Ini 10 planet paling ekstrem, jadi pemecah rekor di jagat raya! [2]
Planet-planet ini jadi kunci mempelajari alam semesta
Di artikel sebelumnya, Anda telah melihat lima planet ekstrem pertama, mulai dari yang paling panas hingga paling masif sampai nyaris bisa masuk kategori bintang. Nah, di artikel ini, Anda akan melihat planet luar biasa yang menjadi kunci penelitian alam semesta.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Bagaimana para astronom menemukan planet di luar Bima Sakti? Para astronom telah melakukan berbagai teknik dalam melakukan pengamatan ini.Seperti metode transit dan metode kecepatan radial, untuk mencari eksoplanet dengan melihat tanda-tanda kehadiran planet tersebut pada bintang, seperti penurunan cahaya bintang saat planet melintas di depan atau getaran posisi bintang akibat pengaruh gravitasi planet.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Siapa yang memimpin penelitian penemuan planet-planet baru ini? Penelitian ini dipimpin oleh Faith Hawthorn, peneliti PhD di Universitas Warwick, dan diterbitkan pada hari Rabu di Monthly Notices Of The Royal Astronomical Society (MNRAS). Kini, ada harapan besar bahwa planet-planet tersebut akan secara resmi dikonfirmasi sebagai exoplanet, dengan 60 benda langit merupakan temuan baru. “Kami menjalankan algoritma awal untuk mencari transit pada sampel 1,4 juta bintang. Setelah proses pemeriksaan yang melelahkan, kami menguranginya menjadi hanya 85 sistem yang tampaknya menampung exoplanet yang hanya transit dua kali dalam kumpulan data,” kata dia.
-
Planet kesembilan itu seperti apa? Planet kesembilan kemungkinan berada 20 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Neptunus. Selain itu, objek langit yang misterius ini diperkirakan memiliki massa sepuluh kali lipat dari bumi, dan cahaya memerlukan waktu empat hari untuk menjangkaunya.
BD+20 1790b, Planet termuda
Umur Bumi hingga sampai saat ini sekitar 3,8 miliar juta tahun lalu, terbentuk setelah matahari yang berusia 5 miliar tahun. Bagi planet, usia Bumi bisa dikatakan muda. Tetapi ternyata ada yang lebih muda, yakni BD+20 1790b.
Planet ini masih berusia 35 juta tahun, ibarat bayi bagi Bumi. Bahkan usia planet ini lebih muda dari kepunahan dinosaurus yang terjadi 65 juta tahun lalu.
Nah, karena umurnya sangat muda, planet yang berada di gugusan bintang Gemini (sekitar 85 tahun cahaya dari matahari), menjadi pusat penelitian ilmuwan. Harapannya ilmuwan dapat mengamati evolusi sebuah planet, meskipun biasanya proses ini membutuhkan waktu jutaan tahun.
Foto: L. Calcada/ESO
Kapteyn B, P-lanet tertua
Planet Kapteyn B lahir hanya 2 miliar tahun setelah terbentuknya alam semesta atau 'Big Bang'. Tak aneh bila kemudian ilmuwan menganggap Kapteyn B sebagai planet tertua di alam semesta.
Planet ini terletak di galaksi Omega Centauri, sekitar 12,8 tahun cahaya dari Bumi. Ini termasuk jarak yang dekat dibandingkan exoplanet lain. Menariknya lagi, letak Kapteyn B cukup dekat dengan bintangnya, alhasil kemungkinan keberadaan air di planet ini cukup tinggi.
Meski demikian, belum jelas apakah planet ini bisa dihuni. Sebab sekali lagi ukurannya lebih besar dari Bumi. Massanya diperkirakan hampir 5 kali massa planet kita. Tetapi ilmuwan tetap mempelajari bagaimana planet ini bisa berumur dua kali lebih tua dari tata surya kita ini.
Foto: Aladin Sky Atlas
Kepler-1b, Planet tergelap
Bila Anda mengira malam di Bumi sudah gelap, pasti akan sangat menakutkan berada di planet Kepler-1b. Sebab menurut ilmuwan, dari pengamatan teleskop luar angkasa, planet ini hanya memantulkan 1 persen cahaya yang mengenainya. Alhasil ilmuwan lantas menyebutnya sebagai planet 'arang'.
Planet Kepler-1b adalah planet gas mirip Jupiter dengan massa 1,2 kali Jupiter. Jarak planet ini dari tata surya kita adalah 750 tahun cahaya.
Awalnya ilmuwan yakni planet tergelap adalah Merkurius yang hanya bisa memantulkan 10 persen cahaya matahari. Baru di tahun 2011, ilmuwan memastikan bila Kepler-1b adalah planet tergelap meskipun berada di jarak sangat dekat dengan bintangnya.
Menurut prediksi ilmuwan, Kepler-1b bisa sangat gelap akibat keberadaan gas sodium atau titanium di atmosfernya.
Foto: Â David A. Aguilar/CFA
KOI-314c, planet teringan
Planet satu ini ukurannya sekitar 60 persen lebih besar dari Bumi, tapi beratnya sama dengan Bumi. Bahkan ilmuwan mengatakan bila KOI-314c hanya 30 persen lebih padat dari air, membuatnya dianggap sebagai planet paling ringan di jagat raya.
KOI-314c saat ini mengitari sebuah bintang kerdil yang berjarak 200 tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun di planet ini sangat singkat, hanya 23 hari, membuktikan bila KOI-314c berada sangat dekat dengan bintangnya. Akibat hal itu pula, suhu rata-rata KOI-314c mencapai 104 derajat Celcius.
Foto: D. Aguilar / Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics
55 Cancri e, Planet termahal
Menggunakan teleskop luar angkasa Splitzer milik NASA, ilmuwan Universitas Cambridge Inggris berhasil menemukan super earth yang diberi nama "55 Cancri e" tahun 2004 lalu. Nama Cancri disematkan karena planet ini terletak 40 tahun cahaya di gugusan bintang Cancer.
Yang bikin ngiler, NASA memperkirakan bila satu pertiga dari massa planet ini terdiri dari berlian murni! Sementara itu, 55 Cancri e mempunyai diameter dua kali Bumi dan bobot 8 kali lipat, cukup wajar mengingat banyaknya jumlah berlian yang terkandung di dalamnya.
Satu hal yang membuat ilmuwan bergidik, suhu planet 55 Cancri e berkisar antara 1000-2700 derajat Celsius! Saking panasnya, planet itu diketahui memancarkan cahaya ke luar angkasa. Hal ganjil yang jarang dilakukan oleh sebuah planet
Menurut Dr Nikku Madhusudhan, ilmuwan Astronomi Cambridge, suhu panas hingga ribuan derajat Celsius planet 55 Cancri e terjadi akibat letaknya yang sangat dekat dengan bintang yang dia kelilingi. Oleh sebab itu, satu tahun di planet ini sama dengan 18 jam saja di Bumi.
Foto: Haven Giguere
Sumber: Listverse, Space.com, Live Science, Wikipedia, Quora
(mdk/bbo)