Hanya Karena Persoalan Kacang, Ilmuwan Pythagoras Tewas Mengenaskan
Ilmuwan ini memang terkenal nyentrik soal pemahamannya. Termasuk perkara kacang hingga membuatnya tewas.
Ilmuwan ini memang terkenal nyentrik soal pemahamannya. Termasuk perkara kacang hingga membuatnya tewas.
Hanya Karena Persoalan Kacang, Ilmuwan Pythagoras Tewas Mengenaskan
Sekelompok orang tiba-tiba menyerang sebuah tempat perkumpulan komunitas. Aksinya Keji dan membabi buta.
Tak tanggung-tanggung, mereka membakar hingga membunuh manusia yang ada di dalamnya dengan sadis.
Satu per satu orang disikat tanpa ampun sampai habis. Sayangnya, satu orang yang mereka cari berhasil melarikan diri.
-
Apa fungsi utama Cangkir Pythagoras? Cangkir ini dirancang agar penggunanya menuangkan minuman dalam takaran secukupnya. Jika penggunanya terlalu rakus dan menuangkan anggur secara berlebihan, maka cangkir akan menumpahkan isi gelas sepenuhnya.
-
Siapa yang menciptakan Cangkir Pythagoras? Cangkir ini merupakan salah satu bukti kejeniusan seorang filsuf Yunani Kuno. Pythagoras dari Samos, merupakan salah satu filsuf Yunani Kuno yang paling berpengaruh sepanjang massa.
-
Kenapa Cangkir Pythagoras dibuat? Ada kisah yang menyebutkan kalau Pythagoras mendapat ide membuat cangkir itu saat ia sedang mengawasi pekerja pada sebuah proyek pasokan air di pulau Samos. Di sana ia diganggu oleh pesta pora pekerja. Maka dia kemudian membuat lelucon kuno tersebut untuk memastikan mereka hanya minum secukupnya.
-
Mengapa Pythagoras melarang pengikutnya memakai wol? Dia menjalankan sekolah yang melarang para pengikutnya mengenakan wol dan memaksa mereka untuk memakai sandal kanan sebelum sandal kiri.
-
Bagaimana cara kerja Cangkir Pythagoras? Cangkir ini bekerja dengan menyesuaikan gaya gravitasi dan tekanan hidrostatik. Saat air yang dituangkan melebihi titik tertinggi dari rongga melengkung yang mendekati bukaan, tekanan hidrostatik membuat air akan mengalir dari daerah tinggi menuju ke daerah rendah.
-
Bagaimana orang Babilonia Kuno menggunakan Teorema Pythagoras? Orang Babilonia mengembangkan 'proto-trigonometri' alternatif mereka sendiri untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengukuran tanah, bukan langit,
Orang yang berhasil lolos dari kepungan itu adalah Pythagoras. Seorang filsuf sekaligus ilmuwan matematika dari Yunani.
Ia terkenal dengan pembukitannya tentang ilmu matematika. Saat ini barangkali ia lebih dikenal lewat sebuah rumus bernama Pythagoras.
Mengutip IFLScience, Kamis (5/10), hari itu adalah hari apes bagi Pythagoras. Ia tak menyangka akan diserang oleh sekelompok orang.
Disebut-sebut dalam sebuah cerita, gerombolan tersebut diduga tak suka dengan penolakan yang dilakukan Pythagoras kepada pentolan di kelompoknya.
Masalahnya pimpinan kelompok penyerang itu adalah seorang putra bangsawan bernama Kylon.
Kylon ditolak masuk lantaran ia enggan mengikuti kepercayaan spiritual yang komunitas Pythagoras anut.
Pythagoras membuat peraturan bagi seluruh kelompok pengikutnya untuk tidak memakan kacang. Dia mempercayai jika memakan kacang sama saja dengan kanibalisme.
Kacang Jelmaan Janin Manusia
Dia diceritakan pernah melakukan suatu eksperimen. Ia mencoba menguburkan sejumlah kacang.
Setelah beberapa waktu, Pythagoras kemudian menggalinya. Setelah digali, dia memperhatikan bahwa kacang-kacang itu telah berubah bentuk.
Ia menganggap bentuknya mirip janin manusia. Dari hasil eksperimen inilah kepercayaan aneh ini tumbuh makin liar di dalam diri Pythagoras hingga ia menerapkan larangan memakan kacang kepada para pengikutnya.
- Seperti Burung, Ayam Juga Punya Sayap tapi Kenapa Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasan Ilmuwan
- Ilmuwan Temukan Catatan Kuno Berbahan Tanah Liat Isinya Mirip Rumus Pythagoras, Terungkap Kegunaannya
- Ilmuwan Ini Tak Sempat Melihat Kebenaran Teorinya tentang Alam Semesta Diakui Dunia karena Lebih Dulu Meninggal
- Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh
Tewas Mengenaskan
Saat Pythagoras lolos dari serangan kelompok Kylon, ia langsung kabur. Berlari sekencangnya untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, dia masuk ke sebuah ladang kacang-kacangan.
Pythagoras yang percaya bahwa kacang dapat mengandung jiwa orang mati, enggan untuk masuk ke dalam ladang dan menyentuh kacang-kacang itu.
Singkat cerita, dia akhirnya tertangkap dan dibunuh di sana.
Cerita kematiannya ini juga punya beragam versi. Selain tertangkap dan dibunuh, Pythagoras tewas karena bunuh diri setelah para pengikutnya meninggal dalam kebakaran.
Versi lain mengatakan bahwa dia meninggal karena kelaparan setelah bersembunyi dari gerombolan yang mengejarnya.