Baru Dua Tahun, Stasiun Luar Angkasa China Rusak, Ini Penyebabnya
Stasiun luar angkasa China dikabarkan rusak. Padahal baru dua tahun lalu.
Stasiun luar angkasa China dikabarkan rusak. Padahal baru dua tahun lalu.
Baru Dua Tahun, Stasiun Luar Angkasa China Rusak, Ini Penyebabnya
-
Apa yang didengar oleh astronot China di luar angkasa? Astronot China melaporkan mendengar suara “ketukan” aneh di luar angkasa – dan hingga kini tidak ada yang benar-benar tahu apa itu.
-
Di mana Stasiun Luar Angkasa Tiangong berada? Terletak antara 340 hingga 450 kilometer di atas permukaan Bumi, Stasiun Luar Angkasa Tiangong terdiri dari tiga unit.
-
Di mana Stasiun Luar Angkasa China (Tiangong) dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berada? Dalam hal ketinggian terbang, kedua stasiun luar angkasa berada di altitudo yang mirip. ISS berada di ketinggian sekitar 400 km, sedangkan Tiangong berada di ketinggian antara 340 hingga 450 km. Dengan ketinggian tersebut, kedua stasiun luar angkasa terbang dalam orbit rendah Bumi (LEO).
-
Apa yang baru saja dirilis China tentang Stasiun Luar Angkasa Tiangong? China baru saja merilis foto-foto terbaru Stasiun Luar Angkasa Tiangong miliknya. Foto-foto ini berhasil memberikan visualisasi lengkap pertama dari stasiun luar angkasa ini sejak kedatangannya di orbit.
-
Di mana Stasiun Tuntang terletak? Stasiun yang berada di ketinggian 464 mdpl itu dibangun pada tahun 1871 dan mulai dioperasikan pada 21 Mei 1873.
-
Apa yang bisa difoto dengan Teleskop Luar Angkasa China? Teleskop milik Tiongkok, Wide Field Survey Telescope (WFST) yang telah beroperasi pada 17 September lalu, berhasil memotret galaksi Andromeda dengan kualitas resolusi yang tinggi.
Stasiun Luar Angkasa milik China, Tiangong, sempat mengalami kerusakan setelah ia ditabrak oleh sampah luar angkasa.
Stasiun luar angkasa milik China ini beroperasi pada 2022.
Menurut Badan Antariksa Berawak Tiongkok (CMSA), terdapat sampah luar angkasa yang menghantam kabel listrik dari susunan panel surya Tiangong, seperti dilansir dari Space dan Futurism, Sabtu (27/4).
“Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
Dengan kerusakan tersebut, anggota dari misi Shenzhou 17 yang sedang berada di Tiangong melakukan dua kali perjalanan luar angkasa (spacewalk) selama hampir delapan jam untuk memperbaiki bagian yang rusak.
Perjalanan luar angkasa pertama dilakukan pada bulan Desember tahun lalu, sementara yang kedua dilakukan pada tanggal 1 Maret yang lalu.
Dalam melakukan perbaikan tersebut, para astronaut dibantu oleh lengan robot milik Tiangong.
“Pekerjaan perbaikan menyoroti peran dari pesawat luar angkasa berawak dalam mengatasi masalah yang tidak disengaja di orbit,” jelas Lin dalam laporan Xinhua.
Xinhua tidak menjelaskan apakah sampah luar angkasa yang menabrak Tiangong berasal dari mikrometeroid alami atau berasal dari aktivitas manusia di luar angkasa.
Kedua tipe sampah luar angkasa memiliki ancaman bahaya, baik bagi Tiangong maupun bagi Stasiun Antariksa Intermasional (ISS).
Menurut laporan Xinhua, Tiangong telah “mengeksekusi manuver-manuver dalam beberapa kesempatan untuk menghindari benturan sampah luar angkasa”.
“Tiongkok telah meningkatkan kapabilitasnya untuk secara tepat meramalkan orbit dari stasiun luar angkasa dan target orbit rendah yang kecil, mengoptimasi prosedur-prosedur untuk peringatan dan penghindaran dari tabrakan luar angkasa, serta mengurangi tingkat alarm palsu sebesar 30%,” jelas Lin kepada Xinhua.
Pihak pemerintah China juga telah membuat rencana pengamanan selanjutnya, seperti dengan menggunakan kamera beresolusi tinggi pada lengan robot untuk melakukan lebih banyak pengawasan pada Tiangong.
Astronaut dari misi Shenzhou 18, yang baru pergi dan sampai di Tiangong pada 25 April, juga ditugaskan untuk melakukan lebih banyak penguatan.