4 Kontroversi manusia yang harus jadi robot agar tak 'tereliminasi'
4 Kontroversi manusia yang harus jadi robot agar tak 'tereliminasi'. Saat ini kita sudah merasakan manfaat dari adanya kecerdasan buatan. Hal ini merupakan aspek yang sangat luas, namun dari sisi awam, kita sudah bisa lihat bagaimana kecerdasan aplikasi asisten virtual seperti Siri dan Google Assistant yang
Saat ini kita sudah merasakan manfaat dari adanya kecerdasan buatan. Hal ini merupakan aspek yang sangat luas, namun dari sisi awam, kita sudah bisa lihat bagaimana kecerdasan aplikasi asisten virtual seperti Siri dan Google Assistant yang bisa kita perintah hanya dengan suara.
Hal ini jelas akan berlanjut , dan makin lama semua aspek akan dikuasai kecerdasan buatan, pekerjaan bisa hilang dan bahkan jodoh pun berada di tangan kecerdasan buatan .
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Dimana penelitian tentang robot berjalan seperti manusia dilakukan? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot dari sel manusia? Ada tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia. Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), menciptakan robot yang berasal dari sel tubuh manusia. Robot yang bernama Anthrobots ini digunakan sebagai alat untuk terapi, penyembuhan dan regenerasi sel baru pada tubuh manusia.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot yang bisa melompat sangat tinggi? Para ahli mengembangkan teknologi lompat tinggi untuk menjelajahi medan rumit yang mungkin sulit dilalui oleh teknologi robot lain, seperti gua dan hutan.
-
Bagaimana cara para ilmuwan melatih cacing robot tersebut? Dalam studi ini, para peneliti melatih AI untuk mengarahkan cacing Caenorhabditis elegans sepanjang satu milimeter menuju tambalan Escherichia coli di sebuah piring berukuran empat sentimeter.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
1. Elon Musk adalah aktivisnya
Elon Musk, milyuner pemilik Tesla, juga orang yang sangat ingin peradaban Bumi pindah ke Mars meski itu masih tak mungkin , pernah menyebut bahwa perkembangan kecerdasan buatan seperti "memanggil setan," di mana perkembangan ini akan membahayakan umat manusia. Kini dia berkomentar lagi soal sentimen yang sama.
Dilansir dari The Verge, sang milyuner menyatakan bahwa pada dasarnya manusia harus menjadi robot agar bisa tetap berkompetisi melawan canggihnya teknologi.
"Dari waktu ke waktu kita mungkin akan melihat gabungan antara kecerdasan biologis dan kecerdasan digital. Hal ini akan berupa kecepatan koneksi antara otak Anda dengan versi digital dari diri Anda sebagai output," ungkap Elon.
Elon Musk ©2015 Merdeka.com
2. Manusia sudah kalah dengan komputer
Hal ini cukup menarik, karena ternyata terbukti bahwa kecepatan manusia berkomunikasi jauh kalah dibanding komputer. Komputer bisa berkomunikasi dalam trilyunan bit per detiknya, sementara manusia hanya 10 bit per detik. Meski harus Anda ingat bahwa manusia mempelajari efektivitas dalam berkomunikasi, bukan kecepatannya.
Contoh lain yang disebut oleh Elon Musk adalah bagaimana robot dengan sangat mudah menguasai pekerjaan manusia . Dalam konteks tersebut, Elon mencontohkan pengendara yang kini sudah bisa diganti dengan adanya mobil otomatis, yang terbukti lebih baik dalam hal keamanan. Tentu dalam hal ini pekerjaan seperti driver akan segera tergerus teknologi jika manusianya sendiri tidak kompetitif.
3. Sudah banyak juga manusia yang 'bersatu' dengan robot
Hal ini bukan hal yang baru di dunia teknologi. Kegiatan mengganti 'suku cadang' tubuh dengan robot telah terjadi sejak lama. Hal ini sebenarnya bukan untuk berkompetisi melawan kecerdasan buatan, namun untuk menyempurnakan manusia yang selalu ada kurangnya.
Mulai dari pria dengan penis robot , jari yang ditanam flashdisk , hingga mata bionik yang bisa buat seorang tuna netra bisa melihat kembali.
Dengan ini saja, manusia sangat berpotensi untuk jadi sosok lebih sempurna dengan menyematkan teknologi di badan biologisnya. Dengan ini, kompetisi antara manusia dan kecerdasan buatan jadi lebih mengerikan.
4. Hal ini tak akan terjadi begitu saja
Meski demikian, hal ini tak akan bisa terjadi begitu saja karena tentu perkembangan mesin dan komputer tetap harus dalam kuasa manusia. Meski hal ini adalah hal yang baik di beberapa aspek, namun penting juga untuk berpikir apakah teknologi sudah berlebihan dalam mempengaruhi hidup manusia atau tidak. Karena tentu penting untuk mendahulukan kepentingan manusia, ketimbang kepentingan robot yang bahkan tak memiliki kehidupan dan perasaan.
Harusnya diskusi etis tentang isu bagaimana sebuah teknologi akan mempengaruhi manusia, dilakukan bahkan sebelum teknologi tersebut dikembangkan. Perusahaan harus memulai untuk memikirkan isu bagaimana manusia berpartner dengan mesin atau robot, dan hubungan macam apa yang ingin dikembangkan dengan mesin atau robot tersebut.
Baca juga:
Menurut studi ini, pakai Android bisa bikin Anda berat jodoh!
6 Fakta ilmiah untuk bertahan hidup yang wajib Anda ketahui!
4 Fakta tentang agama dan ilmu pengetahuan yang selalu bertentangan!
Tak disangka, 7 binatang ini senang dengan adanya global warming
8 Pertanyaan sederhana yang kita tak tahu jawabnya, tapi sains tahu!
Unik, tokek ini mampu lepas sisiknya hingga telanjang jika terancam
5 Kepribadian kucing menurut ilmuwan, kucing Anda masuk yang mana?