Ilmuwan sedang Utak Atik Chip 6G Berbasis Cahaya, Begini Cara Kerjanya
Prototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon.
Prototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon.
Ilmuwan sedang Utak Atik Chip 6G Berbasis Cahaya, Begini Cara Kerjanya
Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
Chip biru ini nantinya akan menjadi radar canggih, sistem satelit, dan jaringan Wi-fi, bahkan berguna juga untuk sinyal 7G pada generasi mendatang.
-
Kapan Menaker Ida mengunjungi Huawei? Apresiasi Ida Fauziyah diungkapkan saat meet and greet dengan President of Global Government Affairs Huawei, Bao Jialing, di Shenzhen, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Sabtu (6/7).
-
Kapan Tol Cisumdawu diresmikan? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat, pada Selasa (11/7).
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Bagaimana mumi diawetkan? Diyakini tembaga digunakan karena sifat antimikrobanya untuk membantu mengawetkan jasad. Dilansir IFL Science, sisa-sisa jasad itu juga secara alami "didinginkan" oleh lapisan tanah beku di bagian dunia yang terkenal dingin ini.
-
Kapan Go Tik Swan lahir? Go Tik Swan lahir pada 11 Mei 1931.
Prototipe yang akan dibuat nanti akan berbentuk chip semikonduktor jaringan yang berukuran 0,2 x 0,2 inch dengan menggunakan wafer silikon, yang dipasang dengan komponen elektronik, fotonik, dan juga chiplet seperti bata lego.
Cara kerja dari chip ini yaitu transceiver nirkabel akan mengirimkan data, dan filter gelombang mikro pada chip konvensional, sehingga akan memblokir sinyal dengan frekuensi yang berbeda. Filter fotonik gelombang mikro juga nantinya akan menangkap sinyal dengan berbasis cahaya.
“Frekuensi yang lebih tinggi akan lebih efektif karena kecepatan dan energinya akan lebih besar. Namun, tetap saja berpotensi terjadinya interferensi karena gelombang yang lebih pendek akan kesulitan menembus permukaan objek yang lebih besar, sehingga mengurangi jangkauan sinyal,” jelas Ben Eggleton Verizon, Peneliti Sydney University.
Mengutip Live Science, Minggu, (31/12), Global Systems for Mobile Communications Association (GSMA), akan menjalankan jaringan pada pita mulai dari 2 sampai 4GHZ. Sehingga, nantinya 6G diharapkan dapat menjadi arus sinyal utama pada tahun 2030 nanti.
Akan tetapi, pita 6G untuk pengaplikasiannya harus memiliki pita diatas 100 Ghz.
Oleh karena itu, kebutuhan untuk menciptakan chip komunikasi dengan bandwith RF yang lebih tinggi, dan pemfilteran dengan frekuensi yang lebih tinggi.
Dari situlah chip akan memainkan peran fotonik sehingga akan menggerakan perangkat 6G.