Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Tinggal di Saluran Aliran Lava Gunung Berapi
Temuan manusia purba ini menjadi bukti sekaligus cara baru bagi manusia yang ingin tinggal di luar planet Bumi.
Dahulu kala, nenek moyang manusia akan melakukan segalanya untuk mencari perlindungan. Bahkan tak jarang justru membahayakan nyawanya. Sebagai contoh saat mereka di gurun pasir Arab Saudi.
Mereka mencari perlindungan dari panas terik dengan menetap di sisa-sisa aktivitas gunung berapi di bawah tanah. Hal ini seperti dikutip dari Futurism & New Scientist, Senin (5/8).
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Apa saja tanda-tanda keberadaan manusia purba di gua ini? Meskipun gua ini terbentuk secara alami, para peneliti menunjukan bahwa manusia purba telah mengunjungi gua ini pada zaman es tersebut. Manusia-manusia purba pada saat itu mengambil batu-batu tersebut untuk kontruksi, hal ini dilihat adanya tanda-tanda pekerjaan mekanis pada dinding gua yang disebabkan oleh alat-alat perkakas oada masa itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana tulang manusia purba itu ditemukan? Dilansir laman Mirror, sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno yang pernah menandai perimeter Kastil Dunraven, yang dibongkar pada 1963.
-
Kapan tulang manusia purba itu ditemukan? Christopher Rees, 39, dan putranya, Dylan, 7, sedang berjalan-jalan dengan anjing mereka di Southerndown Beach, Vale of Glamorgan, Wales, pada Oktober 2023.
Sebagaimana dirinci dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa tempat tinggal manusia di dalam tabung lava atau saluran aliran lava, tempat batuan cair yang pernah menembus bumi.
Langkah ini menurut jurnal tersebut bisa dilakukan untuk astronot membangun pangkalan di dalam struktur serupa di Bulan dan Mars. Tabung lava sepanjang hampir satu mil, yang dikenal sebagai Umm Jirsan, adalah yang pertama digali di negara tersebut.
Penggalian itu, pertama, menghasilkan bukti kuat tentang manusia yang hidup di fitur bawah tanah di Semenanjung Arab. Di dalam bagian dalamnya yang terjal, para peneliti menemukan sisa-sisa hewan dan tulang manusia, serta peralatan batu yang berasal dari setidaknya 7.000 tahun yang lalu.
“Ini benar-benar bukti nyata pertama adanya manusia yang menghuni gua-gua ini,” kata rekan penulis studi Mathew Stewart, ahli paleontologi dari Griffith University, Australia.
Tidak sulit untuk memahami apa yang membuat tabung lava menjadi tempat yang menarik, meskipun kedalamannya yang gelap dan menyeramkan.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba di Zaman Batu Sudah Mulai Bertani 5.400 Tahun Lalu, Ada Lumbung Sampai Sisa Tanaman
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
- Arkeolog Temukan Lukisan dan Pahatan Purba di Gua Spanyol, Dibuat Manusia Zaman Batu
"Ketika Anda berada di dalam tabung lava, suhunya jauh lebih dingin. Tempat ini sangat terlindung dan akan menjadi tempat perlindungan yang bagus," kata Stewart kepada New Scientist.
Sayangnya, para arkeolog menghadapi kesulitan terhadap panasnya cuaca. Dikombinasikan dengan iklim kering dan gersang serta angin kencang, gurun menjadikan lingkungan buruk dalam melestarikan bahan organik. Sulit untuk mendokumentasikan secara akurat bagaimana manusia neolitik bermigrasi dan menetap di seluruh semenanjung Arab.
Umm Jirsan menyimpan lebih banyak rahasia lagi. Selain tulang manusia, para peneliti juga menemukan tulang hewan yang kemungkinan besar dibawa ke sana oleh manusia. Kemudian ada pecahan batuan vulkanik yang sangat tajam bersama dengan pecahan tembikar.
Baik menetap secara permanen atau tidak, Umm Jirsan tidak diragukan lagi merupakan sumber perlindungan penting bagi para pengembara dan pelancong pada masa itu. Jika beruntung, hal ini juga akan mewakili lompatan dalam pemahaman tentang sejarah kuno wilayah tersebut.