Abrakadabra, Kata Magis di Dunia Sulap yang Awalnya sebagai Penangkal Orang Kuno Terkena Demam
Muncul pertama kali kata itu bukan untuk sulap namun lebih ke pengobatan.
Muncul pertama kali kata itu bukan untuk sulap namun lebih ke pengobatan.
Abrakadabra, Kata Magis di Dunia Sulap yang Awalnya sebagai Penangkal Orang Kuno Terkena Demam
Kata “abrakadabra” atau “abracadabra” mungkin merupakan kata yang sudah umum di telinga masyarakat, sekalipun bagi mereka yang tidak mengikuti dunia sihir dan sulap.
Kata yang acap kali dikaitkan dengan dunia sihir ini ternyata memiliki sejarah yang panjang, mulai dari digunakan oleh orang yang terkena demam hingga digunakan sebagai penangkal hal jahat, seperti dikutip dari National Geographic, Rabu (6/3).
-
Kapan Bakso Aci Garut mulai ada? Mengutip laman baksoacinampol.epizy.com, bakso aci sendiri merupakan makanan khas orang Sunda yang sudah ada sejak abad ke-19. Mulanya makanan ini dibuat oleh masyarakat di tatar priangan seperti Garut, Tasikmalaya, sampai Bandung di tengah kondisi sulit era penjajahan Belanda.
-
Kapan kata-kata Nahwu Shorof lucu muncul? Kata-kata Nahwu Shorof lucu sering kali muncul dalam percakapan sehari-hari di kalangan pelajar, mengubah sesi belajar yang mungkin terasa berat menjadi momen-momen ringan dan menghibur.
-
Kapan Bir Pletok mulai ada? Melansir dari laman e-jurnal maranatha.edu verjudul "Pengenalan Kuliner Betawi melalui Media Photobook" karyaChristianity M, minuman bir pletok ini ada abad ke-20 zaman Belanda.
-
Kenapa amarah seringkali muncul? Kemarahan adalah emosi alami yang seringkali muncul sebagai respons terhadap perasaan frustrasi, ketidakadilan, atau ancaman.
-
Kapan Abon Widi mulai membuat abon lele? Disampaikan Widiati bahwa mulanya ia fokus di bisnis abon ikan lele yang dimulai pada 2018 lalu.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata bijak berkelas? "Kesuksesan tidak hanya tentang apa yang Anda dapatkan, tetapi tentang siapa Anda menjadi." - Albert Einstein
Sebenarnya, asal-usul dari kata “abrakadabra” masih belum terlalu jelas dan juga menjadi bahan perdebatan dari para ahli. Satu hal yang pasti, abrakadabra sudah ada sejak masa kuno.
Di dalam bukunya, Serenus menulis bahwa abrakadabra merupakan sebuah pengobatan magis untuk mengatasi demam, sebuah penyakit yang menyusahkan banyak orang karena antibiotik belum banyak digunakan.
Serenus menyarankan pembuatan sebuah azimat/jimat yang terdiri dari perkamen—alat tulis sejenis kertas—yang ditulisi kata “ABRACADABRA”.
Azimat tersebut kemudian akan digantungkan di leher orang yang menderita demam. Ia memerintahkan agar kata tersebut dituliskan sebanyak sebelas baris, tetapi setiap satu huruf terakhir dihapuskan pada setiap satu baris ke bawah.
Hasilnya, tercipta barisan berbentuk segitiga, dengan kata paling atas bertuliskan “ABRACADABRA” dan pada baris terakhir bertuliskan “A”. Hal tersebut difungsikan agar demam dapat menghilang bersamaan dengan menghilangnya kata “ABRACADABRA”.
Serenus sendiri merupakan seseorang yang mempunyai jabatan penting di dalam keluarga bangsawan yang memiliki pengaruh sangat tinggi di Kekaisaran Romawi.Hal itu menyebabkan kata-kata dan tulisannya dipertimbangkan oleh orang-orang di zamannya.
Tulisan serupa, dengan beberapa variasinya, juga ditemukan dalam sebuah papirus Mesir abad ke-3 yang ditulis dalam bahasa Yunani dan pada kodeks Koptik abad ke-6.
Kedua tulisan tersebut dituliskan dengan menggunakan metode yang sama, yaitu dengan menuliskan kata secara berbaris-baris dan menghilangkan dua huruf vokal yang ada di depan dan belakang kata setiap turun satu baris.
Teknik penulisan tersebut ditujukan untuk mengusir roh jahat dengan menuliskan kata-kata dari mantra lisan dalam sebuah struktur yang memiliki “bentuk hati” atau “kluster anggur” dengan bentuk segitiga.
Roh-roh jahat yang diusir dipercaya membawa penyakit sehingga mantra abrakadabra tersebut dipercaya juga dapat menyembuhkan demam dan penyakit lain.
Sejak kemunculannya yang pertama kali, abrakadabra masih tetap digunakan di berbagai belahan dunia.
Pada abad ke-16, tulisan Yahudi dari Italia menggunakan mantra abrakadabra sebagai penghalau demam. Saat Wabah Besar London di abad ke-17 di Inggris, orang-orang menggunakan abrakadabra untuk mencegah terkena infeksi wabah.