Astronom Temukan Galaksi Mirip Bima Sakti
Teori saat ini menunjukkan bahwa untuk sebuah galaksi agar teratur seperti Bima Sakti kita dibutuhkan waktu miliaran tahun evolusi.
Para astronom telah menemukan kembaran galaksi Bima Sakti yang terjauh dari yang pernah diamati. Galaksi cakram yang dinamakan REBELS-25 terlihat teratur, mirip dengan galaksi Bima Sakti saat ini.
Menurut informasi dari Live Science pada Jumat (10/10), REBELS-25 adalah galaksi cakram terjauh yang diketahui. Penemuan ini terjadi ketika alam semesta baru berusia sekitar 700 juta tahun, yang berarti kembaran ini terbentuk 700 juta tahun setelah peristiwa Big Bang.
-
Bagaimana para astronom menemukan planet di luar Bima Sakti? Para astronom telah melakukan berbagai teknik dalam melakukan pengamatan ini.Seperti metode transit dan metode kecepatan radial, untuk mencari eksoplanet dengan melihat tanda-tanda kehadiran planet tersebut pada bintang, seperti penurunan cahaya bintang saat planet melintas di depan atau getaran posisi bintang akibat pengaruh gravitasi planet.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Galaksi Bima Sakti? Sebuah sistem planet yang terletak tidak jauh dari Tata Surya memiliki enam planet yang mengorbit bintangnya dengan tatanan yang indah dan sempurna. Para ahli menganggap temuan ini sebagai permata tersembunyi yang luar biasa di dalam Bima Sakti.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom tentang jumlah galaksi di alam semesta? Dalam laman BBC Science, Selasa, (22/08), mengungkap bahwa terdapat setidaknya 2 triliun galaksi di alam semesta.
-
Bagaimana para astronom menghitung jumlah galaksi di alam semesta? Perhitungan 2 triliun galaksi pun masih berupa perkiraan berdasarkan konversi gambar 3D dari teleskop luar angkasa, Hubble dan mode matematis yang membantu para astronom untuk menemukan galaksi lain sekitar 100-200 milliar dari sebelumnya.
-
Mengapa sulit menemukan planet di luar Galaksi Bima Sakti? Persoalannya disebabkan jarak mereka yang sangat jauh dan sulit untuk dilihat.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
Penemuan galaksi ini menantang teori yang ada mengenai pembentukan galaksi. Struktur yang teratur dan rotasi yang kuat dari REBELS-25 memberikan wawasan baru mengenai evolusi galaksi di awal Alam Semesta.
Observasi mendalam menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili telah memungkinkan para peneliti untuk mengonfirmasi karakteristik unik dari galaksi cakram ini. Dalam teori pembentukan galaksi, diharapkan galaksi melewati proses panjang untuk menciptakan struktur yang stabil.
Galaksi muda biasanya memiliki bentuk yang tidak teratur, kemudian bertransformasi menjadi bentuk yang lebih halus dalam waktu yang sangat lama. Teori saat ini menyatakan bahwa untuk mencapai keteraturan seperti Bima Sakti, dibutuhkan miliaran tahun evolusi. Namun, penemuan REBELS-25 menggugurkan teori tersebut.
Rotasi dan struktur galaksi ini diungkap melalui kolaborasi antara Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) dan European Southern Observatory (ESO). Dalam studi yang diterima untuk publikasi di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, astronom mengidentifikasi REBELS-25 sebagai galaksi cakram berputar terkuat dan terjauh yang pernah ditemukan.
Cahaya yang kita lihat dari galaksi ini berasal dari saat Alam Semesta berusia 700 juta tahun, yang hanya lima persen dari usia saat ini (13,8 miliar tahun), sehingga rotasi teratur REBELS-25 sangat mengejutkan. REBELS-25 pertama kali terdeteksi dalam pengamatan sebelumnya oleh tim yang sama menggunakan ALMA.
- Ahli Astronomi Ungkap 'Sosok' Raksasa Merah Berusia 7 Miliar Tahun, Berada Dekat dengan Matahari
- Peneliti: Ilmu Astronomi Sudah Dipahami Masyarakat Sunda Sejak Zaman Dulu
- Astronom Temukan Referensi Gerhana Matahari 6.000 Tahun Lalu dari sebuah Kitab Suci
- Sedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi
Pada saat itu, penemuan ini menggembirakan dan menunjukkan tanda-tanda rotasi, meskipun resolusi data tidak cukup baik untuk memastikan. Secara mengejutkan, data juga menunjukkan fitur yang lebih berkembang yang mirip dengan Bima Sakti, seperti batang memanjang di pusatnya dan lengan spiral.