Fakta-fakta yang Perlu Diketahui tentang Perbedaan Bumi dan Mars
Deretan fakta perbedaan antara Bumi dan Mars.
Sekilas perbedaan Bumi dengan Mars yang mencolok adalah dari sisi warnanya. Mars terkenal dengan warna merahnya yang menarik perhatian, sedangkan Bumi memiliki warna biru yang timbul dari lautan yang memenuhi planetnya.
Namun selain itu, apalagi yang membedakan Bumi dengan Mars?
-
Bagaimana sampah-sampah tersebut sampai di Planet Mars? Dalam setiap misi pengiriman ke Mars, pesawat ruang angkasa selalu menyiapkan pelindung panas yang menahan atmosfer panas, parasut serta perangkat keras lainnya yang melindungi astronot. Namun, ketika sudah mendarat seluruh barang-barang tersebut dibuang begitu saja oleh pesawat dan tersebar ke lokasi lainnya dalam bentuk pecahan. Hal tersebut kerap dilakukan hingga barang tersebut jatuh ke daratan Mars dan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang berserakan.
-
Apa saja jenis sampah yang ada di Planet Mars? Sampah yang memenuhi planet mars terdiri dari benda buatan manusia yang dikirim ke planet tersebut selama lima dekade terakhir. Dalam laman Earth, Rabu, (6/9), menurut Cagri Kilic, peneliti pasca doktoral Robotika, West Virginia University, jenis sampah yang menumpuk pada planet Mars berisikan puing-puing keras, pesawat ruang angkasa yang tidak aktif, dan pesawat ruang angkasa yang jatuh.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Apa dampak Mars terhadap Bumi? Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Mars memiliki dampak yang mengejutkan terhadap iklim Bumi, menghadirkan hubungan yang belum pernah terungkap sebelumnya antara dua planet yang mengelilingi matahari.
-
Kapan orbit Bumi dan Mars berinteraksi? Ilmuwan dari Universitas Sydney dan Sorbonne di Paris menemukan bahwa orbit Bumi dan Mars berinteraksi secara rahasia setiap 2,4 juta tahun sekali, memainkan peran penting dalam perubahan iklim global.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
Selain memiliki perbedaan pada warnanya, Mars juga memiliki perbedaan dalam hal ukuran dengan Bumi. Mars memiliki diameter sebesar 4.220 mil atau 6.791 km dengan lebar 12.756 km, jauh lebih kecil dari ukuran Bumi. Sebagai perbandingan, inti Bumi sendiri memiliki lebar sekitar 4.400 mil atau sekitar 7.100 km, bahkan lebih besar dari Mars secara keseluruhan.
Dilansir dari Space, Rabu (3/5), perbedaan lain juga terlihat dari segi iklimnya. Mars memiliki iklim yang jauh lebih dingin daripada Bumi. Hal ini dipengaruhi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari dibanding dengan jarak Bumi ke Matahari. Suhu rata-rata di Mars mampu mencapai minus 60 derajat celcius, angka yang mampu membuat makhluk hidup membeku.
Jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari dibanding Bumi juga menyebabkan Mars memiliki tahun yang lebih panjang. Dalam satu tahun, Mars memiliki 687 hari yang harus dilalui, angka yang cukup berbeda dengan Bumi, karena satu tahun di Bumi hanya membutuhkan 365 hari saja, hampir setengahnya.
Namun baik Mars atau Bumi memiliki panjang hari yang hampir sama. Mars membutuhkan sekitar 24 jam 40 menit untuk menyelesaikan satu rotasi pada porosnya, sedangkan Bumi membutuhkan waktu 24 jam, hanya berbeda 40 menit dari Mars.
Atmosfer yang melindungi Mars dan Bumi juga cukup berbeda, atmosfer Mars yang kaya akan karbon dioksida memiliki sekitar 100 kali lipat lebih padat daripada atmosfer Bumi. Kepadatan atmosfer di sana cukup bervariasi mengikuti musim di planet Mars sendiri, karena musim dingin yang dimiliki planet merah itu memaksa karbon dioksida mereka membeku di udara.
Itulah beberapa perbedaan lain antara Mars dan Bumi selain perbedaan warna mereka. Dilihat dari jumlah perbedaan yang cukup banyak, tampaknya Mars bukan jalan keluar yang tepat jika kaum manusia benar-benar ingin melakukan migrasi.
Terlepas dari itu semua, para ilmuwan dan astronot terus melakukan penelitian terhadap planet merah tersebut, mari nantikan temuan terbarunya apakah Mars benar-benar akan menjadi rumah masa depan manusia?
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha
(mdk/faz)