Bumi Pernah Mengalami Hari yang Singkat dengan Durasi 19 Jam, Ini Penyebabnya
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa di masa lalu, Bumi pernah mengalami hari yang cukup singkat hanya dengan durasi 19 jam sehari. Itu terjadi selama satu miliar tahun yang lalu.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa di masa lalu, Bumi pernah mengalami hari yang cukup singkat hanya dengan durasi 19 jam sehari. Itu terjadi selama satu miliar tahun yang lalu.
Hal ini nampaknya efek dari peranan Bulan. Diketahui Bulan secara bertahap menjauh dari Bumi dan menyebabkan rotasi planet melambat. Akibatnya, hari-hari di Bumi semakin lama dan semakin panjang.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan China Academy of Sciences di dalam Bumi? Selama ini ilmuwan meyakini Bulan terbentuk akibat tabrakan antara Bumi dan sebuah objek besar atau planet alien yang disebut Theia sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Kecelakaan besar ini menyebabkan pecahan dari Bumi yang akhirnya menyatukan diri membentuk Bulan.Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Planet-planet baru seperti apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Jumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung. Pencarian kehidupan di alam semesta mengalami perkembangan yang menarik, setelah para astronom menemukan 85 planet yang berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan makhluk hidup. Suhunya sangat menarik bagi para ilmuwan yang menemukannya karena suhunya tepat untuk menopang kehidupan.
Penelitian ini ditulis oleh Ross Mitchell, ahli geofisika di Institut Geologi dan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
Dalam studnya ini, Mitchell mengungkapkan bahwa Bulan secara bertahap ‘mencuri’ energi rotasi Bumi. Hal ini berdampak akhirnya mendorong bulan ke orbit yang lebih tinggi, menjauhkannya dari Bumi.
Selama era yang disebut dengan era pertengahan Proterozoikum ini, bulan secara konsisten berada pada jarak rotasi yang cukup dekat dengan Bumi.
Hal tersebut menyebabkan efek yang luar biasa, dimana panjang hari di Bumi sekitar 19 jam selama satu miliar tahun. Namun, pada akhirnya, panjang hari mulai bertambah menjadi lebih lama secara bertahap.
Dilansir dari Greek Reporter, Rabu (28/6), periode yang diberi nama “boring billion” ini dilakukan dengan teknik penelitian geologi yang disebut siklostratigrafi. Dengan menggunakan siklostratigrafi, para ilmuwan mendeteksi "siklus Milankovitch" yang mewakili perubahan orbit dan rotasi Bumi.
Hasilnya, penelitian ini mengindikasikan bahwa selama periode tersebut, Bumi berotasi dengan kecepatan yang lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa tarikan gravitasi bulan relatif lebih lemah pada masa itu dibandingkan saat ini.
Penelitian ini juga menemukan korelasi yang menarik antara periode panjang hari 19 jam dan perlambatan peningkatan kadar oksigen di atmosfer selama era pertengahan Proterozoikum.
Temuan ini menunjukkan hubungan potensial antara evolusi kehidupan yang lebih lambat di Bumi selama masa itu dan berkurangnya ketersediaan oksigen.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha