Ilmuwan Ini Menyebut Ada Berapa Faktor Kenapa Alien Tak Bisa Dilihat Manusia
Dugaannya karena banyak faktor yang menyebabkan kenapa Alien tak kunjung dilihat Manusia.
Dugaannya karena banyak faktor yang menyebabkan kenapa Alien tak kunjung dilihat Manusia.
Ilmuwan Ini Menyebut Ada Berapa Faktor Kenapa Alien Tak Bisa Dilihat Manusia
-
Apa itu UFO? Istilah tersebut merujuk pada segala sesuatu yang terlihat di langit, namun tidak dapat dijelaskan oleh fenomena alam atau teknologi yang sudah kita ketahui.
-
Dimana alien mungkin tinggal? Meskipun konsep tentang UFO dan piring terbang sering diidentikkan dengan fiksi ilmiah, realitasnya mungkin jauh berbeda.
-
Dimana tengkorak yang berbentuk mirip alien ditemukan? Ketiga tengkorak ini ditemukan di lubang pemakaman situs arkeologis Hermanov di Kroasia pada tahun 2013.
-
Di mana kaki mumi "alien" ditemukan? Kaki mumi "alien" misterius yang disimpan di museum UFO ini disita oleh Interpol yang menggerebek fasilitas tersebut bersama polisi setempat.
-
Apa saja penemuan yang diklaim sebagai bukti keberadaan alien? Ahli astrofisika terkemuka dari Harvard, mengklaim lebih dari 50 bola logam 'anomali' yang ditarik dari Samudra Pasifik mungkin berasal dari alien cerdas. Peneliti pada bulan Maret mengumumkan temuan mengejutkan bahwa harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) mungkin bertahan di alam liar hingga tahun 1980-an.
-
Siapa yang mengunggah gambar alien mengejar manusia di Reddit? Postingan ini diunggah oleh akun MidJourney, dan merupakan hasil karya @Difficult_Band4920.
Sampai saat ini, belum pernah ada makhluk luar angkasa atau alien yang terbukti pernah dideteksi oleh manusia—jika makhluk semacam itu memang ada.
Hal tersebut telah menimbulkan banyak pertanyaan dan juga berbagai dugaan mengenai alasan dari tidak terlihatnya alien tersebut.
Terbaru, terdapat ilmuwan yang mengajukan teori bahwa salah satu alasan tidak terdeteksinya alien tersebut adalah karena para alien memang tidak bisa dan tidak ingin keluar dari planetnya, seperti dilansir dari Universe Today, IFLScience, Daily Star, dan Explorersweb, Selasa (9/4).
Ilmuwan tersebut adalah Elio Quiroga, profesor dari Universidad del Atlantico Medio, yang menulis artikel berjudul “Introducing the Exoplanet Escape Factor and the Fishbowl Worlds (two conceptual tools for the search for extra terrestrial civilizations)”.
Terdapat dua konsep yang diajukan oleh Quiroga dalam artikelnya, yaitu faktor lepas eksoplanet (planet yang berada di luar tata surya) dan konsep dunia akuarium berbentuk mangkuk (fishbowl worlds).
Dalam artikelnya, Quiroga lebih berkutat dalam pencarian alien yang memiliki kapasitas intelijen (ETI).
Untuk menunjang dua konsepnya tersebut, Quiroga menggunakan Persamaan Drake yang biasanya dipakai untuk melakukan estimasi dari keberadaan ETI yang aktif dan komunikatif.
Beberapa variabel dalam persamaan tersebut adalah tingkat pembentukan bintang, jumlah planet di sekitar bintang tersebut, hingga bagian dari planet-planet yang dapat membentuk kehidupan dan juga kehidupan intelijen.
Pada konsep yang pertama, Quiroga melakukan pertimbangan terhadap perbedaan kecepatan lepas (escape veloocity) yang dimiliki setiap planet.
Bumi memiliki kecepatan lepas sebesar 11,2 km/detik atau lebih dari 40.000 km/jam. Kecepatan ini merujuk pada kecepatan objek balistik tanpa propulsi, berbeda dengan roket dan pesawat lain yang menggunakan propulsi.
Semakin besar planetnya, semakin besar pula kecepatan lepas yang dibutuhkan. Dengan demikian, dibutuhkan usaha—seperti bahan bakar dan tenaga—yang lebih besar untuk meninggalkan planet yang planet yang memiliki massa yang lebih besar.
Banyak astronom yang memperkirakan bahwa ETI lebih mungkin ditemukan di eksoplanet kategori Bumi super. Planet yang berada dalam kategori Bumi super merupakan planet dengan massa yang lebih besar daripada Bumi, tetapi lebih kecil daripada Neptunus.
Biasanya, planet-planet Bumi super mempunyai 10 kali massa yang lebih besar daripada Bumi. Dengan demikian, ETI yang ada di Bumi super akan lebih sulit meninggalkan planetnya.
Quiroga melakukan penghitungan dengan menggunakan Faktor Lepas Eksoplanet (Fex.) dan Kecepatan Lepas Eksoplanet (Vex.) untuk mengukur kemungkinan kepergian ETI dari beberapa eksoplanet yang sudah pernah diteliti oleh manusia.
Hasilnya, terdapat beberapa eksoplanet yang mempunyai nilai Fex. di atas 2,2, yang membuat penerbangan luar angkasa dari planet-planet tersebut sulit dilakukan.