Bukan Pakai Teleskop, Catatan Kuno Ini Jadi Acuan Suku Maya Memprediksi Gerhana
Ada catatan tersendiri suku Maya untuk mengetahui peredaran benda langit.
Ada catatan tersendiri suku Maya untuk mengetahui peredaran benda langit.
Bukan Pakai Teleskop, Catatan Kuno Ini Jadi Acuan Suku Maya Memprediksi Gerhana
Fenomena Gerhana Matahari Cincin Api telah berlangsung pada hari Sabtu, 14 Oktober kemarin dan dapat dilihat di beberapa daerah di Amerika Utara.
Fenomena ini terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi sejajar sehingga Bulan terlihat dikelilingi oleh cincin. Para pengamat dari seluruh dunia berbondong-bondong melakukan pengamatan terhadap peristiwa gerhana ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Kenapa ilmuwan suka melihat bekas luka astronot? Bekas luka ini semakin meyakinkan ilmuwan bahwa manusia akan selamat jika pergi ke Mars.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
Namun perlu diketahui bahwa pengamatan gerhana sejatinya telah dimulai dari waktu yang sangat lama. Salah satunya oleh suku Maya.
Sebuah suku kuno yang terkenal dengan keahlian astronomi mereka. Berbagai peristiwa langit telah dilacak dan dirayakan oleh mereka, termasuk gerhana.
Lalu bagaimana suku Maya dapat memiliki prediksi yang akurat terhadap fenomena gerhana tanpa keberadaan teknologi modern seperti teleskop?
Postingan terbaru Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH), arkeoastronom Ismael Arturo Montero García dari Universitas Tepeyac di Meksiko.
Dia menjelaskan Suku Maya adalah pengamat hebat, memiliki pengetahuan mendalam tentang mekanika langit dan kepastian yang tinggi dalam memprediksi gerhana.
Manuskrip
Melansir laporan IFLScience dan Heritage Daily, Selasa (17/10), suku Maya diduga telah mengembangkan sebuah bentuk astronomi pra-teleskop yang sangat tepat untuk melacak pergerakan benda-benda langit.
Montero García memperkirakan bahwa suku Maya telah mampu memprediksi sekitar 55 persen gerhana, angka yang cukup fantastis mengingat ketidakadaan peralatan modern.
Bentuk astronomi ini karena adanya serangkaian tabel yang digunakan suku Maya untuk melacak pergerakan benda-benda langit.
Contoh rangkaian ini ditunjukkan dalam Kodeks Dresden, sebuah manuskrip Maya kuno yang berasal dari abad ke-11 atau ke-12.
Kodeks Dresden, dapat dilihat salah satu tanda gerhana yang ditandai dengan pita langit, Matahari, dua tulang paha (penanda kematian), dan bidang hitam putih serupa sayap kupu-kupu.
Suku Maya menyebut peristiwa ini dengan nama Pa’al K’in (Matahari yang Pecah).
Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa surgawi yang penting bagi suku Maya, yang sering diartikan sebagai keadaan kematian dan imobilitas dewa Matahari, Kinich Ahau.
Mereka meyakini bahwa Kinich Ahau akan bersinar di langit sepanjang hari sebelum diyakini mengubah dirinya menjadi jaguar di malam hari. Saat itulah, dia akan melewati Xibalba, dunia bawah tanah Maya.
- Penampakan Nebula di Luar Angkasa Paling Menyeramkan, Ada yang Berbentuk Mata Manusia
- Galileo Pernah Bekerja Sampingan Jualan Teleskop Gara-gara Gajinya Kecil
- NASA Harus Relakan Dua Teleskop Canggihnya Pensiun, Ini Penyebabnya
- Lara Ati 2 Tembus 10 Juta Penonton Raih Penghargaan Vidio Sinetron Berbahasa Daerah Pertama
Karena itu, ritual diperlukan untuk mengembalikan arah normal Matahari.
Manuskrip ini merupakan salah satu bukti penjelas dari kemahiran astronomi suku Maya.
Hal ini sekaligus menggambarkan hubungan yang mendalam antara peristiwa langit dan praktik spiritual dalam budaya suku Maya.