Bumi Disebut Mengalami Pergeseran Kutub Rotasi, Ini Bahayanya Kata Ilmuwan
Ki-Weon Seo, ilmuwan dari Seoul National University, mengungkapkan saat ini Bumi telah mengalami pergeseran kutub rotasi. Ini penyebab dan bahanya.
Ki-Weon Seo, ilmuwan dari Seoul National University, mengungkapkan saat ini Bumi telah mengalami pergeseran kutub rotasi.
Kutub rotasi Bumi yang dimaksudnya ialah tempat di mana planet ini berputar alias melawan kutub magnetnya. Imbasnya adalah ketidakseimbangan posisi.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
"Kutub rotasi bumi sebenarnya banyak berubah," kata Ki-Weon Seo dikutip dari Metro.co.uk dan Newsweek, Senin (19/6).
Menurut dia, diperkirakan pergeseran ini hampir 80 cm. Namun ia menerangkan bahwa hitungan pastinya tidak dapat dijelaskan, meskipun terjadi adanya pergerakan lapisan es dan gletser.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa di antara penyebab terkait iklim, redistribusi air tanah sebenarnya memiliki dampak terbesar pada pergeseran kutub rotasi ini," ungkapnya.
Persoalan redistribusi air tanah sebagai dugaan salah satu penyebabnya, terbukti berdasarkan data yang ia ketahui, lebih dari 2.150 gigaton air tanah diekstraksi antara tahun 1993 sampai dengan 2010. Hal itu setara dengan lebih dari 6 milimeter kenaikan permukaan laut.
"Saya sangat senang menemukan penyebab penyimpangan kutub rotasi yang tidak dapat dijelaskan ini. Tetapi, sebagai penduduk Bumi, saya prihatin dan terkejut melihat pemompaan air tanah adalah sumber lain dari kenaikan permukaan laut," ujar dia.
Dilanjutkannya, sampel yang ia amati adalah menggunakan data gerakan kutub sejak abad ke-19. Dengan data itu, dapat memahami variasi penyimpanan air kontinental selama 100 tahun terakhir.
Dengan demikian, mengekstraksi air bawah tanah tidak hanya menggeser poros Bumi, tetapi juga merupakan sumber utama kenaikan permukaan laut. Penelitiannya ini telah dipublish di jurnal Geophysical Research Letters.