Ilmuwan Temukan Mata Panah Zaman Perunggu yang Terbuat dari Batu Meteor, Begini Bentuknya
Ilmuwan tak menyangka bahwa apa yang ditemukannya itu adalah mata panah berbahan meteorit.
Ilmuwan tak menyangka bahwa apa yang ditemukannya itu adalah mata panah berbahan meteorit.
Ilmuwan Temukan Mata Panah Zaman Perunggu yang Terbuat dari Batu Meteor, Begini Bentuknya
Ilmuwan Geologi dari Museum Sejarah Nasional Bern, Beda Hofmann, mengidentifikasi mata panah besi yang berkarat berasal dari Zaman Perunggu. Mata panah kecil itu memiliki tanggal pembuatan sekitar 900 hingga 700 SM. Menariknya, mata panah itu terbuat dari bahan meteorit. Untuk menemukan artefak ini, tim Swiss berfokus pada pemeriksaan benda-benda pra-Zaman Besi dari berbagai situs di dekat Danau Biel di Swiss. Mereka berhasil menggali mata panah besi dari sebuah pemukiman bernama Mörigen.
-
Bagaimana panas Matahari mencapai Bumi? Perlu diketahui, cara panas matahari berpindah ke bumi yaitu dengan panas bergerak melalui kosmos sebagai radiasi, gelombang inframerah yang berpindah dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Kenapa matahari semakin panas? Kenapa matahari makin panas?Jawaban: Karena matahari buka cabang di mana-mana.
-
Bagaimana meteor memasuki bumi? Meteor adalah bagian dari batu luar angkasa yang bisa memasuki atmosfer Bumi dan jatuh ke tanah.
Pemukiman yang dihuni oleh sebuah komunitas kuno kecil yang terletak hanya lima mil jauhnya dari Twannberg, tempat benda itu terkubur sejak abad ke-19. Twannberg adalah tempat meteorit besar menghantam bumi lebih dari 10.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Zaman Es terakhir berakhir.
Dikutip GreekReporter, Kamis (3/8), tabrakan meteorit ini menyebarkan potongan-potongan besi di sekitar area.
Jadi, masuk akal jika orang yang tinggal di permukiman Zaman Perunggu Akhir seperti Mörigen mengumpulkan besi ini untuk digunakan sendiri.
Detail Mata Panah
Mata panah berukuran kecil dan berkarat ini memiliki berat hanya sepersepuluh ons dan berukuran 1,5 inci. Bahan meteorit yang digunakan untuk membuat mata panah menjalani pengujian ilmiah oleh para peneliti Swiss untuk mengungkap komposisi logamnya.
Hasil dari pengujian itu cukup jelas, mengungkapkan bahwa komposisi dalam mata panah itu pernah melakukan perjalanan melintasi tata surya. Bahan utamanya adalah besi dan nikel, kombinasi yang biasa ditemukan di meteorit. Selain itu, para ilmuwan menemukan jejak isotop radioaktif yang disebut aluminium-26, yang hanya dapat terbentuk di ruang hampa tanpa bobot dan tidak terjadi secara alami di Bumi.
Peneliti makin terkejut saat dilakukan penelitian lebih mendalam bahwa Besi di mata panah tidak berasal dari medan puing meteorit Twannberg di dekatnya. Sebaliknya, itu berasal dari lokasi tumbukan meteorit yang berbeda di mana puing-puingnya memiliki komposisi yang sedikit berbeda.
- Bumi Bakal Dihujani Meteor Berkecepatan Tinggi, Catat Tanggalnya
- Sedang Berladang, Seorang Petani Temukan Dua Batu Meteor Berusia 4.567 Miliar Tahun
- Heboh Meteor Jatuh di Indonesia, Pernah Terjadi 14 Tahun Lalu Sebesar 10 Meter Meledak di Bone
- Arkeolog Temukan Mata Panah Berusia Hampir 3000 Tahun, Asal-Usulnya Bukan dari Bumi
Sejak abad ke-19, para arkeolog telah menemukan hanya 54 artefak yang terbuat dari besi meteorit di 21 situs berbeda di seluruh Eurasia dan Afrika Utara. Penemuan semacam ini telah dilakukan di delapan negara berbeda: Yunani, Turki, Irak, Lebanon, Suriah, Mesir, Rusia, dan Cina.