Ilmuwan ini Mampu Kalahkan Thomas Edison tapi Tak Punya Naluri Bisnis, Hidupnya pun Berakhir Melarat
Ia mampu kalahkan Thomas Edison. Namun urusan bisnis, dia golong orang pandir.
Nikola Tesla tidak seperti Thomas Edison. Edison punya hasrat berbisnis. Menciptakan inovasi teknologi yang mampu dikomersialisasikan. Sementara Tesla, justru sebaliknya. Ia tak memusingkan inovasi teknologinya bakal laku atau tidak di pasar. Padahal dia pernah menjadi anak buah Edison. Alhasil, banyak yang menyebut di akhir usianya, ia meninggal dunia tanpa uang sepeser pun.
Tesla juga mempunyai reputasi jelek dalam mengelola uang. Ia terkenal sebagai orang yang menghabiskan banyak uang. Dia tinggal di hotel-hotel mewah dan menghabiskan sisa uangnya untuk proyek-proyek yang semakin ambisius dan mahal. Ketika tak punya duit, ia akan meminjam uang dari teman dan rela diusir dari hotel tersebut. Kadang-kadang dia bahkan meninggalkan beberapa buku catatannya sebagai jaminan utang ketika dia pindah.
-
Kapan Nikola Tesla meninggal? Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943, di lantai 33 Hotel New Yorker di Manhattan.
-
Mengapa Nikola Tesla sangat membenci Thomas Edison? “Saat Anda menjadi orang Amerika sejati, Anda akan menghargai lelucon orang Amerika,” kata Edison kepadanya.
-
Apa yang terjadi pada pabrik Thomas Edison? Pada sore itu sekitar pukul 05.30 WIB, 10 Desember 1914, terjadi ledakan besar di West Orange, New Jersey. Lebih dari 10 bangunan pabrik dilalap si jago merah. Pabrik tersebut merupakan milik sang penemu legendaris, Thomas Edison.
-
Bagaimana napas terakhir Thomas Edison diambil? Sebuah tabung reaksi yang berada di Museum Henry Ford, Amerika Serikat, diduga mengandung napas terakhir dari penemu legendaris Thomas Edison. Kabarnya, napas terakhir ini diambil oleh putra Edison, Charles Edison, dan disegel dengan parafin oleh dokternya.
-
Apa kebiasaan aneh Nikola Tesla? Tesla diduga menderita OCD atau gangguan obsesif kompulsif, di mana dia menolak menyentuh apapun yang kotor. Dia juga terobsesi dengan angka 3. Bahkan ia disebut suka mengelilingi sebuah gedung sebanyak 3 kali sebelum memasukinya.
-
Kapan Thomas Edison mengajukan paten pertamanya? Thomas Edison mengajukan paten pertamanya pada tahun 1868, ketika ia baru berusia 21 tahun.
Namun di sisi lain, ada beberapa bukti bahwa dia bisa menghasilkan lebih banyak uang jika hak patennya dijamin lebih baik atau dia tidak dieksploitasi. Edison memang pernah mempekerjakan Tesla, yang kemudian justru menjadi musuhnya. Kasus yang paling terkenal adalah konfrontasinya dengan Thomas Edison, yang mulai bekerja dengannya pada tahun 1884.
Perselisihan mereka terkait mana yang lebih antara temuan arus listrik searah temuan Edison atau bolak-balik beustan Tesla. Edison tidak segan-segan bermain kotor dan berkeliling Amerika Serikat dengan menyetrum hewan (mulai dari anjing, kucing hingga gajah) untuk menunjukkan risiko dari listrik Tesla. Terlepas dari kampanye kotor ini, arus bolak-balik akhirnya diberlakukan dan sekarang digunakan di semua rumah.
Nol Naluri Bisnis
Meskipun Tesla memenangkan pertempuran dengan Edison, ia tidak mendapatkan pengakuan. Penemuan Tesla acap kali dimanfaatkan bagi orang-orang yang hanya ingin memperkaya dirinya sendiri tanpa memikirkan penemunya. Pernah suatu ketika, ia memberikan paten kepada Westinghouse – perusahaan listrik.
Ia memberikan 51% paten saat ini dan masa depan kepada JP Morgan. Jelas bahwa ia tidak memiliki naluri kewirausahaan yang mungkin bisa membantunya.Berbeda dengan Edison. Ia meninggalkan General Electric (GE) dan punya murid yang mampu diandalkan yakni Henry Ford.
Henry mengerahkan banyak usaha, uang, dan antusiasme untuk menjaga kenangan tentang mentornya tetap hidup.
- Berambisi Kalahkan Nikola Tesla, Thomas Edison Disebut Pernah Merancang Telepon yang Bisa Berkomunikasi dengan Roh Orang Mati
- Uang Jadi Penyebab Nikola Tesla Benci dengan Thomas Edison, Begini Kisahnya
- Penemuan Thomas Edison yang Tak Banyak Orang Tahu, Terutama Baterai Mobil Listrik
- Nikola Tesla dan Thomas Edison, Siapa yang Kecerdasannya Melampaui Batas?
"Tesla akhirnya menjadi karikatur dirinya sendiri, seperti ilmuwan gila dalam stereotip," ujar Miguel Ángel Delgado, penulis buku Tesla dan konspirasi cahaya dikutip dari Rinconeducativo.org, Kamis (28/11).
Ironisnya, salah satu dari sedikit penghargaan yang diterima Tesla semasa hidupnya adalah Medali Edison.