakukan Jepang untuk menanamkan semangat juang bangsa Indonesia dalam membela Jepang. Jepang menunjuk Mr. Syamsudin sebagai pemimpin gerakan tersebut.
Jepang melakukan propaganda dengan gerakan 3A tersebut, selain untuk mengambil hati bangsa Indonesia, Jepang juga membutuhkan propaganda tersebut dalam rangka untuk mencari dukungan kepada bangsa Indonesia dalam melawan Sekutu di Perang Dunia II.
Gerakan 3A digaungkan pada 29 April 1942. Pada hari itu bertepatan dengan hari nasional Jepang. Pembentukan gerakan 3A digagas oleh Kepala Departemen Propaganda Jepang, yaitu Hitoshi Shimizu. Dia lah yang kemudian menggandeng Mr. Syamsudin.
Adapun isi dari gerakan 3A yang dilakukan oleh Jepang dalam mengambil hati bangsa Indonesia untuk membantunya dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut;
- Nippon Pemimpin Asia
- Nippon Pelindung Asia
- Nippon Cahaya Asia
Tujuan Gerakan 3A
Gerakan 3A, seperti yang sudah dijelaskan di atas memiliki tujuan untuk mempropaganda bangsa Indonesia untuk membantu Jepang dalam melawan pasukan Sekutu di Perang Dunia II. Meskipun begitu, masih ada beberapa tujuan gerakan 3A lain yang perlu untuk diketahui, dikutip dari laman liputan6.com:
1. Menarik Simpati Bangsa Indonesia
Tujuan gerakan 3A yang pertama adalah menarik simpati bangsa Indonesia. Ini dilakukan oleh Jepang karena kebencian orang Indonesia terhadap Belanda sudah memuncak. Jepang ingin memanfaatkan hal itu dan berusaha untuk menarik simpati bangsa Indonesia.
2. Memberikan Jaminan Keamanan bagi Bangsa Indonesia
Tujuan gerakan 3A yang kedua adalah memberikan jaminan keamanan bagi bangsa Indonesia. Jaminan keamanan ini tentu merupakan sebuah janji yang manis. Pasalnya, dunia saat itu sedang kacau dan Jepang datang untuk menjamin keamanan bangsa Indonesia.
3. Meyakinkan Bangsa Indonesia bahwa Jepang Negara Terkuat di Asia
Jepang sebagai salah satu kontestan dalam Perang Dunia II sangat mengincar kemenangan dan mereka melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan kepercayaan diri dan dukungan dari bangsa Indonesia dengan mengatakan bahwa mereka adalah negara terkuat di Asia.
4. Memberikan Tempat bagi Pemimpin Indonesia di dalam Pemerintahan
Tujuan gerakan 3A berikutnya adalah memberikan jabatan bagi pemimpin Indonesia di dalam pemerintahan Jepang. Ini dibuktikan dengan diangkatnya Mr. Syamsudin sebagai pemimpin gerakan 3A.
5. Menarik Simpati Para Pemimpin Pergerakan Nasional
Tujuan gerakan 3A yang terakhir adalah untuk menarik simpati para pemimpin pergerakan nasional Indonesia. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari tujuan yang pertama yaitu menarik simpati bangsa Indonesia. Akan tetapi, lebih spesifik, Jepang juga mengincar simpati dari para pemimpin pergerakan nasional Indonesia.
Akhir dari Gerakan 3A
Propaganda Jepang terhadap gerakan 3A rupanya tidak membuat bangsa Indonesia menaruh hormat dan tunduk dengan apa yang diminta oleh Jepang. Bangsa Indonesia tetap tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Jepang. Bisa jadi karena bangsa Indonesia sudah lelah terjun di medan peperangan dan berseteru dengan negara lain.
Tujuan gerakan 3A dikatakan hanya berorientasi kepada Jepang dan tidak mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia. Mohammad Hatta mengatakan bahwa gerakan 3A tidak disukai oleh bangsa Indonesia karena gerakan tersebut lebih disebut sebagai “menggolong” ketimbang menolong.
Gerakan 3A kemudian berakhir pada 1943 setelah mendapatkan protes keras dari rakyat Indonesia dan pemimpin Indonesia.